Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Puluhan Warga Lamongan Keracunan

Kondisi Puluhan Warga Lamongan Keracunan Makanan, Police Line di Rumah TKP, Polisi Ambil Sampel

Sepuluh korban yang sudah diperbolehkan meninggalkan Rumah Sakit dan menjalani rawat jalan di rumah.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
Diantara korban yang masih bertahan menjalani rawat inap di Rumah Sakit, Minggu (30/7/2023) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Sebanyak 10 orang diantara 34 korban dugaan keracunan setelah menyantap makanan di acara hajatan pemberian nama di Desa Truni Kecamatan Babat Lamongan sudah diperbolehkan pulang.

Sepuluh korban yang sudah diperbolehkan meninggalkan Rumah Sakit dan menjalani rawat jalan di rumah untuk pemulihan itu terdata, 8 korban dari RS Nahdlatul Ulama, 2 korban dari RS Muhammadiyah Babat.

"Dari 34 orang yang dirawat di Rumah Sakit sudah ada yang keluar untuk melakukan rawat jalan," kata Kapolsek Babat, Kompol Ali Kantha saat dikonfirmasi Tribun Jatim Network, Senin (31/7/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS: Diduga Keracunan Makanan Hajatan Pemberian Nama, Puluhan Warga Lamongan Dirawat di RS

Diantaranya, di RS Muhammadiyah, sebanyak 2 korban sudah keluar dari semula 12 orang, sedang di RS Nahdlatul Ulama ada 8 dari 17 korban yang boleh pulang.

Sementara lima lainnya masih ada di Puskesmas  dan  masih dalam perawatan.

Ia berharap  para korban yang dirawat Rumah Sakit dan Puskesmas akan berangsur-bangsur menjalani rawat jalan.

Ditanya terkait penanganan perkara musibah dugaan keracunan makanan diacara walimatul tasmiyah atau pemberian nama pada anak yang baru lahir tersebut, menurut Ali Kantha, pihaknya telah melakukan beberapa penanganan.

Ada penanganan awal yaitu, semua korban sudah dirujuk ke Rumah Sakit dan Puskesmas, dan memasang garis polisi di rumah lokasi kejadian.

Baca juga: Muntah Pulang dari Acara Hajatan, Puluhan Orang di Lamongan Diduga Keracunan, Ada yang Masuk ICU

"Kita juga sudah memeriksa beberapa warga sebagai saksi," katanya.

Selain itu, Polisi sudah mengambil sampel makanan dan minuman tersisa di lokasi untuk diuji laboratorium di Surabaya.

Namun untuk hasil uji lab, pihaknya masih menunggu.

Ia belum tahu pasti, kapan  Lab itu bisa diketahui hasilnya." Kita menunggu hasilnya, Insya Allah hari ini atau lusa, sehingga akan kita ketahui apa penyebab dari keracunan ini," kata Ali Kantha.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 34 orang warga Desa Truni Kecamatan Babat Lamongan harus dilarikan ke rumah sakit diduga karena keracunan memakan sajian diacara hajatan (krayahan) pemberian nama anak yang baru lahir Jumat (28/7/2023) sekitar  pukul 16.00 WIB.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved