Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Perahu Nelayan Terbalik di Blitar

8 ABK Hilang, Kesaksian Korban Selamat Kapal Nelayan Prigi Terbalik di Blitar: Saya Pikir Sudah Mati

Sunardi (36) sempat berpikir sudah mati saat kapal nelayan yang ditumpanginya pecah dan terbalik setelah dihantam ombak besar di Pantai Gayasan, Wonot

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Samsul Hadi
3 nelayan selamat dalam peristiwa kapal terbalik di Pantai Gayasan, Wonotirto, Kabupaten Blitar saat berada di Puskesmas Gawang, Kamis (7/9/2023). 

Posisi kapal sudah berada di pinggir. Ketika kapal dihantam ombak besar, beberapa awak kapal terlempar dari kapal. 

Sedang sebagian orang masih berada di dalam kapal, termasuk Sunardi. Sunardi sempat terjatuh di ruang mesin kapal.

"Saya mencari mesin, saya menemukan mesin, di situ ada knalpot yang mengarah ke atas. Saya menemukan knalpot kemudian naik ke atas, di situ saya baru dapat angin. Saya pegang kuat-kuat knalpot," katanya. 

Sunardi bersama beberapa awak kapal lainnya yang masih berada di kapal akhirnya terdampar di pantai. 

Baca juga: Kapal Dihantam Ombak di Grajagan, 3 Nelayan Banyuwangi dalam Pencarian, Diduga Belum Terseret Jauh

Sesampai di pantai, salah satu awak kapal turun dan mengambil tali yang ditarik ke daratan. Tali itu untuk tambatan awak kapal lainnya menuju ke daratan. 

"Sampai pagi kami berada di pantai. Paginya, ada orang hendak cari rumput di lokasi. Kami minta tolong ke orang itu," ujarnya. 

Awak kapal lainnya, Sukem (50) menceritakan sempat terlempar dari kapal saat kapal terbalik setelah dihantam ombak besar. Namun, Sukem berenang kembali menuju ke kapal. 

"Saya berenang menuju kapal. Saya pegangan kayu di lambung kapal. Kapal terus digoyang ombak sampai ke pinggir. Jarak dari lokasi kejadian sampai ke pantai sekitar 500 meter," katanya. 

Baca juga: Disapu Gelombang Tinggi, Kapal Nelayan di Tuban Tenggelam saat Bersandar di Tepi 

Kapal nelayan yang terbalik itu berjumlah dua kapal yang dirangkai jadi satu. Kapal di depan ukurannya lebih besar dibandingkan kapal di belakang. 

Kapal di depan dinaiki 18 orang, sedang kapal di belakang dinaiki lima orang. Sukem berada di kapal depan. 

"Kapal belakang untuk tempat ikan. Tapi juga ada orangnya, waktu ada lima orang yang berada di kapal belakang," ujarnya. 

Dikatakannya, ketika dihantam ombak pertama kali, kapal yang di belakang langsung terbalik. Sedang kapal di depan posisinya sempat berdiri dan langsung pecah. 

"Ombaknya besar, kapal langsung pecah dihantam ombak. Saya hanya mengalami luka lecet-lecet di kaki," katanya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved