Berita Lamongan
Dua Pasar Hewan di Lamongan Masih Ditutup, PD Pasar Tunggu Hasil Evaluasi selama 14 Hari
Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Lamongan belum terkendali, dan penularannya semakin meluas.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Lamongan belum terkendali, dan penularannya semakin meluas.
Kondisi tersebut yang mengharuskan keberadaan dua pasar hewan di Lamongan masih ditutup.
"Minggu besuk (19/1/2025) hari pasaran Pasar Hewan Tikung masih belum dibuka. Termasuk Pasar Hewan Babat yang beroperasi setiap hari Selasa," ungkap Direktur PD Pasar Lamongan, Hartono kepada Tribun Jatim Network, Sabtu (18/1/2025).
Baca juga: PMK di Lamongan Makin Meluas, Kini Tembus 824 Ekor Sapi, Kapolres, Dandim dan Bupati Turun Gunung
Informasi sampai saat ini penyakit PMK masih terus bertambah, meski tingkat kesembuhannya juga tinggi.
Dua pasar hewan dibawah PD Pasar di Tikung dan Babat dipastikan masih ditutup untuk sementara.
Perkembangan itu akan dilihat selamat 14 hari atau sekitar dua minggu. Sejak pasaran hari Minggu ditutup sampai minggu kedua besuk belum ada perubahan yakni masih ditutup.
"Kalau evaluasi selama 14 hari membaik, artinya jika jumlah populasi sapi yang terserang PMK tidak semakin bertambah, maka pasar hewan akan beroperasi, dan sebaliknya," kata Hartono.
Untuk hari Minggu besuk (19/1/2025) Pasar Hewan Tikung dan Selasa (21/1/2025) untuk Pasar Hewan Babat masih belum beroperasi.
Dan selama ditutup pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan (Disnakeswan) bersama PD Pasar Unir Pasar Hewan setiap hari rutin melakukan penyemprotan disinvektan di lokasi pasar hewan.
Kebersihan lingkungan pasar terus dilakukan sampai kondisi normal nanti. Ia mengimbau pada peternak atau juragan sapi untuk menahan sementara tidak ke pasar hewan.
"Sementara hentikan transaksi di Pasar Hewan," imbaunya.
Ia juga meminta para peternak untuk selalu menaati anjuran petugas Disnakeswan dalam urusan perawatan dan pemeliharaan sapi, agar segera normal kembali dan masyarakat petani ternak bisa beraktifitas normal tanpa PMK.
Sementara itu, data terakhir menyebutkan ada sebanyak 824 ekor sapi terdata terjangkit PMK dari sebelumnya sebanyak 527 ekor sapi terjangkit PMK, yang berarti bertambah 297 ekor sapi terserang PMK, dan total sapi yang terjangkit PMK sebanyak 824 ekor sapi.
Baca juga: Persela Lamongan Tatap Serius Babak 8 Besar Liga 2, Terus Poles Penyelesaian Akhir
Forkopimda Lamongan turun gunung memberikan perhatian ekstra dengan memberikan vaksinasi pada sapi yang sehat dan mengkarantina sapi yang sakit, selain menutup pasar hewan sampai waktu yang belum ditentukan.
pasar hewan
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
PD Pasar Lamongan
Disnakeswan Lamongan
Lamongan
TribunJatim.com
Tekan Sebaran PMK, 13 Pasar Hewan Tingkat Desa Ditutup, Bupati Lamongan: Susul 2 Pasar Hewan Besar |
![]() |
---|
Segini Santunan KPU Lamongan pada 5 Petugas Adhoc Meninggal dan Kecelakaan Saat Tugas Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Kecelakaan di Lamongan, Truk Trailer Tabrak Median Jalan, Sopir Diduga Kurang Konsentrasi |
![]() |
---|
Cinta Ditolak Bogem Berbicara, Pelajar di Lamongan Tega Habisi Teman Wanita di Warkop, Fakta Terkuak |
![]() |
---|
PMK di Lamongan Makin Meluas, Kini Tembus 824 Ekor Sapi, Kapolres, Dandim dan Bupati Turun Gunung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.