Berita Lamongan
Tradisi Sedekah Bumi di Desa Kacangan Lamongan, Arak Gunungan Keliling Desa Lalu Jadi Rebutan Warga
Tradisi sedekah bumi masih masih langgeng digelar oleh sebagian masyarakat di Lamongan. Salah satunya adalah di Desa Kacangan, Kecamatan Modo.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Tradisi sedekah bumi masih masih langgeng digelar oleh sebagian masyarakat di Lamongan.
Salah satunya adalah di Desa Kacangan, Kecamatan Modo.
Sedekah bumi atau nyadran dilakukan rutin tiap tahun, bersamaan dengan usai panen di desa mereka.
Warga Desa Kacangan, Kecamatan Modo ini memang tetap melestarikan tradisi sedekah bumi.
Seperti tradisi sedekah bumi umumnya, sebelum berkumpul di tempat nyadran yang dinilai tempat sakral untuk doa bersama, ratusan warga ini terlebih dahulu mengarak gunungan hasil bumi dan jajanan lainnya keliling kampung.
"Tradisi sedekah bumi atau nyadran ini setiap tahun kami lakukan, sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang kami terima setiap tahunnya," kata Kepala Desa Kacangan Mujiono kepada wartawan di sela-sela sedekah bumi, Kamis (7/9/2023).
Baca juga: Toyota Kijang di Lamongan Terbakar usai Isi BBM, Pengemudi Bergegas Keluar, Hanya Bisa Bengong
Memulai tradisi sedekah bumi dengan mengarak gunungan buah-buahan dan sayuran hasil bumi serta ambeng yang berisikan nasi lengkap dengan lauk pauknya serta aneka jajanan lainnya.
Arak-arakan di mulai di balai desa setempat berlanjut mengelilingi kampung dan berakhir di punden desa setempat. Tahun ini gunungan hasil bumi yang jumlahnya ada 2 buah sebagai ungkapan rasa syukur.
Arak-arakan gunungan hasil bumi dan ambeng ini ternyata mendapatkan antusias dari warga, baik anak-anak hingga orang dewasa.
Sesampainya di lokasi punden desa, warga kemudian duduk dan tokoh agama setempat memulai dengan membacakan doa. Usai doa, gunungan hasil bumi yang sudah diarak keliling desa itupun diperebutkan oleh warga.
Meski saling rebutan, tidak ada chaos, mereka bahkan menyambutnya dengan suka ria. Semua makanan dan gunungan yang dibawa oleh warga ini adalah inisiatif warga tanpa ada paksaan.
Baca juga: Keluar Rumah Jelang Maghrib, Warga Lamongan Ditemukan Tak Bernyawa di Selokan Sawah, Otopsi Ditolak
"Mereka membawa berbagai jenis makanan dan buah-buahan," ungkapnya.
Usai berdesakan untuk saling berebut hasil bumi dari gunungan, warga pun kembali duduk dan menikmati aneka ambeng yang mereka bawa.
Tekan Sebaran PMK, 13 Pasar Hewan Tingkat Desa Ditutup, Bupati Lamongan: Susul 2 Pasar Hewan Besar |
![]() |
---|
Segini Santunan KPU Lamongan pada 5 Petugas Adhoc Meninggal dan Kecelakaan Saat Tugas Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Kecelakaan di Lamongan, Truk Trailer Tabrak Median Jalan, Sopir Diduga Kurang Konsentrasi |
![]() |
---|
Dua Pasar Hewan di Lamongan Masih Ditutup, PD Pasar Tunggu Hasil Evaluasi selama 14 Hari |
![]() |
---|
Cinta Ditolak Bogem Berbicara, Pelajar di Lamongan Tega Habisi Teman Wanita di Warkop, Fakta Terkuak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.