Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Gadis Aceh yang Dinikahi Pria Korea, Suami Jadi Mualaf, Mamak: Pria Sini Gak Ada yang Begini

Inilah sosok gadis Aceh yang dinikahi pria Korea. Sang suami pilih jadi mualaf. Ibu sang gadis komentari sosok menatunya.

Editor: Januar
TikTok @tiayuta
Pernikahan gadis Aceh Arma dan pria Korea Sang Hyeok 

TRIBUNJATIM.COM- Inilah sosok gadis Aceh yang dinikahi pria Korea.

Sang suami pilih jadi mualaf.

Ibu sang gadis komentari sosok menatunya, sebut tak ada pria di daerahnya yang seperti itu.

Kisah cinta beda negara kali ini datang dari seorang pria asal Korea Selatan bernama Park Sang Hyeok (32).

Dilansir dari TribunTrends, Park Sang Hyeok menikahi gadis bernama Arma Yulisa (31) yang berasal dari Meulaboh, Aceh Barat.

Sempat diragukan keseriusannya, terkuak cara Park Sang Hyeok rebut hati calon mertua kala itu.

Park Sang memutuskan mualaf sebelum dia menikahi Arma Yulisa, pada 8 Agustus 2023 lalu.

Baca juga: Kisah Cinta Bule Polandia dengan Warga Daerah Terpencil di Sinjai, Berapa Uang Maharnya?

Arma tidak mau ika Park Sang Hyeok jadi mualaf hanya karena ingin menikahinya.

Ia sempat meminta Park Sang berpikir matang-matang soal keputusannnya masuk Islam.

Sebab, menjadi mualaf bukan sekadar mengucapkan dua kalimat syahadat.

Ada banyak aturan dan tata cara yang wajib dilaksakan sebagai orang Islam.

"Aku bilang ke dia, jangan sampai kamu masuk Islam cuma karena mau nikah sama aku. Aku jelasin kalau masuk agama Islam nanti kamu ga bisa ini-ini, banyak banget aturannya.Jadi aku bilang cobalah pikir-pikir dulu" jelas Arma.

Park Sang tak menyerah. Cinta membuatnya siap menunaikan tanggung jawab dan kewajibannya ketika menjadi mualaf.

Arma kemudian mencari imam untuk membantu Park Sang Hyeok untuk bersyahadat.

Di sebuah masjid di Kota Busan, tak jauh dari kampus mereka, Arma mempertemukan Park Sang Hyeok seorang imam dari Surabaya.

"Di sana langsung disyahadatkan," kenang Arma.

Laki-laki kelahiran Korea Selatan, 15 Mei 1991 itupun berganti nama menjadi Firdaus Park.

Sementara itu, orang tua Arma juga sempat ragu memberi restu hubungan Arma dan Park Sang.

Pasalnya mereka takut jika Arma menikah dengan orang Korea Selatan tak akan kembali ke Indonesia. Hubungan mereka jadi sangat jauh.

"Karena orang tua kan khawatir. Saya cewek di sana sendiri. Jadi orangtua mikirnya juga, kalau nikah sama orang jauh enggak bakal pulang," ungkap Arma.

Park Sang Hyeok menyadari kegelisahan orang tua Arma.

Ia bersikeras menemui calon mertuanya itu, untuk meyakinkan.

"Si oppa itu maksa, minta dibawa ke orangtua. Katanya kalau enggak dibawa sekarang (momen pernikahan adik Arma) kapan lagi. Karena orangtua kamu juga butuh waktu, enggak langsung ketemu, aku yes," sebut Arma.

Tak disangka-sangka, dalam sepekan keberadaannya di Meulaboh, Park Sang Hyeok yang saat itu sudah mualaf berhasil meluluhkan hati kedua orangtua Arma.

Padahal sebelum berangkat, ibunya bilang agar Park Sang tak perlu datang menemuinya.

Tapi Park Sang bersikeras datang ke Meulaboh.

"Seminggu di sini, mamak lihat dia selalu bantu-bantu kerjaan rumah. Bantu angkat piring, cuci piring, bersih-bersih. Pas Acara si adik bantu pasang-pasang tirai Aceh," cerita Arma.

"Jadi mamak tuh bengong lihat dia, sambil bilang Agam Aceh hana lagee nyo (laki-laki Aceh enggak ada begini)," lanjut Arma sambil tertawa menirukan ucapan ibunya.

Ibu Arma pun sempat menanyai Arma soal perilaku dan sikap Park Sang Hyeok di negaranya.

"Pada akhirnya mama dan ayah dua-dua bilang oke," kata Arma.

Sementara itu, berbeda dengan pihak keluarganya, pihak keluarga sang suami menurutnya justru lebih dahulu memberikan restu.

"Awalnya memang orangtuanya ngira cuma pacaran, tidak ada niat serius. Pas tahun ketiga pacaran ditanya lagi masih sama dia (Arma). Si Oppa bilang masih. Akhirnya disuruh bawa ke rumah," tambahnya.

Setelah melalui berbagai drama, keduanya pun akhirnya resmi menikah pada 8 Agustus 2023.

Pernikahan Arma dan Park Sang Hyok di kediaman memeplai wanita itu juga turut dihadiri oleh keluarga inti mempelai pria.

Pernikahan meriah

Pernikahan Arma dan Park Sang Hyeok digelar di kediaman orang tua Arma, di Ujong Baroh, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Selasa (8/8/2023).

Pernikahan itu berlangsung meriah dengan adat Aceh dengan nuansa serba biru muda.

Tak hanya membuat heboh masyarakat sekitar, pernikahan Arma dan Park Sang Hyeok juga ikut menyita perhatian warganet.

Selama beberapa hari terakhir, banyak warganet yang membicarakan pernikahan keduanya.

Bahkan, foto dan rekaman video momen pernikahan keduanya terus beredar hingga viral media sosial, baik di Tiktok maupun Instagram.

 

5 tahun pacaran

Kepada Serambinews.com, Arma mengatakkan telah menjalani hubungan pacaran dengan Park Sang selama lima tahun.

"Kenalnya di Korea Selatan," kata Arma yang dihubungi pada Jumat (11/8/2023).

Arma pertama sekali bertemu dengan sang suami saat melakukan riset penelitian untuk program magisternya di Pohang University of Science and Technology (Postech), Pohang, Provinsi Gyeongbuk, Korea Selatan.

Arma dan Park Sang Hyeok sama-sama mengambil program magister di jurusan yang sama, yaitu Teknik Lingkungan (Environmental Science and Engineering).

Namun keduanya baru bertemu di laboratorium kampus ketika Arma sedang melakukan penelitian thesisnya.

"Itu di akhir 2017. Saya lagi sibuk penelitian untuk thesis. Si Oppa baru selesai wajib militer (Wamil). Terus masuk ke lab di bagian saya," ungkap Arma.

Arma mengatakan, saat itu Park Sang Hyeok yang masih berstatus sebagai mahasiswa S2 mendapat tawaran menjadi peneliti di laboratorium tersebut.

Hal itu karena sang suami terlambat mengurus berkas administrasi untuk program magisternya.

Namun karena kemampuannya di bagian enginering service yang diperoleh dari Wamil, ia pun diminta oleh profesor mereka untuk menjadi peneliti sementara di laboratorium.

"Jadi penelitian saya, di lab itu belum pernah ada yang ngerjain. Profesornya saya waktu itu ngasih tentang elektrogenesis, yang bener-bener tentang bio chemical system,"

"Jadi saya tanya ke senior, ga ada yang ngerti. Kebetulan satu senior nyuruh saya tanya ke si Oppa," cerita gadis kelahiran Melaboh, 17 Oktober 1992 itu.

Sejak saat itulah, Arma dan Park Sang Hyeok sering bertemu.

Park Sang Hyeok pun sering membantu Arma setiap kali ia mendapat kesulitan.

"Jadi deketnya itu memang gara-gara riset. Dia itu ngebantu banget. Dari bikin reaktor, diajarin ini itu. Sampai jam 2 malem reaktor ga jalan, Aku telpon dia, jam 2 malem dia mau balik ke lab," tutur Arma.

Ia dan Park Sang Hyeok hanya menjalani masa pendekatan selama satu bulan.

Waktu satu bulan itu merupakan masa dimana mereka saling membantu pekerjaan satu sama lain.

"Dia sering bantu saya, jadi saya juga bantu balik. Profesor itu memang suka ngasih kerjaan ke Korean student parah banget, Dari pagi sampai tengah malem di lab terus. Lab kita lab basah (Molecular Biotechnology)" ungkap Arma.

"Jadi saya juga bantu dia ( Park Sang Hyeok), dalam waktu satu bulan setengah itu lah kita banyak ngobrol, sampai dekat" sambungnya.

Setelah saling mengenal, keduanya pun akhirnya menjalin hubungan pacaran.

Kisah serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Pertemuan jodoh bisa menjadi tak terduga.

Seperti dialami anak petani di China.

Dia bertemu istri bulenya yang berasal dari keluarga kaya bermula dari antre ATM hingga akhirnya resmi menjadi sepasang suami istri.

Bahkan kini mereka menjadi blogger petani terkenal dengan jutaan pengikut.

Anak petani itu adalah Kanon, nama aslinya Nong Chinh Hao, tahun ini berusia 32 tahun.

Sementara istrinya adalah Menus, asal Italia.

Melansir dari EVA via Tribun Trends pada Sabtu (22/7/2023), Menus menikah dengan seorang petani asal Provinsi Guanxi, China bernama Kanon.

Kanon lahir dari keluarga petani dengan 3 orang anak, dia adalah anak bungsu dalam keluarga tersebut.

Karena keluarganya yang miskin dan prestasi akademik yang buruk, Kanon hanya menyelesaikan sekolah menengah.

Kemudian pergi ke sekolah menengah teknik dengan harapan mendapatkan pekerjaan di masa depan untuk mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya.

Sayangnya, lingkungan belajarnya sangat buruk, setiap hari Kanon diajak bermain game online.

Oleh karena itu, dia tidak hanya tidak mempelajari sesuatu yang berguna, tetapi juga menghabiskan uang seperti air mengalir.

Untuk mengubah status quo, Kanon dengan tegas putus sekolah dan mengikuti penduduk desa ke Guangdong untuk bekerja.

Karena pendidikan yang rendah, awalnya dia hanya bisa bekerja di restoran, harus bangun dari jam 3-4 pagi untuk menyiapkan bahan dan peralatan dapur, bahkan pada malam hari dia tidak bisa tidur.

Meski sibuk dan lelah, Kanon tetap menyempatkan waktu untuk hobinya, yaitu menyanyikan lagu berbahasa Inggris.

Sejak sekolah menengah, dia mengetahui bahwa dia memiliki bakat untuk bahasa, dan dia dapat menyanyikan lagu-lagu bahasa Inggris biasa setelah beberapa kali mendengarkan.

Setelah itu, dia mulai belajar bahasa Inggris sendiri setelah setiap jam bekerja.

Tak disangka, hobi ini tak hanya mengubah hidupnya tapi juga memberinya pernikahan yang istimewa.

Setelah itu, Kanon bekerja di sebuah biro iklan, dia belajar fotografi dan desain.

Setelah mengumpulkan sejumlah modal, ia berhenti dari pekerjaannya dan menjad seorang fotografer.

Dengan bahasa Inggris otodidak, ia menerima banyak pesanan fotografi dari tamu asing, hidupnya berangsur membaik.

Suatu hari di awal 2018, dia melihat seorang gadis asing berjuang di depan ATM dan menangis, jadi dia mencari tahu dan menawarkan bantuan.

Gadis itu adalah Menus, pada waktu itu seorang siswa internasional di China.

Dia tidak bisa berbahasa Mandarin dengan baik, karena pengeluaran yang ceroboh, dia tidak tahu bahwa kartunya hanya berisi 0,87 yuan (Rp 1.800).

Jadi sekarang tidak ada uang untuk makan, sedangkan keluarganya akan mengirimkan uang dalam 2 hari.

Melihat Menus menyedihkan, Kanon mengundangnya untuk makan.

Menus dengan penuh syukur memeluknya, berterima kasih padanya dan berjanji akan mengembalikan uangnya nanti.

Dia kemudian membawa Menus ke toko serba ada untuk membeli sekantong penuh makanan ringan dan kemudian membawanya ke restoran Barat terdekat untuk membeli pasta.

Mungkin karena dia sangat lapar, dia makan semangkuk mie dengan sangat baik sehingga dia bahkan tidak tahu ada saus di wajahnya.

Kanon menunjuk ke wajahnya, menyuruhnya untuk menyeka kotoran di wajahnya, tetapi Menus salah paham bahwa dia meminta ciuman terima kasih.

Gadis itu sedikit pemalu, tetapi ketika Kanon membungkuk, dia berdiri dan mencium pipinya dengan cepat.

Karena ini juga merupakan ritual umum di Barat di antara teman dekat.

Tanpa diduga "berciuman", jantung Kanon mulai berdetak kencang, perasaan bahagia dan manis membuncah di hatinya.

Karena tindakan inilah kepercayaan diri Kanon berlipat ganda, memutuskan untuk mengejar gadis Italia yang imut ini.


Setelah makan, mereka meninggalkan nomor ponsel satu sama lain.

Sejak hari itu, keduanya sering mengobrol, pergi ke taman bersama, lalu pergi makan.

Lambat laun, mereka menemukan keduanya memiliki minat yang sama, dan perasaan mereka menjadi semakin erat.

Karena Kanon saat itu berusia 29 tahun, merasa bahwa Menus cantik dan baik hati, dia tidak ingin melewatkan gadis yang begitu baik.

Jadi setelah 4 bulan bertemu, pada Mei 2018, dia membelikannya cincin kawin.

“Saat itu, saya sangat khawatir, tetapi tanpa diduga, dia tidak hanya setuju tetapi juga memberi saya kabar baik lainnya. Bahwa dia hamil. Bukan hanya lamaran pernikahan yang sukses, tapi juga hubungan cinta keduanya. Ini benar-benar kebahagiaan ganda,” kata Kanon.

Diketahui bahwa Menus lahir dari keluarga kaya dengan ayah Italia dan ibu Afrika.

Keluarganya memiliki rumah di Venesia dan Milan, Italia, dan Johannesburg, Afrika Selatan.

Namun, ketika mendengar Menus akan menikah dengan pria Tionghoa, orang tuanya langsung setuju.

Mereka memberi selamat kepada putri mereka karena telah menemukan cinta sejati tanpa menanyakan tentang keluarga dan pekerjaan menantu laki-lakinya.

Pada Oktober tahun lalu, keluarga beranggotakan 4 orang itu kembali ke kampung halaman untuk tinggal.

Berbagi tentang keputusan ini, Kanon mengatakan bahwa awalnya dia takut untuk membawa istrinya kembali ke kampung halamannya.

Ini karena dia takut istrinya tidak dapat beradaptasi dengan kondisi kehidupan di pedesaan.

Namun, Menus kemudian memberi tahu suaminya: “Percayalah padaku. Aku bisa melakukan itu."

Karena perkataan istrinya itulah keluarga mereka kembali ke kampung halaman.

Pergi ke tempat yang sama sekali asing tanpa kenalan, tetapi ia telah diajari bahasa Mandarin oleh suaminya,

Ia bisa berbicara bahasa Mandarin dengan sangat lancar.

Ditambah kepribadiannya yang berpikiran terbuka sehingga dia dengan cepat berkenalan dengan banyak orang di sini.

Awalnya, Kanon menolak membiarkan Menus pergi ke ladang untuk melakukan pekerjaan pertanian, dia takut istrinya akan menderita.

Tapi istri Italia ini memberinya kejutan besar.

Ternyata saat berkenalan dengan warga desa, Menus banyak bertanya tentang pekerjaan tani.

Bahkan di waktu luangnya, dia juga meminta orang-orang berpengalaman di desa untuk belajar bertani, menanam padi.

Dia juga secara pribadi pergi ke ladang, menggulung pakaiannya dan belajar menanam padi secara metodis.

Ini adalah pekerjaan yang sulit untuk Menus, pada awalnya dia tidak terlalu baik, terkadang memindahkan tanaman terlalu dekat, terkadang terlalu jauh.

Kadang-kadang dia bahkan jatuh di lapangan.

Tapi dia tidak putus asa dan masih bekerja keras untuk belajar.

Pada akhirnya, usahanya membuahkan hasil.

Sekarang dia bisa menanam padi, memanen padi, menggali kentang, dan lainnya.

Secara umum, tidak ada yang tidak bisa dia lakukan.

Ketika seseorang menanyakan Menus apakah dia lelah, dia tersenyum .

“Ketika saya di Italia, saya juga seorang petani. Dulu, keluarga saya juga memiliki ladang untuk menanam jagung dan gandum. Saya suka hidup di sini.”

Optimisme dan kepositifan Menus membuat penduduk desa semakin mencintai pengantin asing yang cantik ini.

Saat ini, Kanon dan Menus tidak hanya bertani tetapi juga blogger yang berbagi kehidupan sehari-hari di pedesaan, saluran mereka memiliki 1,74 juta pengikut.

Selain itu, usaha pertanian pasangan ini juga sangat menguntungkan.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribuJatim.com

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved