Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lamongan

Nasib Peternak Ayam di Lamongan saat Harga Telur Terjun Bebas, Keluhkan Biaya Produksi: Kerugian

Saat ini harga telur ayam di kota Soto Lamongan turun drastis hingga Rp. 19.000  per kilogram.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
Kandang peternakan milik Supardi di Mantup. Supardi turut mengeluh akibat harga telur anjlok 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri


TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Harga telur ayam di Lamongan terjun bebas.

Saat ini harga telur ayam di kota Soto Lamongan turun drastis hingga Rp. 19.000  per kilogram.

Padahal, satu bulan sebelumnya harga telur ayam di Lamongan masih cukup tinggi yakni Rp. 29.000 – 30.000 per kilogramnya.

Namun belakangan ini harga telur ayam jatuh di angka Rp 19.000.

Kondisi itu pun membuat para peternak ayam petelur di Lamongan  mengeluh.

Pasalnya di tengah harga telur jatuh, harga jagung justru naik mencapai Rp. 6.500 per kilogramnya.

Baca juga: Sosok Bu Guru Lamongan yang Botaki 19 Siswi, Karir Seketika Amblas, Sanksinya Tak Tanggung-tanggung

“Harga telur kemarin Rp 19 ribu, harga jagung sudah Rp  6,5 ribu per kilogram,” kata Supardi peternak Dusun Sendangsari Desa Mojosari Kecamatan Mantup  Lamongan, Kamis (31/8/2023).

Sejak beberapa hari terakhir pun para peternak di Kabupaten Lamongan mengalami kerugian yang tidak sedikit setiap harinya. Itu terjadi karena biaya produksi ayam membengkak akibat mahalnya harga jagung yang mencapai Rp. 6.500 per kilogramnya.

Sedangkan harga konsentrat Rp 495 ribu per zak juga tidak bisa ditekan."Kalau bicara BEP itu ya sekitar Rp 21.000 per kilo," kata Supardi.

Dengan harga jagung ditambah harga konsentrat tersebut, maka harga pokok penjualan atau HPP telur ayam ketemu diangka Rp. 25.000 – 26.000 per kilogramnya. Sementara disisi lain, harga telur ayam terus turun dan anjlok hanya Rp. 19.000 per kilo.

"Harga tersebut merupakan yang paling rendah sejak beberapa bulan terakhir. Padahal HPP kita dengan rumus harga pakan sekarang Rp  7,3 ribu kali Rp  3,5 ketemu HPP Rp  25 hingga Rp  26 ribu per kilogram, sementara  harga telur Rp 19 tinggal menghitung kerugian per hari,” ungkapnya.

Baca juga: Bursa Pilpres 2024, Republik Survey Indonesia: Figur Cawapres Bakal Jadi Penentu

Dengan harga jual telur ayam yang rendah tersebut maka para peternak kesulitan untuk membeli pakan ayam.

Bahkan dengan harga Rp. 19.000 maka para peternak belum bisa untuk membayar karyawan, bagi yang memiliki anak kandang (penjaga dan perawat).

Bisa dikalkulasi, HPP Rp 25 hingga Rp 26 ribu per kilogram itu baru bisa nutup pakan plus untuk bayar karyawan, belum lagi ditambah harga konsentrat.  Sementara kondisi harga telur yang berlaku saat ini sangat tidak memihak pada peternak.

Kalau anjloknya harga telur ini berlangsung lama, tidak menutup kemungkinan peternak kecil atau tradisional akan gulung tikar.

Supardi dan peternak lainnya, Fachrudin berharap pemerintah mencarikan solusi. Mungkin ada alternatif lain untuk membantu peternak ayam petelor.

" Ini seperi pernah kami rasakan saat pandemi," katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved