Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Atlet Spartan Indonesia Handika Tuntaskan Paris Brest Paris 203 dalam Waktu 62 Jam

Handika, atlet Spartan asal Indonesia sukses menuntaskan event dunia Paris-Brest-Paris 2023 dalam waktu yang singkat.

Istimewa Handika
Handika, atlet Spartan Indonesia yang sukses taklukan event dunia Paris-Brest-Paris 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luthfi Husnika

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Handika, atlet Spartan asal Indonesia sukses menuntaskan event dunia Paris-Brest-Paris 2023 dalam waktu yang singkat.

Handika berhasil menyelesaikan event prestisius tersebut dalam waktu 62 jam, kurang dari tiga hari.

Padahal, ia diberi waktu untuk menyelesaikan rute bersepeda dari Paris ke Brest dan kembali lagi ke Paris selama empat hari.

Pria yang juga menjadi kapten tim cyclist Spartan ini mengatakan, pencapaiannya itu ia dedikasikan untuk HUT RI ke-78.

"Alhamdulillah saya sangat bersyukur atas capaian ini. Apalagi mendapatkan dukungan penuh dari Ej-Sport," kata Handika, Rabu (30/8/2023).

Ia mengaku, perayaan HUT RI ke-78 pada 17 Agustus ini menjadi salah satu motivasi dan semangatnya untuk menuntaskan event dunia tersebut.

Ia pun meminta dukungan dari para rekan-rekannya sebelum menuntaskan rute bersepeda sejauh 1.200 km.

Handika sendiri merupakan satu dari lima Spartan Indonesia yang mengikuti event ultra-cycling tertua di dunia, Paris-Brest-Paris.

Selain Handika, ada pula Lucky BW, Afandi Munir, Adipati Bob, dan Datya.

"Kami membawa misi kemanusiaan dalam perjalanannya di Paris -Brest-Paris 2023."

"Bersama Ej-Sport kami ingin hasil dari event ini didonasikan ke anak yatim piatu, ada donasi untuk mereka di setiap kayuhannya," ungkap Handika.

Bukan hanya Handika, namun keempat Spartan lainnya juga berjuang dengan sangat apik di event Paris-Brest-Paris.

Berbekal semangat 'Everyone Can' kelima spartan ini sukses menuntaskan misi ini dengan semangat dan kerja keras.

Tidak seperti saat bersepeda dari Jakarta ke Bali, di Paris-Brest-Paris ini, dukungan hanya datang dari Ej-Sport.

Namun, dengan determinasi tinggi, Handika dan rekan-rekannya membuktikan kemampuan dan mengharumkan nama Indonesia.

Untuk mempersiapkan event tersebut, lanjutnya, ia rutin berlatih sejauh 100 km setiap hari dan mengonsumsi EJ-Sport.

Handika juga diketahui pernah menyelesaikan rute 600 km dalam waktu 21 jam.

"Sebenarnya dalam event kemarin waktunya bisa lebih cepat, tapi di km 960 kaki saya bermasalah, jadi agak sedikit sakit di bagian lutut."

"Sepanjang 240 km saya menggunakan kaki kiri untuk medal," kenangnya.

Ia pun mengaku sempat hampir menyerah saat mendekati km 960 karena rasa sakit.

Tapi karena dorongan untuk mendonasikan bagi anak-anak yatim piatu memberinya semangat untuk melanjutkan.

"Ke depannya mungkin akan fokus melakukan pemulihan kaki. Ada juga agenda amal bersama EJ-SPort, terutama donasi anak yatim piatu," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved