Berita Jawa Timur
Mengunjungi Ponpes Al Hamdaniyah Siwalan Panji, Pesantren Tua Pencetak Ulama Nusantara di Sidoarjo
Sepintas Ponpes Al Hamdaniyah seperti pondok biasa. Namun pondok yang berada di Desa Siwalan Panji, Sidoarjo ini punya sejarah besar bagi pendiri NU.
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Sepintas pondok pesantren Al Hamdaniyah seperti pondok biasa.
Namun pondok yang berada di Desa Siwalan Panji, Kecamatan Buduran, Sidoarjo ini, memiliki nilai sejarah besar bagi para pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Dari luar, bangunan pondok pesantren terlihat seperti bangunan pada umumnya.
Ketika memasuki area pondok, terlihat sejumlah bangunan tua dan unik dibiarkan berdiri kokoh, hingga saat ini masih dimanfaatkan sebagai kamar para santri.
Bangunan tua berdinding anyaman bambu dan diberi jendela pada setiap kamarnya, serta bangunan yang disangga dengan kaki-kaki beton, membuat asrama santri ini nampak seperti rumah Joglo.
Bahkan ada beberapa asrama santri yang kondisinya sudah memprihatinkan. Namun, Pengasuh pondok masih mempertahankan keunikan dan keaslian bangunan pondok tertua di Jawa Timur ini.
Pondok yang didirikan tahun 1787 oleh Almaghfurlah KH Hamdani ini, ternyata mencetak ulama-ulama besar di tanah nusantara.
Seperti Syaikhona Kholil Bangkalan, Hadratussyaikh KH Mohammad Hasyim Asy’ari, KH. Ridwan Abdullah (Pembuat Logo NU), KH Wahid Hasyim (Ayahanda Gus Dur), dan sejumlah ulama-ulama pejuang islam lainnya.
“Mbah Hasyim (Hadratussyaikh KH M. Hasyim Asy’ari) mondok di sini sekitar 5 tahun sampai dinikahkan KH Hamdani dengan putrinya Nyai Khadijah,” terang Pengasuh Pesantren Al Hamdaniyah Siwalan Panji, Buduran, Sidoarjo, KH Hasyim Fakhrurozi saat ditemui dikediamannya, Senin (7/8/2023).
Gus Hasyim sapaan akrabnya mengaku sengaja membiarkan bangunan tua pondok berdiri kokoh.
Termasuk kamar-kamar yang dulunya ditempati kiai-kiai sepuh, seperti Syaikhona Kholil Bangkalan, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, maupun KH Wahid Hasyim.
“Kamar-kamar ini sengaja dipertahankan untuk mengenang beliau-beliau (ulama-ulama NU) yang pernah nyantri disini. Ini juga bisa menjadi motivasi dan pelecut bagi para santri untuk lebih giat mengaji."
"Dengan bukti bangunan ini mereka akhirnya mengetahui, untuk menjadi tokoh besar tak harus dengan fasilitas mewah. Meski menempati pondok beralaskan kayu berdinding gedek, juga bisa mencetak tokoh-tokoh besar Islam di Nusantara,” terang Gus Hasyim usai menerima bantuan program corporate social responsibility (CSR) dari Enesis Group berupa produk kesehatan aromatherapy plossa.
Produk kesehatan Plossa, kata Wakil Katib Syuriah PCNU Sidoarjo ini, diharapkan bisa membawa manfaat bagi para santri.
“Setidaknya bisa menambah semangat santri untuk mengaji,” tutur Gus Hasyim.
pondok pesantren Al Hamdaniyah
Desa Siwalan Panji
Kecamatan Buduran
Sidoarjo
Nahdlatul Ulama (NU)
Plossa
Realisasi investasi di Jawa Timur Semakin Melejit pada tahun 2023, Gubernur Khofifah : Pertama Kali |
![]() |
---|
RSUD Dr. Soetomo Terakreditasi Internasional dari JCI, Gubernur Khofifah Optimis Jadi Role Model |
![]() |
---|
Gubernur Khofifah Raih Gelar Doktor Honoris Causa Bidang Ilmu Ekonomi dari FEB-UNAIR |
![]() |
---|
Hari Jadi Jawa Timur ke-78, Jadi Momentum Jatim Bangkit Terus Melaju |
![]() |
---|
Jelang Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-78, Gubernur Khofifah Ziarah ke Gubernur Soerjo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.