Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Akhir Nasib Bocah 14 Tahun Injak Leher Tetangga Perkara Cinta, Gagal Damai, 'Jangan Tengil Lu di WA'

Tengah viral di media sosial video bocah 14 tahun injak leher tetangganya di bilangan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram.com/@lensa_berita_jakarta
Akhir Nasib Bocah 14 Tahun Injak Leher Tetangga Perkara Cinta, Gagal Damai, 'Jangan Tengil Lu di WA' 

Keributan antar-remaja RW 03 Kelurahan Lenteng Agung itu menggugah hasrat pemilik CCTV untuk melaporkan kejadian itu kepada ketua RT setempat.

"Kejadian itu kan terekam CCTV, sama yang punya CCTV langsung dilaporkan ke ketua RT wilayah setempat, yakni RT 004," tutur Haswin.

Mumu selaku Ketua RT 004 kemudian menindaklanjuti dengan mencari pelaku.

Setelah mencari ke sejumlah titik, Mumu lantas menemukan F tak jauh dari lokasi penganiayaan.

"Setelah mendapatkan laporan CCTV itu, Ketua RT 004 langsung bertindak mencari itu anak. Ternyata belum jauh dari lokasi, dipeganglah dia, artinya diamankan sama Pak RT," ungkap Haswin.

Baca juga: Pasangan Wanita Sesama Jenis Nangis Digeruduk karena Siksa Anak Kandung, Warga Geram, Bawa Keluar!

Setelah itu, Ketua RT 004 berinisiatif memanggil pihak korban.

Keluarga D dipanggil dengan maksud untuk menyelesaikan perkara penganiayaan secara damai melalui mediasi.

Terlebih, kedua pihak yang terlibat pertikaian tinggal di lingkungan yang sama.

Haswin mengungkapkan, mediasi itu berlangsung lancar. Pihak korban berbesar hati memaafkan pelaku.

"Alhamdulillah menurut keterangan Pak RT, malam itu juga sudah diadakan kesepakatan perdamaian, terutama dari pihak yang dirugikan, yaitu orangtua D sudah memaafkan ya. Sudah memaafkan, saling memaafkan," ungkap dia.

Namun, sehari setelah mediasi, tepatnya pada Minggu pagi, keluarga korban meminta mediasi ulang.

Keluarga D disebut tak terima dengan aksi penganiayaan yang dilakukan F.

"Jadi pas malam itu (mediasi pertama) keluarga korban belum melihat rekaman CCTV. Mereka awalnya mengira anak hanya dipukul biasa saja. Tapi pas lihat rekaman CCTV, keluarga korban berubah pikiran," kata Haswin.

Haswin langsung memimpin jalannya mediasi kedua pada Minggu sekitar pukul 14.00 WIB.

Sebagai penengah, ia berusaha menggali kronologi sesungguhnya di balik penganiayaan yang terjadi.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved