Berita Jatim
Dulu Aniaya Penjual Nanas di Driyorejo hingga Tewas, 4 Pesilat di Gresik Kini Kena Nasib Buruk
Masih ingat kasus penganiayaan pedagang nanas di Driyorejo, Gresik hingga tewas oleh para pesilat?
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Sugiyono
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Masih ingat kasus penganiayaan pedagang nanas di Driyorejo, Gresik hingga tewas oleh para pesilat?
Kini para pelaku kena balasan alias karna akibat perbuatannya .
Empat terdakwa kasus penganiayaan terhadap pedagang buah nanas yaitu almarhum Eko Bayu Asmoro (21), warga Desa Sumberejo, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro di Pasar Gabung Kecamatan Driyorejo – Gresik dihukum berat, mereka harus mendekam di penjara paling lama 7 tahun penjara.
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gresik Bagus Trenggono mengatakan, para terdakwa terbukti melanggar Pasal 351 ayat 3, juncto Pasal 55 Ayat (1) ke -1 KUHP.
Menghukum terdakwa Dian Nur Afandi (18), warga Desa Gadung Kecamatan Driyorejo-Gresik dengan hukuman penjara 5,6 tahun, turun 1,6 tahun dari tuntutan jaksa yang menuntut hukuman selama 8 tahun penjara.
Terdakwa lain yaitu Moch. Aliev Khan Efendi alias Siman (19), warga Perumahan Griya Kencana Desa Mojosarirejo, Kecamatan Driyorejo – Gresik dituntut hukuman 8 Tahun divonis 5,6 Tahun penjara dan terdakwa Ahmad Legiman Saputra (28), warga Desa Gadung Kecamatan Driyorejo – Gresik dituntut hukuman 13 Tahun penjara divoniss 7 tahun serta terdakwa Totok Sugiarto dituntut 12 penjara divinis 7 tahun.
“Para terdakwa terbukti melanggar Pasal 351 ayat 3, juncto Pasal 55 Ayat (1) ke -1 KUHP. Menghukum terdakwa sesuai dengan bukti dan keterangan saksi dalam persidangan,” kata Bagus Trenggono, Jumat (11/8/2023).
Baca juga: KRONOLOGI Anggota Polisi Tertabrak Motor Massa Silat yang Nekat Berkonvoi Saat Malam Pengesahan
Dari putusan tersebut, Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Gresik Yuniar Megalia mengatakan piker-pikir, sebab tidak sesuai dengan tuntutannya. “Jaksa mengatakan piker-pikir, sebab tidak sesuai tuntutan. Dan para terdakwa ada yang menerima, ada yang pikir-pikir,” katanya.
Diketahui, kejadian penganiayaan mengakibatkan kematian Eko Bayu Asmoro penjual buah nanas di Pasar Desa Gadung Kecamatan Driyorejo dikeroyok para terdakwa yang tergabung dalam perguruan pencak silat, Senin (14/11/2022), sekitar pukul 21.00 WIB.
Pemicu penganiayaan tersebut yaitu korban memakai kaos seragam pencak silat yang tidak sepeguruan dengan para terdakwa.
Kasus serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
Seorang pemuda di Gresik bernasib tragis karena ulah gerombolan pesilat.
Pria itu menjadi korban pengeroyokan oknum pesilat di komplek Gading Mutiara Permai, Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Satpam Komplek Gading Mutiara Permai, Erfan mengatakan, kejadian pada Kamis (10/8/2023) dinihari sekitar pukul 02.00 Wib. Pengeroyokan dilakukan di depan area ruko.
"Pelakunya lebih dari satu orang," kata Erfan.
Para pelaku mengendarai sepeda motor melakukan aksi pengeroyokan. Para pelakunya segerombolan pemuda.
Mengeroyok seorang korban.
Saat kejadian korban diduga berusaha kabur ke arah gudang plastik namun dikejar para pelaku. Lalu kembali dikeroyok.
"Jaket warna putih sama sandal korban yang tertinggal di sini," ucapnya.
Informasi yang dihimpun, korban diketahui bernama Imam (19) pemuda asal Desa Gempolkurung, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Satreskrim Polres Gresik saat ini sedang berada di kawasan ruko yang menjadi lokasi pengeroyokan.
Imam Saputra (19) menjadi korban pengeroyokan oleh oknum pesilat. Sepeda motor Hond Beat W 6297 DX hilang saat kejadian.
"Motor anak saya hilang saat dikeroyok gerombolan di Ruko Gading Mutiara Dusun Ngasinan, Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, Gresik," kata Suparman, ayah korban saat ditemui di kediamannya di Desa Gempolkurung, Menganti, Kamis (10/8/2023).
Man sapaan ayah korban, kaget anaknya menjadi korban pengeroyokan. Dia menceritakan peristiwa yang menimpa putra pertamanya pada Kamis (10/8) dinihari tadi, anaknya bersama kedua temannya mencari makan.
Mereka berbonceng tiga naik sepeda motor Honda Beat W 2697 DX. Berangkat dari Gempolkurung menuju Kepatihan.
"Tiba-tiba sepeda motor ditabrak dari belakang. Mereka jumlahnya kurang lebih enam orang. Hanya terlihat matanya saja, ada yang membawa senjata tajam," ujarnya.
Saat itu, kedua teman Imam berlari ke arah gudang-gudang. Sementara Imam tidak tahu arah. Kemudian menjadi amukan gerombolan pemuda yang diduga berasal dari perguruan silat.
"Anak saya mengalami luka di bagian atas bibir dan kepala bagian belakang. Sepertinya dipukul dengan tangan kosong. Sepeda motor anak saya sampai sekarang belum ketemu," ucapnya.
"Anak saya juga tidak ikut perguruan silat. Kemarin juga tidak ada yang memakai atribut silat. Saya tidak tahu penyebabnya," sambungnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
penganiayaan pedagang nanas
Driyorejo
Gresik
pesilat
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Apa Itu Pisang Cavendish? Bisa Buat Bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Kades Barno: Tidak Hanya Nagih |
![]() |
---|
Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
![]() |
---|
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.