Arti Kata Supermom, Julukan yang Diberikan pada Jennifer Bachdim, Tertawa Saat Ditanya Momen Mager

TRIBUNJATIM.COM - Jennifer Bachdim istri Irfan Bachdim dapat julukan sebagai supermom lantaran imejnya selama ini yang mengurus empat anak dan merawat rumah tanpa bantuan ART, begini jawabannya kala ditanya tentang momen mager.   

Jennifer Kurniawan atau Jennifer Bachdim istri pesepakbola Irfan Bachdim memiliki popularitasnya sendiri di kalangan mayarakat Indonesia, khususnya bagi para wanita dan ibu-ibu.

Bukan tanpa sebab, Jennifer kerap membagikan kesehariannya sebagai seorang ibu rumah tangga dalam mengurus empat orang anak dan merawat rumahnya tanpa bantuan ART.

Imej ini membuatnya sampai dilabeli sebagai supermom oleh publik.

Saat tampil di podcast YouTube Melaney Ricardo, Jennifer pun banyak menanggapi tentang imejnya di mata publik tersebut.

Salah satunya ia menegaskan jika setiap postingan kesehariannya adalah fakta dan bukan konten semata.

"Sebenarnya itu semua adalah kehidupan nyataku. Itu nyata. Aku hanya membuat konten, menaruh kamera di sana saat aku sedang memasak, bersih-bersih, atau mencuci. Aku suka menjadi asli di Instagramku untuk menunjukkan bagaimana keseharianku," ungkap Jennifer Bachdim.

Melihat hal itu, tentu tak sedikit yang juga bertanya-tanya tentang momen mager alias males gerak bagi Jennifer Bachdim.

Agaknya pertanyaan yang sama juga dimiliki oleh Melaney. Tak disangka pertanyaan tersebut sempat membuat Jennifer tertawa mendengarnya.

"Penasaran nih, nggak pernah mager? Kamu tahu mager kan? Misalnya kamu nggak mood bekerja, kayak udah yaudah kamu udah menulis semuanya tapi 'Mager nih nggak tahu mau ngapain, main handphone scrolling TikTok', pernah nggak gitu?" tanya Melaney lagi yang membuat Jennifer ngakak.

Meski begitu tak dipungkiri Jennifer jika rupanya momen tersebut juga pernah datang kepadanya.

"Pasti, pasti pernah," jawab ibu empat anak ini.

Namun rupanya Jennifer tak lantas terlena dengan suasana mager tersebut.

Alih-alih, ia justru dengan cepat menyadari tentang pekerjaannya yang sudah menunggu.

Jennifer memiliki prinsip jika dirinya menunda sebuah pekerjaan maka hanya akan bertumpuk untuk dilakukannya nanti.

Karena itu ia akan cepat kembali bersemangat dan melakukan segala tugas dan kewajiban sesuai dengan waktunya.

"Tapi aku tahu apa yang aku harus lakukan dan aku tahu aku tak punya banyak waktu. Jadi aku akan melakukannya. Aku kayak 'Aku harus melakukannya, aku harus selesai jam segini, jadi aku harus melakukannya sekarang'. Kalau tak dilakukan sekarang, pekerjaan hanya akan bertambah banyak keesokan harinya," jelas Jennifer.

Melaney yang mendengarkan hal itu pun langsung menyetujui.

Sementara itu cerita dari kehidupan Jennifer Bachdim dan kedisiplinannya ini tak kalah menarik perhatian dari penonton yang dibuat salut dengannya.

Lantas, apa arti kata supermom sebenarnya?

Banyak orang mengartikan supermom sebagai ibu rumah tangga yang sukses mengurus hal-hal domestik sekaligus punya karier cemerlang di luar.

Pendeknya, ia berprestasi bagus dalam dua dunia yang sering kali membuat perempuan bertentangan batin itu.

Betulkah ada ibu yang betul-betul super? Menurut Ratih Andjayani Ibrahim, psikolog dari lembaga konsultasi Personal Growth, Jakarta, ibu yang super alias supermom sebetulnya tidak ada.

Supermom hanyalah julukan yang diberikan pada perempuan karena apa yang ia lakukan, kapasitasnya melebihi orang lain pada umumnya.

Di kalangan masyarakat, ibu rumah tangga cenderung dianggap sebagai perempuan yang sibuk dengan urusan domestik, mengurus keluarga, tapi kurang merawat diri. Pada perempuan seperti ini, orang biasanya akan menilai keluarganya harmonis dan terurus dengan baik.

Sebagai "musuhnya", ada yang disebut perempuan publik.

Perempuan ini bekerja di luar, misalnya jadi artis, pengusaha, atau bekerja di kantor.

Perempuan publik ini dianggap mandiri, cantik karena merawat diri, asertif, bahkan mungkin agresif, tapi rumah tangganya kurang terurus. Wilayah rumah tangga bukan bagian dari tugasnya sehingga ia jarang menyentuh urusan domestik dan menyerahkannya pada orang lain, misalnya pembantu.

Menurut Ratih, sebetulnya dua jenis perempuan ini tak mungkin menyatu dalam diri seseorang karena bertolak belakang.

Karena itulah, ketika ada orang yang bisa sukses mengelola kehidupannya, baik secara rumah tangga maupun pekerjaan di luar, dia dianggap sebagai supermom meski kondisi ini akan mengakibatkannya memiliki beban fisik dan mental yang besar.

Banyak hal yang harus ditanggungnya sendiri.

"Dia harus melakukan pekerjaan rumah tangganya sendirian, yang sebetulnya sudah menyita seluruh waktunya, ditambah masih harus bekerja. Karena itu, dia butuh bantuan orang lain," ujar Ratih.

LINGKARAN TERDALAM

Agar seluruh kegiatannya lancar, supermom butuh kemampuan manajerial yang baik. Ia butuh perpanjangan tangan yang mengurus urusan rumahtangganya, misalnya pembantu, pengasuh anak, tukang kebun dan sopir.

Sedangkan di kantor, dia memiliki asisten-asisten untuk membantu pekerjaannya. Kemampuannya mengatur para asisten sehingga semua urusan berjalan dengan baik inilah yang membuatnya tampak super, sehingga disebut supermom.

Ia juga butuh dukungan dari semua pihak yang ada di sekitarnya, terutama pasangan.

Ketika seseorang menjadi istri, lanjut Ratih, pasangan ada dalam posisi lingkaran terdalam dalam hidupnya. Artinya, pasangan adalah orang yang paling dekat dengannya.

"Karena itu, kalau chemistry keduanya dan sinergi tidak terbangun dengan bagus, hidup supermom akan kacau," tutur Ratih.

Dukungan yang dibutuhkan supermom dari pasangannya antara lain pemahaman akan kebutuhan supermom untuk dibantu

. Misalnya, Ratih mencontohkan, memahami bahwa istrinya sedang dalam kondisi lelah. Jadi, pasangan diharapkan tidak menuntutnya macam-macam atau mencerewetinya saat itu.

Akan lebih baik lagi, lanjut Ratih, bila dukungannya bukan hanya secara moral, melainkan juga finansial, atau dukungan lain.

Ketika supermom sedang lelah, misalnya, pasangan bisa menawarkan diri untuk memijat pundak dan kaki. Atau, ketika supermom sedang memasak di rumah atau bekerja dikejar tenggat waktu, suaminya membantu dengan cara mengasuh anak. "Suami sekadar mengambilkan minuman, mengelus kepala, atau tidak rewel minta dilayani saat makan saja, sudah merupakan dukungan luar biasa bagi supermom," tandas Ratih.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com