Tujuh Hari Pencarian Delapan Nelayan Prigi Trenggalek Nihil, Basarnas: Diperpanjang Dua Hari

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pencarian delapan nelayan Pantai Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, yang hilang di perairan Pantai Gayasan, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Blitar, telah memasuki hari ketujuh, Rabu (13/9/2023).

Selama tujuh hari pencarian, Tim SAR Gabungan tidak menemukan keberadaan delapan nelayan KM Mandala yang hilang pada 7 September 2023 tersebut.

Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Yoni Fariza mengatakan, secara prosedural, pencarian seharusnya sudah ditutup pada hari ketujuh.

"Namun merujuk surat permintaan perpanjangan pelaksanaan operasi SAR dari Kepala Desa Tasikmadu, Direktur Operasi via Deputi Operasi menyetujui untuk memperpanjang masa pencarian selama dua hari ke depan," kata Yoni Fariza, Rabu (13/9/2023).

Ada sejumlah pertimbangan yang mendasari diperpanjangnya masa pencarian delapan nelayan Slerek atau Purse Seine yang hilang itu.

Pertimbangan pertama adalah delapan korban belum ditemukan sama sekali.

"Selain itu, sekitar dua hari yang lalu sempat muncul tanda-tanda korban, kita kejar tapi hilang lagi," jelas Yoni Fariza.

Selama tujuh hari pencarian ini, kendala yang dialami Tim SAR Gabungan adalah cuaca yang beberapa kali sering berkabut.

"Di beberapa tempat juga turun hujan dengan intensitas deras," jelas Yoni Fariza.

Baca juga: Korban Terakhir Tenggelamnya Kapal Nelayan di Pantai Selatan Banyuwangi Ditemukan

Sebelumnya, delapan nelayan Pantai Prigi Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, hilang di perairan Kabupaten Blitar, Kamis (7/9/2023).

Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Yoni Fariza mengatakan, delapan nelayan tersebut merupakan Anak Buah Kapal (ABK) KM Mandala.

"Ada nelayan dari Pantai Prigi Kabupaten Trenggalek, nelayan Slerek atau Purse Sein yang saat ini perahunya mengalami musibah di Pantai Gayasan Kabupaten Blitar," kata Yoni Fariza, Kamis (7/9/2023).

Perahu tersebut memuat 23 ABK, 15 nelayan di antaranya berhasil diselamatkan.

Baca juga: Perahu Terbalik Digulung Ombak, 4 Nelayan Situbondo Terpental ke Laut, Sempat Terombang-ambing

Penyebab kecelakaan laut (laka laut) tersebut menurut Yoni Fariza, karena cuaca yang berkabut, sehingga jarak pandang terbatas dan perahupun kandas lalu tersapu ombak.