Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

HUT RI Ke 78

10 Kata-kata Bijak Ir Soekarno untuk Peringati HUT ke-78 RI, Bagikan ke Instagram hingga WhatsApp

Soekarno terkenal juga dengan kalimat motivasinya untuk pemuda pemudi Indonesia. Berikut kumpulan kata-kata bijak Ir Soekarno untuk peringati HUT ke-

via Intisari
Ir Soekarno saat membacakan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. 

TRIBUNJATIM.COM - Kemerdekaan Indonesia tak lepas dari perjuangan dari para tokoh pahlawan yang gugur.

Tokoh paling terkenal yang memberikan jasa besar terhadap bangsa Indonesia adalah Soekarno, Presiden pertama Indonesia.

Dalam memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2023, satu di antaranya memberikan kata semangat di media sosial.

Selain itu, menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme, guna mempertahankan kemerdekaan yang sudah diperjuangkan.

Soekarno terkenal juga dengan kalimat motivasinya untuk pemuda pemudi Indonesia.

Berikut kumpulan kata-kata bijak Ir Soekarno untuk peringati HUT ke-78 RI, dilansir dari Tribun Sultra dilengkapi dengan penjelasan sejarah Proklamasi Indonesia, Senin (14/8/2023).

Kata-kata bijak ini bisa dibagikan ke media sosial Instagram, Facebook hingga WhatsApp.

Baca juga: 70 Link Twibbon HUT RI ke-78 Terbaru, Cocok Dibagikan di Media Sosial Peringati 17 Agustus 2023

1. "Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah."

2. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”

3. "Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam."

4. "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia"

5. “Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”

6. “Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita"

7. "Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bistik tapi budak."

8. "Berjuanglah terus dengan mengucurkan banyak-banyak keringat" – Soekarno

9. "Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!"

10. "Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."

Baca juga: 25 Link Twibbon HUT RI ke-78 Estetik dan Ucapan Bahasa Indonesia, Cocok Dibagikan di Media Sosial

Sejarah Proklamasi Kemerdekaan

Sebagai informasi, perumusan naskah Proklamasi dilakukan pada 16 Agustus 1945 di rumah Laksamana Maeda.

Poses Kemerdekaan Indonesia diawali oleh upaya sekutu yang menjatuhkan bom atom di Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945, dan Kota Nagasaki 3 hari kemudian.

Tepatnya pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyatakan menyerah tanpa syarat kepada rombongan sekutu.

Mengetahui hal ini, para pemuda langsung mendesak Soekarno-Hatta memanfaatkan situasi untuk menyatakan Proklamasi Kemerdekaan.

Akan tetapi, usulan para pemuda itu ditolak mentah-mentah oleh Soekarno-Hatta hingga menimbulkan ketidakpuasan bagi para pemuda.

Para pemuda kemudian sepakat akan membawa Soekarno-Hatta bersama Fatmawati ke Rengasdengklok.

Baca juga: Kumpulan Contoh Puisi Tema Hari Kemerdekaan Cocok untuk Lomba 17 Agustus, HUT ke-78 RI

Soekarno bacakan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Soekarno bacakan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. (via Intisari)

Dibawanya mereka ke Rengasdengklok, bermaksud agar keinginan mereka dapat terpenuhi.

Perdebatan sempat terjadi antara Soekarno dan pemuda terkait kapan Proklamasi Kemerdekaan pada 16 Agustus 1945 itu.

Mengutip laman resmi Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, berikut bunyi percakapan antara Bung Karno dan para pemuda, sebagaimana ditulis oleh Lasmidjah Hardi (1984:60)

"Revolusi berada di tangan kami sekarang dan kami memerintahkan Bung, kalau Bung tidak memulai revolusi malam ini, lalu.... Lalu apa ? teriak Bung Karno sambil beranjak dari kursinya, dengan kemarahan yang menyala-nyala. Semua terkejut, tidak seorang pun yang bergerak atau berbicara".

Bung Karno menjelaskan, ia seluruh kegiatan itu rencananya akan ia laksanakan pada 17 agustus.

Salah satu pemuda bernama Sukarni, bertanya.

"Mengapa tidak sekarang saja?" katanya.

"Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang berada dalam bulan suci Ramadan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita. Tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat suci. Al-Quran diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia," bunyi dialog Bung Karno.
Ahmad Soebardjo kemudian datang dan berusaha membujuk para pemuda untuk melepaskan Soekarno-Hatta.

Rombongan langsung bergegas ke rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1.

Di lokasi ini, perumusan naskah Proklamasi dilakukan.

Naskah proklamasi disusun oleh Soekarno, Hatta dan Soebardjo di ruang makan rumah Maeda.

Soekarno menuliskan konsep proklamasi pada secarik kertas.

Sayuti Melik didampingi BM Diah mengetik naskah Proklamasi itu dan diserahkan kembali kepada Soekarno untuk ditandatangani.

Tepatnya pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di halaman rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, naskah proklamasi dibacakan.

Berita jatim terkini lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun sultra
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved