Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Krisis Air Bersih di Pacitan Meluas, Jangkau 13 Desa di 6 Kecamatan, BPBD: Dropping Air Bersih

Ribuan warga Pacitan mengalami kekeringan saat kemarau panjang 2023 ini.Mereka krisis air bersih, sehingga menggantungkan dari dropping air.

Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
Dropping air bersih di daerah kekeringan di Pacitan oleh BPBD 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Ribuan warga Kabupaten Pacitan mengalami kekeringan saat kemarau panjang 2023 ini. Mereka krisis air bersih, sehingga menggantungkan dari dropping air.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan yang terdampak ada 13 desa di 6 Kecamatan. Untuk total jiwanya yang perlu dropping air bersih sejumlah 7.412 jiwa.

“6 kecamatan 13 desa. Total jiwa 7412 jiwa. Dan kami sudah mulai melakukan dropping air,” ujar Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radit Suryo Anggono, Selasa (4/9/2023).

Dia menjelaskan 13 desa itu diantaranya adalah Desa Karanggede Kecamatan Arjosari, Desa Ploso dan Mendolo Kidul Kecamatan Punung, Desa Belah, Sawahan, Gedombol, Kecamatan Donorojo.

Baca juga: Jadi Biang Kerok Banjir di Ponorogo, 9 Jembatan Kecil Dibongkar Paksa

Desa Plumbungan dan Katipugal Kecamatan Kebonagung, Desa Pitungsinaran dan Ngunut Kecamatan Bandar. Pun ada yang di Kecamatan Pacitan Kota di Desa Sambing.

“Sementara info berdasarkan permohonan 13 desa. Potensi kekeringan akan kami koordinasi lagi,” kata Radit.

Menurutnya, data kekeringan 2023 ini jauh menurun dibanding 2019. Dimana saat itu kemarau terparah yang dialami oleh warga kota 1001 Goa ini.

“Banding tahun lalu tidak ada dropping air. Kemarin kemarau basah.Dibanding kemarau terparah 2019 ada 72 desa di 12 kecamatan. Menunjukkan tren menurun,”’urainya.

Baca juga: Ponorogo Dikepung Kebakaran Hutan Semalam, ini Lokasi Terjadinya Kebakaran, BPBD: Ada Titik Api

Sekda Pacitan, Heru Wiwoho menjelaskan bahwa jika warga Kabupaten Pacitan yang mengalami kekeringan dan memerlukan dropping air untuk segera menghubungi BPBD.

“ Warga harus informasi ke kita Pemkab. Bisa ke Bpbd bisa.  Ada call center. Tapi yang jelas cakupan kekeringan sudah berkurang karena memang ada program pansimas (Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat),” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved