Berita Viral
Viral Video Siswa SD Lewati Jembatan Bambu Reyot untuk Sekolah saat Pagi Buta, Kades: Tidak Aneh
Sebuah video siswa SD berangkat sekolah viral di media sosial. Dalam video itu tampak para siswa SD lewati jembatan bambu reyot di pagi buta
TRIBUNJATIM.COM- Sebuah video siswa SD berangkat sekolah viral di media sosial.
Dalam video itu tampak para siswa SD lewati jembatan bambu reyot di pagi buta untuk berangkat sekolah.
Terkait hal itu, kades setempat memberikan jawaban santai.
Viral video sejumlah murid menyeberangi jembatan reot untuk berangkat sekolah.
Aksi para murid tersebut viral karena jembatan yang dilewati mereka dalam kondisi hampir rusak.
Bahkan dari beberapa laporan disebutkan bahwa jembatan tersebut hanya ditopang kawat berkarat.
Dilansir dari TribunStyle, peristiwa tersebut terjadi di Kampung Ciderengdeng, Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.
Aksi para murid menantang maut untuk bisa sekolah tersebut sempat direkam seorang warga.
Berdasarkan rekaman video yang beredar sejumlah murid sekolah dasar tersebut tengah melintasi jembatan berbuat anyaman dari bambu dan ditopang kawat yang sudah berkarat.
Baca juga: Pembangunan Akses Jembatan Jongbiru Kediri Ditargetkan Selesai Akhir Tahun 2023
Dalam kondisi matahari belum terang, sejumlah murid itu harus kembali berjalan kaki beberapa meter.
Video yang berdurasi sekitar 1 menit itu memperlihatkan mereka pun harus kembali melalui jembatan bambu untuk sampai di sekolah.
Kepala Desa Cibuluh Supriatna membernarkan video viral sejumlah murid yang tengah menyebrangi jembatan kayu. Bahkan hal itu sudah terjadi selama puluhan tahun.
"Jadi memang sudah tidak aneh pemandangan anak-anak subuh-subuh lewat jembatan itu."
"Dulu jaman saya SD tahun 1975 memang sudah menggunakan akses jalan ke situ, jalan utama dan sekarang termasuk akses jalan ekonomi," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (13/8/2023).
Selain anak-anak, lanjut dia, masyarakat pun terpaksa menggunakan jalan tersebut untuk menuju Kabupaten Garut sebagai daerah yang menerima hasil bumi seperti padi dan rempah-rempah.
"Sedangkan jika melewati akses jalan lain harus memutar dengan jarak 5 Kilometer, kalau lewat jembatan itu hanya 3 Kilometer saja," ujarnya.
Menurutnya, hingga sejauh ini belum ada kejadian murid atau warga yang terjatuh saat melintasi jembatan tersebut. Namun jembatan itu cukup bahaya saat dilalui murid atau warga.
"Sebetulnya berbahaya apa lagi ketika hujan, karena Sungai yang berada dibawahnya sering meluap masyarakat yang mengunakan motor pun harud digotong," kata dia.,
Selain itu, Supriatna mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan perbaikan dan pembuatan jembatan tersebut ke Pemkab Cianjur. Namun hingga kini belum terealisasi.
"Kalau ada perbaikan pun itu dari masyarakat. Perbaikan itu dilakukan secara swadaya selama empat bulan sekali," kata dia.
Pihaknya berharap, Pemkab Cianjur segera memperbaiki jembatan yang sering digunakan anak sekolah dan masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Kisah serupa juga pernah terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
Warga Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, gotong royong memperbaiki jembatan desa yang ambruk, Jumat (8/1/2021).
Perbaikan secara swadaya tersebut dilakukan agar aktivitas warga tidak terganggu, termasuk untuk terus menghidupkan perekonomian warga.
Ketua pelaksana perbaikan jembatan secara swadaya Desa Daleman, Lutfi mengatakan, dalam beberapa bulan ini akan banyak kegiatan warga seperti imtihanan, manten, dan haul.
Namun karena kondisi jembatan yang rusak, menyebabkan kendaraan roda empat tidak bisa melintas.
Hal itu membuat pihak desa dan masyarakat berinisiatif untuk memperbaikinya.
"Sembari menunggu Pemerintah Kabupaten Sampang melakukan perbaikan, kami berinisiatif memperbaiki jembatan agar mobil bisa melintas lagi," ujarnya.
Sementara, bendahara pelaksana kegiatan, Huzairi menyampaikan, jika kegiatan ini lahir dari rasa kepedulian warga.
Mengingat jembatan ini adalah akses jalan yang sangat vital, artinya kondis jembatan mempengaruhi aktivitas warga.
"Dengan rasa kepedulian yang tinggi dan tanpa adanya unsur paksaan warga bersama-sama mengumpulkan dana untuk biaya perbaikan," tuturnya.
Disebutkannya, hingga saat ini hasil iuran dari warga mencapai Rp 4.150,000 dan jumlah tersebut masih kurang.
Huzairi memperkirakan, biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki jembatan mencapai sekitar Rp 17,000,000.
"Kita akan memperbaiki jembatan secara berkelanjutan yang terpenting dapat dilintasi kendaraan roda empat untuk sementara," terang Huzairi.
Mengalami kekurangan dana perbaikan, pihaknya berharap pemerintah daerah cepat melakukan upaya perbaikan, mengingat hal itu berpengaruh pada perekonomian warga Desa Daleman.
"Kami sangat berharap, semoga cepat diperbaiki oleh pemerintah," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
siswa SD berangkat sekolah
viral di media sosial
siswa SD lewati jembatan bambu reyot
Cianjur
Desa Cibuluh
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Melihat Rumah Mewah Bos Minyak Riza Chalid yang Kini Jadi Tersangka Korupsi Pertamina |
![]() |
---|
Hukuman untuk Polisi Lempar Helm ke Siswa SMK hingga Koma, Keluarga Korban: Beri Bingkisan untuk Apa |
![]() |
---|
Ulah Bocah Gondol Mobil Polisi Berisi Senjata Api Lalu Kabur ke Hutan, Sempat Buron |
![]() |
---|
Imbas Kasus Keracunan Massal MBG, Sejumlah Guru Tak Mau Cicipi Makanan Meski sudah Diperintah |
![]() |
---|
'Lihat Ma Aku Bakar Rumahmu' Pemuda Bakar Rumah Ibu Imbas Kesal Tak Diberi Uang Rp 240 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.