Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Suku Lingon, Suku Paling Misterius di Indonesia, Punya Mata Biru dan Rambut Pirang

Inilah kisah suku paling misterius di Indonesia. Sebab, suku tersebut memiliki mata biru dan berambut pirang.

Editor: Januar
Istimewa/ Tribunnews.com
Suku Lingon adalah salah satu suku yang paling misterius dan menarik di Indonesia. 

Rambut pirang bisa disebabkan oleh pengaruh hormon tiroid, atau oleh penggunaan bahan alami seperti kunyit atau daun sirih untuk mewarnai rambut.

Kulit putih bisa disebabkan oleh kurangnya melanin, pigmen yang memberi warna kulit, rambut, dan mata, atau oleh penggunaan bedak tradisional yang terbuat dari tepung beras atau ubi kayu.

Tubuh tinggi bisa disebabkan oleh faktor gizi atau gaya hidup.

Teori lain yang mencoba menjelaskan asal-usul suku Lingon adalah bahwa suku ini adalah keturunan dari orang-orang Asia Tenggara yang bermigrasi ke Halmahera sejak zaman prasejarah.

Teori ini didasarkan pada kesamaan budaya dan bahasa antara suku Lingon dengan suku-suku lain di Maluku Utara, seperti Suku Tobelo, Suku Galela, dan Suku Ternate.

Contohnya, suku Lingon memiliki sistem kekerabatan matrilineal, yaitu garis keturunan yang diturunkan dari ibu, sama seperti suku-suku lain di Maluku Utara.

Bahasa Lingon juga termasuk dalam rumpun bahasa Papua-Austronesia, yaitu kelompok bahasa yang tersebar di Asia Tenggara dan Oseania, sama seperti bahasa-bahasa lain di Maluku Utara.

Namun, teori ini juga memiliki kelemahan.

Pertama, tidak ada bukti arkeologis atau genetik yang mendukung adanya migrasi besar-besaran dari Asia Tenggara ke Halmahera pada zaman prasejarah.


Kedua, kesamaan budaya dan bahasa antara suku Lingon dengan suku-suku lain di Maluku Utara juga bisa disebabkan oleh proses akulturasi atau asimilasi, yaitu penyesuaian diri terhadap budaya atau bahasa yang dominan di sekitar mereka.

Kebudayaan dan Adat Istiadat Suku Lingon

Suku Lingon memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang unik dan khas.

Suku ini hidup secara nomaden, yaitu berpindah-pindah tempat tinggal sesuai dengan musim dan sumber daya alam.

Mereka tinggal di rumah-rumah panggung yang terbuat dari kayu, bambu, dan daun nipah.

Mereka bermata pencaharian sebagai petani, pemburu, dan pengumpul.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved