Nasib Ibu Tewas Bersama 2 Anaknya, Celah Pintu Toilet Ditutup Lakban Hitam, Adik Syok: Paksa Datang

TRIBUNJATIM.COM - Seorang ibu ditemukan tewas bersama dua anaknya yang masih balita.

Awalnya, si ibu menelepon adiknya dan meminta datang ke rumah.

Siapa sangka adik wanita itu melihat kakak dan dua keponakannya sudah tak bernyawa.

Rumah ketiga korban berada di distrik Baan Chang di Provinsi Rayong timur, Thailand.

Ketiganya telah mengakhiri hidup di kamar mandi, dilansir oleh The Thaiger, Selasa (22/8/2023) via TribunnewsMaker.

Sebuah kompor arang turut ditemukan di dekat jasad ketiganya.

Petugas dan tim penyelamat Kantor Polisi Baan Chang menyelidiki tempat kejadian perkara saat itu juga.

Mayat wanita itu bernama Thatika, 27 tahun.

Sementara anaknya masing-masing berusia lima tahun dan tiga tahun.

Kamar mandi berada di lantai dua rumah mereka.

Baca juga: Masa Lalu Ibu Tewas bareng 2 Anak di Bekasi, Si Ibu Ternyata NIkahi Ayah Tiri, Suami Masih Misterius

Selain kompor arang, bantal dan selimut juga ditemukan di dekat mayat mereka.

Semua lubang dan celah pintu kamar mandi sudah disumpal dengan selotip hitam.

Kondisi ini mendukung dugaan mereka memang berniat mengakhiri hidup bersama-sama.

Pihak kepolisian menduga Thatika telah membujuk anak-anaknya yang tidak bersalah itu ke kamar mandi.

Mungkin Thatika menjanjikan tidur dengan nuansa yang berbeda, yakni di kamar mandi.

Namun, kenyataannya bahwa dia telah menyalakan tungku atau kompor arang tadi.

Hal ini menyebabkan pelepasan asap karbon monoksida yang mematikan bagi pernapasan manusia.

Baca juga: Ibu di Jambi Meninggal Dunia seusai Ikut Lomba Balap Karung di Hari Kemerdekaan, Sempat Tertawa

Tragedi memilukan pun merenggut Thatika dan nyawa anak-anaknya yang masih balita.

Sebelumnya, Thatika sempat menghubungi adik perempuannya yang tak mau disebutkan namanya.

Thatika chat adiknya lewat aplikasi LINE untuk memaksanya mampir ke rumah.

Sayangnya, si adik ada keperluan lain di pagi hari dan tidak bisa mampir.

Kemudian, si adik mencoba menghubungi kembali kakaknya, tapi tak ada balasan.

Jadi, si adik meminta pulang agak awal dari pekerjaannya.

Kemudian dia mampir ke rumah kakaknya itu sekira pukul 3 sore waktu setempat.

Namun semua sudah terlambat, yang dia temui hanyalah 3 mayat dalam kondisi mengenaskan.

Si adik mengatakan kakaknya hanya tinggal bersama kedua anaknya di rumah tiu.

Sementara suaminya bekerja di luar kota dan jarang pulang.

Thatika pernah curhat beberapa kali jika dirinya sudah lelah dengan semuanya.

Thatika bahkan meminta adiknya untuk tinggal bersamanya, tapi sang adik menolak.

Baca juga: Ibu Mertua Ngaku Tak Pernah Diberi Makan Menantu, Anak Nangis Lihat CCTV, Fakta Menyakitkan Terkuak

Si adik menyangka kakaknya menderita depresi dan memang pernah mencoba bunuh diri.

Percobaan bunuh diri terjadi saat sebelum menikah dan memiliki anak.

Si adik tak tahu apa motif sebenarnya kakaknya sampai nekat.

Tapi dia yakin pasti itu karena masalah keuangan dan depresi berat.

Baca juga: Pilu Ayah Stres Biayai Sekolah Anak, Nekat Akhiri Hidup 2 Kali, sempat Melamun Ngeluh Lambung Sakit

Seorang petugas dari Kantor Polisi Baan Chang, Kritsada Moonwong mengungkapkan kepada media, Thatika rupanya memiliki masalah keuangan.

Thatika baru saja pindah di rumah berlantai dua itu.

Dia ternyata tak pernah berbicara dengan tetangganya.

Selain itu, Thatika juga jarang keluar rumah.

Polisi juga menemukan sebuah bukti pendukung di dalam ponsel Thatika.

Mereka menemukan Thatika mencari cara tentang bunuh diri dengan asap arang.

Dia sudah mencari tutorial ini sejak awal bulan Agustus.

Beberapa waktu silam, seorang wanita asal Cilacap ditemukan tewas bersama bayinya.

SP (30), seorang wanita warga Desan Donan, Kecamata Cilacap Tengah, Cilacap dilaporkan bunuh diri dengan cara terjun ke sungai dari Jembatan Serayu.

SP juga membawa bayinya yang baru berusia empat bulan untuk lompat ke sungai.

Diwartakan dalam Tribun Jateng via Tribun Video, jasad SP ditemukan pada Sabtu (27/4/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.

Tim Basarnas Cilacap menemukan tubuh korban sekitar dua kilometer dari titik ia melompat, yaitu di bawah pinggiran Jembatan Penggalang, Desa Adipala, Kecamatan Adipala, Cilacap.

Baca juga: PILU Ayah di Kediri Akhiri Hidup karena Utang Numpuk Jelang Hajatan, Anak Nikah di Depan Jenazahnya

Ayah korban, K (60), mengaku terkejut mengetahui bahwa wanita yang bunuh diri bersama bayi adalah putrinya.

K mengatakan bahwa ciri-ciri wanita yang bunuh diri persis seperti anaknya.

"Anak saya SP, umurnya 30 tahun. Kebetulan dia baru saja memiliki anak balita berumur empat bulan. Ciri-cirinya persis sekali," kata K.

Sementara itu, bayi laki-laki berumur 4 bulan itu ditemukan di lokasi terpisah dari titik penemuan tubuh SP.

Baca juga: Gegara Kucing, Nenek Situbondo Akhiri Hidup di Kandang Kambing, Cucu Bongkar Gelagat Terakhir: Marah

Dikutip dari Tribun Video pada Sabtu (27/4/2019), SP nekat mengakhiri hidupnya karena diduga mengalami sindrom baby blues.

K mengaku putrinya mengalami suasana hati yang tak baik setelah melahirkan.

"Menang akhir-akhir ini anak saya mengalami sindrom baby blues. Jadi dia merasa sangat sedih di hari-hari setelah bayinya dilahirkan.

Setelah melahirkan dia jadi mudah menangis, mudah tersinggung, dan sedikit tertekan," ujar K.

Kedua jasad korban telah dibawa ke Puskesmas Maos, Cilacap untuk diperiksa dan sudah dimakamkan.

Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com