Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Gegara Layang-layang, Listrik di 3 Kecamatan Tulungagung Padam, Kabel Jaringan Meleleh hingga Putus

Sebuah layang-layang  sendaren atau gapangan ukuran besar nyangkut di jaringan kabel listrik tegangan menengah 20.000 volt milik PLN, Selasa (1/8/2023

Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/David Yohanes
Layangan gapangan nyangkut di jaringan listrik PLN di Desa Padangan, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Selasa (1/8/2023) pagi hingga sebabkan listrik padam 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebuah layang-layang  sendaren atau gapangan ukuran besar nyangkut di jaringan kabel listrik tegangan menengah 20.000 volt milik PLN, Selasa (1/8/2023) sekitar pukul 05.20 WIB.

Kejadian di Desa Padangan, Kecamatan Ngantru Tulungagung ini mengakibatkan listrik di 3 kecamatan di utara Kabupaten Tulungagung padam.

Kejadian ini juga memicu salah satu kabel jaringan PLN meleleh dan putus.

Warga sekitar juga ketakutan karena muncul api yang menyala terang berwarna biru.

Ini adalah kejadian ke-46 sebuah layang-layang turun dan menyebabkan listrik padam.

"Kabel yang kena layangan ada di jaringan penyulang. Jadi yang padam juga luas," terang Manajer PLN ULP Tulungagung, Resma Dwida Pantri. 

Lanjut Resma, selama musim kemarau tahun 2023 ini gangguan terbanyak adalah layangan sendaren.

Baca juga: Viral Layangan Berukuran Besar Nyangkut di Sutet PLN Tuban, Petugas Ungkap Dampak Bahayanya

Kejadian paling tinggi pada Januari 2023 dengan 12 pemadaman karena layangan.

Februari menurun menjadi 3 kejadian, Maret 9 kejadian, April 8 kejadian dan Mei 7 kejadian. 

Juni hanya ada 1 kejadian, karena saat itu sering turun hujan sehingga warga yang bermain layangan juga menurun. 

Juli naik lagi dengan 5 kejadian, lalu Juli baru kejadian pertama di Desa Padangan, Kecamatan Ngantru. 

Jumlah ini hanya meliputi wilayah kerja ULP Tulungagung, yaitu Kecamatan Karangrejo, Ngantru, Pagerwojo, Sendang, Boyolangu, Kedungwaru, Sumbergempol, Kauman dan sebagian kecil Kecamatan Kras Kabupaten Kediri. 

Baca juga: Listrik di Tulungagung Sering Dipadamkan karena Layang-layang, Polisi Ikut Turun Tangan Mengamankan

 

Baca juga: Respon PLN Tuban soal Viral Layangan Nyangkut di SUTET, Bisa Sebabkan Orang Kesetrum: Bahaya

"Selain Tulungagung ada ULP Ngunut dan ULP Campurdarat. Kalau semua wilayah tentu datanya lebih besar lagi," sambung Resma.

Lamanya proses pemadaman beragam sesuai dengan kerusakan terjadi.

Jika tidak ada peralatan yang harus diganti, maka proses pemulihan bisa kurang dari 1 jam.

Namun jika harus mengganti komponen yang rusak, maka waktu akan lebih dari 2 jam. 

"Kejadian di Padangan yang paling berat selama ini. Kami harus mengganti kabel yang putus, jadi padamnya cukup lama," ungkap Resma. 

Baca juga: Ada Empat Pemadaman Listrik Jaringan Tulungagung karena Balon Udara Kiriman dan Layang-layang

Sebuah layang-layang gapangan ukuran besar diamankan
Sebuah layang-layang gapangan ukuran besar turun di jaringan kabel listrik tegangan menengah 20.000 volt milik PLN, Selasa (1/8/2023)

 

Lebih jauh Resma mengingatkan, ada Undang-undang nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

Pada pasal 51 ayat 2 disebutkan, mereka yang menyebabkan terputusnya aliran listrik dan merugikan masyarakat, terancam dengan pidana penjara selama 5 tahun dan denda Rp 2,5 miliar. 

Meski demikian PLN masih mengedepankan proses sosialisasi dan belum ada yang diproses secara hukum.

"Kami datangi warga yang sedang bermain layangan, kami ingatkan supaya tidak dekat-dekat dengan jaringan listrik," tegas Resma.

Layangan penyebab listrik padam rata-rata yang diterbangkan hingga malam hari.

Layangan yang dilengkapi lampu dan sawangan ini ditinggalkan tanpa pengawasan pemiliknya. 

Pemilik tidak tahu saat layangan turun karena tidak ada angin.

"Tahu-tahu turunnya kena jaringan listrik PLN sehingga terjadi pemadaman. Masyarakat yang dirugikan," ucap Resma. 

Akibat pemadaman yang tidak direncanakan ini maka terjadi kerugian akibat listrik yang tidak tersalurkan.

PLN mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. 

Resma meminta pemilik untuk mengawasi layangannya, apalagi jika diterbangkan sampai malam hari. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved