Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

ALASAN Pengantin Wanita di Bima Sendirian di Pelaminan, Padahal Kondisi Hamil Besar, Suami Kabur

Inilah alasan pengantin wanita di Bima akhirnya sendirian di pelaminan dan dalam kondisi sedang hamil besar.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Instagram via TribunStyle.com
Potret pengantin wanita sendirian di pelaminan padahal tengah hamil, ternyata aib hamil duluan penyebab pengantin pria kabur. 

TRIBUNJATIM.COM - Viral pengantin wanita di Bima sendirian di pelaminan padahal ternyata tengah kondisi hamil.

Rupanya, alasan pengantin wanita di Bima sendirian di pelaminan tersebut karena sedang hamil besar.

Kondisi hamil duluan itulah yang menjadikan alasan sang calon suami batal menemani wanita tersebut duduk di pelaminan.

Namun karena sudah telanjur membayar semua biaya mempersiapkan pernikahan, akhirnya resepsi tetap dilangsungkan.

Belakangan, kondisi tersebut menjadi viral di media sosial dan mengundang rasa penasaran netizen.

Terungkap penyebab pengantin wanita di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), kabur usai melangsungkan ijab kabul.

Pengantin wanita tampak memelas duduk sendirian di pelaminan.

Ternyata pemicunya karena suami tahu fakta jika wanita yang baru dinikahinya itu hamil duluan.

Bagaimana kisah dramatis ini terjadi?

KA (18), pengantin pria yang kabur usai melangsungkan prosesi ijab kabul di Kantor Urusan Agama (KUA) Kelurahan Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Baca juga: Harus Disyukuri, 10 Arti Mimpi Melihat Laut yang Datangkan Rezeki, Kemuliaan & Kepuasan dalam Hidup

KA kabur dengan dijemput oleh keluarganya menggunakan sepeda motor.

Dia pergi tak lama setelah ijab kabul dengan K (16), dinyatakan sah oleh wali dan saksi-saksi pada Jumat (11/8/2023).

Akibat ulah KA tersebut, sang istri terpaksa harus duduk seorang diri di kursi pelaminan saat resepsi.

Meli, ibu dari pengantin pria membeberkan alasan putranya kabur usai ijab kabul.

Pengantin di Bima sendirian di pelaminan
Pengantin di Bima sendirian di pelaminan (Instagram)

Menurutnya, jauh hari sebelum pernikahan itu terjadi, kedua belah pihak telah sepakat untuk menikahkan KA dan K karena persoalan aib keluarga.

Awalnya dua keluarga setuju hanya melakukan ijab kabul tanpa ada resepsi.

Meli menuturkan proses pengambilan kesepakatan tersebut juga disaksikan oleh pihak RT, Babinkantibmas, petugas KUA serta perwakilan keluarga masing-masing.

"Kesepakatan itu sudah disetujui, ada saksi-saksinya juga. Bahkan, keluarga K datang langsung ke sini ambil uang mahar Rp 3 juta dan sepakat nikah di KUA," ungkapnya.

Meli mengatakan, sehari menjelang pernikahan, tepatnya pada Kamis (1/8/2023), keluarganya terkejut usai mendapat informasi dari KUA Mpuda perihal adanya resepsi.

Surat undangan pernikahan juga sudah disebar keluarga mempelai perempuan tanpa ada pemberitahuan kepada KA dan keluarga besarnya.

Atas kesepakatan yang diduga telah dilanggar itu, lanjut Meli, pihak keluarga kemudian memutuskan untuk membawa kabur KA agar tidak sampai bersanding dengan K di pelaminan.

Baca juga: Nasib Ibu yang Nikahkan Anak 16 Tahun, Ketakutan Jadi Nyata, Gubernur Kalbar Kini Tegas: Panggil KUA

"Kita tahu ada resepsi itu dari KUA. Keluarga dan tetangga dari sini tidak ada yang pergi resepsi, tidak ada undangan juga karena memang kita sepakat untuk tidak ada resepsi," jelasnya.

Berdasarkan keterangan putranya, lanjut Meli, KA berkenalan dengan K pada Februari 2023 lalu.

Tak lama setelah kenalan, KA diduga melakukan hubungan di luar nikah, dan itu telah diakui sendiri oleh putranya.

Meli mengungkapkan, empat bulan berselang, tepatnya pada Juni 2023 kemarin, K datang mengadu pada keluarga KA bahwa dirinya telah hamil dengan usia kandungan enam bulan.

Baca juga: Mariana Pengantin Baru Terancam Pidana karena Nikahi ABG 16 Tahun? Ibu Kevin: Ceraikan Aja

Mendengar pengakuan tersebut, keluarga KA keberatan dan menduga ada pria lain sebelum putranya.

"Kenalan sehari di bulan Februari, setelah itu K datang mengadu bulan Juni kalau dia hamil enam bulan. Kami heran usia kandungannya sudah 6 bulan padahal mereka baru kenal empat bulan," ujarnya.

Menurutnya, keluarga K bersikeras meminta KA untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

Namun karena curiga ada pria lain sebelum KA, pihak keluarga sempat menolak.

Meski kukuh menolak, lanjut Meli, pihaknya kemudian sepakat untuk menikahkan KA dengan K.

Namun, pernikahannya hanya sebatas ijab kabul di KUA.

"Cukup lama kita musyawarah soal pernikahan, bahkan sampai dua bulan baru kemudian disetujui untuk menikahkan KA, tapi itu setelah ada kesepakatan bersama untuk nikah di KUA tanpa ada resepsi," kata Meli.

Pengantin wanita di Bima sendirian di pelaminan
Pengantin wanita di Bima sendirian di pelaminan (Instagram)

Kisah lainnya tentang resepsi sempat dialami oleh sebuah keluarga, terutama ibu mertua.

Curhatan seorang ibu pengantin wanita usai menggelar pernikahan putrinya ini menjadi sorotan.

Bukannya semringah, ia justru mengeluh.

Sebab, rumahnya menjadi penuh kotoran burung.

Sang ibu pengantin wanita menyesal melepas 50 ekor merpati di hari bahagia putrinya.

Kisah ini dialami seorang ibu di Malaysia.

Penyesalan ibu pengantin di Malaysia ini dirasakan usai menggelar hajatan.

Baca juga: Pengantin Pria Ngamuk karena Minta Mobil Tak Diberi, Talak 3 Istrinya Padahal Belum 1 Hari Nikah

Ibu bernama Zaida Awang (53) mengeluh gara-gara 50 merpati itu rumahnya jadi penuh kotoran burung.

Dilansir dari Tribun Trends, Rabu (26/7/2023, pada Sabtu, 15 Juli 2023, Zaida melepas 50 ekor burung merpati sebagai simbol kesetiaan untuk merayakan pernikahan putri sulungnya, Wan Az Aleesa dengan pria pujaan hatinya, Zain Azrai Abdul Aziz.

Burung yang dilepasnya tidak mau terbang jauh.

Dan tetap berkeliaran di sekitar tempat peristirahatannya yang terletak di Kampung Janda Baik, Pahang, Malaysia.

"Niat saya adalah membebaskan burung dari kurungan," katanya, dikutip dari laman mStar.

"Saat ini tempat peristirahatan saya penuh dengan kotoran burung,"

Baca juga: Kisah Pengantin Wanita Nikah dengan Arwah Tentara, Akhirnya Cerai Karena Bosan: Hidup Lebih Ringan

Curhatan ibu pengantin wanita mengeluh rumah penuh kotoran burung usai gelar pernikahan anak.
Curhatan ibu pengantin wanita mengeluh rumah penuh kotoran burung usai gelar pernikahan anak. (mStar)

"Burung-burung itu hinggap di atap rumah saya," sambungnya lagi.

Zaida mengatakan awalnya ingin melepas 100 ekor, namun penjual hanya memiliki 50 ekor.

Merpati putih dibeli dengan harga masing-masing 25 ringgit, setara dengan Rp 82.000.

"Saya tidak bisa membayangkan jika saat ini ada ratusan dari mereka yang tinggal di atap resor saya," katanya.

Kini ia mencari orang untuk menangkap burung tersebut untuk dilepasliarkan di tempat lain.

Meskipun beberapa menyarankan agar merawat burung-burung itu, dia khawatir jika tidak berkesempatan untuk merawat mereka dengan baik.

Baca juga: Pantas Pengantin di Banyuasin Kabur setelah 10 Hari Nikah? Ngeri karena Sikap Suami, Ibu: Bisa Mati

"Bukannya saya tidak mau merawat, tapi saya tidak bisa melakukan itu karena nanti tidak ada yang membersihkan kotoran burung," ucapnya.

Sebagian besar penduduk di dunia menganggap merpati adalah sebagai simbol damai dan simbol kesetiaan.

Kendati demikian, kisah terkait merpati tak selalu manis.

Sebab seorang pria paruh baya di New Forest, Inggris, sampai dimusuhi tetangga gara-gara merpati.

Dirinya telah didakwa bersalah atas burung merpati yang berujung mengganggu tetangganya.

Alan Pidgley yang berusia 70 tahun ini telah memelihara sedikitnya 15 ekor burung merpati.

Baca juga: Tahu Calon Suami Selingkuh H -1 Pernikahan, Pengantin Wanita Nangis Lanjutkan Resepsi: Hanya Kostum

Seorang ibu di Malaysia menyesal melepas 50 ekor merpati di hari bahagia putrinya.
Seorang ibu di Malaysia menyesal melepas 50 ekor merpati di hari bahagia putrinya. (mStar)

Sepanjang hari, burung merpati piaraannya mengeluarkan bunyi layaknya merpati pada umumnya.

Suara kepakan sayap merpati juga diadukan tetangganya kepada pihak berwenang.

Salah satu tetangganya memutuskan untuk pergi dari Distrik New Forest dan mencari rumah baru.

Pidgley juga tak hanya tinggal diam, dirinya akan memindahkan merpati dan tidak membiarkan mereka keluar sampai pagi.

Namun, hal itu tak kunjung menyelesaikan masalah dan Pidgley didatangi oleh pihak berwenang akan banyaknya aduan.

Dirinya terpaksa menjalani persidangan di Dewan Distrik New Forest dan diharuskan membayar denda.

"Sekarang, saya harus menyingkirkan merpati sesegera mungkin atau menghadapi denda lebih lanjut," ujar Pidgley.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved