Berita Viral
Sosok Teman Reski Bocah SD Difabel Bantu Suapi Makan di Sekolah, Aksinya Dipuji sampai Bikin Nangis
Marwah bocah SD di Gowadi turut menyita perhatian publik karena menyuapi temannya Reski yang sandang disabilitas.
TRIBUNJATIM.COMĀ - Reski, bocah SD difabel viral disuapi teman sekelas viral di media.
Aksi temannya yang bantu menyuapi makan di sekolah tersebut disoroti.
Bahkan sampai membuat para warganet terharu hingga menangis.
Ia adalah Marwah.
Marwah bocah SD di Gowadi turut menyita perhatian publik karena menyuapi temannya Reski yang sandang disabilitas.
Sebelumnya, video Reski bocah SD difabel yang sedang disuapi makanan oleh Marwah di sekolah viral di media sosial.
Baca juga: Guru Khawatir Reski Dibully, Bocah Tak Punya Tangan dan Kaki Ini Ternyata Diperlakukan Beda: Senang
Aksi Marwah yang dengan sabar memberikan suapan untuk Reski yang tak punya tangan dan kaki itu pun menuai kekaguman warganet.
Diketahui, Marwah merupakan teman sekelas Reski di SD Inpres Saluttowa, Sulawesi Selatan.
Marwah dan Reski saat ini tengah menduduki kelas 1 SD.
Aksi Marwah menyuapi Reski ini kemudian diunggah oleh akun TikTok @its.nrhliza dan juga diunggah di story Instagram @nrhalizarmdhani, dikutip dari Tribun Sumsel.
Bocah SD berkerudung ini terlihat berjongkok di depan sebuah ruangan berkeramik hijau.
Marwah membantu menyuapi Reski saat sedang menyantap makan siang di luar kelas.
Baca juga: Hotman Paris Skakmat Direktur RS Sentosa soal Ganti Rugi ke Ibu Bayi Tertukar, Sindir Terlalu Ringan

Sambil berjongkok, Marwah membawa piring makanan dan menyuapi Riski menggunakan sendok.
Keduanya asik duduk di salah satu sudut sekolah.
Reski yang menunggu suapan dari sahabatnya itu pun terlihat lahap saat menyantap makanan.
"MashaAllah nak, Tetap jadi anak yang baikkk..Berteman dengan siapapunn tanpaa melihat kondisinya itu hebatt," tulis pemilik akun.
Keduanya sesekali terlihat saling bercanda hingga membuat warganet semakin terharu.
"Salut sama parenting orangtua yang nyuapin. Sekolah bukan sekedar angka di rapor, tapi mendidik attitude itulah yang paling sulit"
"Masyaallah , semoga kebaikan adek akan di balas di kemudian hari. Semoga di beri kesehatan untuk kedua adek kita sebagai penerus bangsa dan memiliki Budi pekerti."
"Masyaallah nangis banget, maaf kan hamba yaa Allah masih kurang bersyukur. sehat" adek" hebat,"
"ibumu dan kamu berhasil jadi manusia yang tuhan maksud sayang,"
Sementara, diketahui Reski merupakan seorang murid baru yang mulai sekolah beberapa hari belakangan.
Ini lantaran tak adanya SLB di wilayah tersebut, Reski akhirnya ikut belajar di sekolah biasa.
Beruntung saat baru masuk Reski mendapat sambutan hangat dari teman-teman kelasnya.
Baca juga: Sosok Bocah SD Difabel Viral Disuapi Teman Sekelas, Guru Kuak di Balik Kisah Murid, sempat Khawatir

Kisah Reski bocah SD difabel
Meski kondisi tangannya tak sempurna dan kakinya tak ada, bocah kelas satu SD di Inpres Saluttowa, Sulawesi Selatan tetap semangat menimba ilmu.
Di balik semangatnya ini pula, siapa sangka Reski memiliki cita-cita sebagai guru.
Hal ini diungkapkan wali kelas Reski, Sukiati kepada Tribun Jakarta.
"Awalnya memang dia mau sekolah di sini ditanya-tanya mau jadi apa. Dia jawab mau jadi guru," cerita wali kelas, dilansir TribunJakarta.com, Rabu (30/8/2023).
Lebih lanjut, Sukiati mengaku sosok Reski ini rajin belajar di kelas.
Perangainya yang periang juga membuat guru-guru senang dengan dia dan mendoakan cita-citanya tercapai.
"Dia lucu. Guru-guru di sini juga mendukung cita-cita Reski. Hebat ya Reski, jadi dia semangat (belajar)," terangnya.
Wali kelas Reski, Sukiati menjelaskan, bocah SD itu siswa baru di sekolah tersebut.
Reski baru masuk awal pekan lalu.
Begitu Reski diterima di sekolah tersebut, para guru sudah memberitahukan kepada siswa lainnya mengenai kondisi fisik bocah tujuh tahun itu.
Para guru meminta siswa lain untuk tetap merangkul Reski tanpa membeda-bedakan.
"Akhirnya anak-anak senang setiap hari ada yang jajan berikan uang," jelasnya.
Sukiati sempat khawatir jika siswanya itu akan dibully oleh warganet di dunia maya.
Terlebih dengan siswa SD lainnya yang berhubungan dan berinteraksi langsung dengan Reski.
"Awalnya, kami khawatir, awalnya kami takut ada yang bully toh. Tapi, ternyata tidak. Anak-anak di SD saya menerima dengan senang. Jadi, kami guru-gurunya juga senang," ucapnya.
Namun, dengan keterbatasan fisik yang ada pada diri seorang Reski justru membuat para siswa di SD tersebut merangkulnya.
Seperti baru-baru ini tengah viral di media sosial Reski disuapi teman sekelasnya.
Kata Sukiati, teman sekelasnya memang kerap menyuapi Reski ketika jam istirahat tiba.
Padahal, meski tangannya tak normal dan tak memiliki kaki, Reski cukup pandai untuk menulis dan makan sendiri.
"Dia bisa suap sendiri, tapi teman-temannya bilang sayang (makanan) terbuang-buang. Kalau istirahat, Reski diajak main. Kalau istirahat dia makan karena pagi tak sarapan," ungkap Sukiati.
Bahkan, mereka mengajak Reski mengobrol hingga bermain ketika jam istirahat tiba.
Biasanya Reski akan menggunakan Skateboard kecil untuk membantunya berjalan ketika berada di lapangan sekolah.
"Ada perubahan dan di kelas Reski nya percaya diri. Kalau seumpama orang tuanya ndak ada di kelas dia sudah istirahat ibu guru dengan anak-anak yang lain yang angkat kan dia tidak bisa turun di kursinya harus diangkat," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Reski
bocah SD difabel viral disuapi teman sekelas
viral di media sosial
Marwah
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Pamit Interview Kerja, Nazwa Aliya Lulusan SMK Berakhir Tewas di Kamboja, Ibu Pingsan |
![]() |
---|
Alasan Film Merah Putih: One For All Bertahan di Bioskop tapi Sepi dari Penonton |
![]() |
---|
Di Tengah Duka Kehilangan Ayahnya, Komandan Paskibra Emban Tugas Kibarkan Bendera, Warga Terharu |
![]() |
---|
Penyebab Karnaval HUT RI Berubah Jadi Tawuran, Kompol Iwan: Pada Ikut-ikutan |
![]() |
---|
Tangis Kevin Tinggalkan Jenazah Ayah karena Tugas Jadi Komandan Paskibraka, Anggota DPRD Terharu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.