Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Zulkarnain Ikhlas Cari Nafkah Meski Lumpuh, Rela Perbaiki Mesin sambil Berbaring, 'Saya Anak Sulung'

Inilah kisah Mohamad Zulkarnain Mustofa, pemuda lumpuh yang menginspirasi. Zulkarnain ikhlas cari nafkah meski lumpuh.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
mStar
Zulkarnain Ikhlas Cari Nafkah Meski Lumpuh, Rela Perbaiki Mesin sambil Berbaring, 'Saya Anak Sulung' 

Sementara dua anak perempuan saya masih duduk di kelas 6 dan 7," ujarnya.

Pria paruh baya itu tinggal di rumah mereka yang berukuran 2 meter persegi.

Di sana ia tinggal berama anak laki-lakinya.

Karena rumah itu terlalu kecil, Tan menitipkan kedua putrinya ke rumah paman mereka.

Meski kehilangan kedua kakinya, semua biaya hidup keluarga dan biaya sekolah anak-anak diurus sendiri oleh Tan.

Pria itu berpikir bahwa kerabat "membantu sedikit saja sudah baik" .

Setiap bulan, dia mendapatkan uang dan mengirimkannya ke kerabatnya untuk membantu membesarkan kedua putrinya.

Baca juga: Nasib Istri Difabel Gendong Suami Tanpa Kaki Lalu Diselingkuhi, Hidup Beda Usai Cerai, Punya Pabrik

Meski hidup begitu sulit, sang ayah tetap memberi makan 3 anaknya.

Ia tak memperbolehkan anaknya cari kerja paruh waktu.

"Sebagai seorang ayah, saya tahu apa yang baik dan apa yang buruk di luar sana.

Jadi kita tidak bisa membiarkan mereka bekerja.

Saya ingin mereka pergi ke sekoalh.

Anak saya sangat ingin belajar.”

Baca juga: Tukiman Si Tukang Becak Gemetar Dapat Sedekah Amplop Tebal Isinya Koran, Saya Buka Orangnya Pergi

Pria tanpa kaki ini berjualan lotre untuk menghidupi keluarganya.

"Saya membeli makanan dan air saya sendiri dengan uang yang saya peroleh dari menjual tiket lotre.

Saya hanya ingin anak-anak saya tumbuh dewasa dengan 'kepala tegak' dan tidak minta-minta.

Tak perlu lah mencela diri sendiri karena keadaan.

Saya khawatir mereka akan melihat saya mengemis nanti, miskin tapi putus asa," lanjutnya.

Nguyen Cong Tri, anak sulung Tan duduk di kelas 10 di sekolah pendidikan lanjutan di Distrik 5.

Mengetahui keadaan keluarganya yang sulit, Tri selalu berusaha belajar dengan baik.

"Mata pelajaran sekolah saya 8,9," ujar putra Tan.

Impian terbesar remaja ini bukanlah karir atau pekerjaan di masa depan.

Tri hanya ingin mengajak ayahnya jalan-jalan.

Bagi banyak orang itu mungkin hal yang sangat biasa, tapi bagi keluarga Tri itu benar-benar impian yang mewah.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved