Berita Viral
Nasib 4 Kakak Beradik Makan Nasi Cuma Pakai Garam di Gubuk Reyot, Kondisi Ortu Pilu: Dipenjara
Inilah nasib kakak beradik yang tinggal di gubuk reyot. Mereka hanya makan nasi dengan garam tanpa lauk.
TRIBUNJATIM.COM- Inilah nasib 4 kakak beradik yatim piatu yang tinggal di gubuk reyot.
Mereka hanya makan nasi dengan garam tanpa lauk.
Kondisi ortu mereka tak kalah memilukan.
Kisah pilu empat kakak beradik makan nasi pakai garam di gubuk reyot, ayah dipenjara, ibu jadi pemulung, bahagia saat dapat ayam KFC.
Dilansir dari TribunStyle, ada empat orang kakak beradik di Tanjung Balai Karimun, Riau yang masih kecil terciduk makan nasi hanya dengan lauk garam.
Kisah mengharukan tersebut dibagikan oleh akun TikTok milik Briptu Yohanes Dede, pada Jumat (8/9/2023).
Dalam video tersebut terlihat Anggota Polsek Tanjung Balai tersebut menghampiri gebuk reyot yang ditempati keempat kakak beradik itu.
"Lagi ngapain?" tanya Briptu Yohanes Dede.
"Makan om," jawab anak sulung.
"Mana lauknya?" tanya Briptu Yohanes Dede.
Baca juga: Nasib Anak Sulung Jadi Yatim Piatu Hanya dalam Waktu Semalam, Pilu Salatkan Ortu dan 4 Adik
"Enggak ada cuma pakai garam," kata anak sulung.
Meski cuma berlauk garam, kakak beradik tersebut tampak lahap menyantap nasi mereka.
Bahkan seorang yang bayi diketahui sebagai si bungsu, ikut makan nasi pakai garam.
Briptu Yohanes Dede kemudian menawarkan diri untuk membelikan lauk.
"Mau enggak om belikan lauk?" tanya Briptu Yohanes Dede.
"Makasih ya om," imbuhnya.
Briptu Yohanes Dede tampak membelikan lauk berupa ayam goreng KFC untuk keempat kakak beradik tersebut.
"Nih ayamnya udah Om bawa," ucap Briptu Yohanes Dede.
Keempat kakak beradik tersebut tersenyum lebar. Mereka terlihat sangat menikamti ayam goreng itu.
Melihat ekspresi mereka, sejumlah netizen mengaku merasa terharu.
"Engga bisa nonton beginian pasti netes air mata"
"Anak-anaknya lahap banget makannya"
"Menagis aku bang liat anak-anak ini"
Lalu kemanakah ayah dan ibu keempat anak tersebut?
Ayah dari keempat anak tersebut rupanya saat ini sedang di penjara.
Sementara ibunya terpaksa memulung untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Uang yang didapat dari hasil mencari barang bekas itu sehari kisaran Rp 40 ribu.
Namun hasil itu tampaknya tidak mencukupi untuk menafkahi keempat anaknya. Apa lagi ia harus membeli susu dan beras.
"Kerja pemulung sehari kadang dapat uang Rp 40 ribu, kadang uang segitu juga masih cukup untuk membeli beras, mana anak masih nyusu lagi," ungkap keluarga tahanan.
"Anak ada 4, yang kecil masih menyusu," sambungnya.
Kisah serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
100 anak yatim, piatu dan yatim piatu mendapatkan bantuan sosial di Kantor Sasana Praja Ponorogo, Kamis (13/7/2023) pagi. Senyum mereka merekah karena mendapatkan bantuan sosial itu.
Ratusan anak itu telah kehilangan bapak, ibu maupun keduanya saat covid 19 melanda. Mereka mendapatkan bantuan berupa uang Rp 1 juta dan paket sembako.
“Ini adalah bagian rangkaian ulang tahun Polri pada 1 Juli. Kerjasama aja tata Polres Ponorogo, Pemkab Ponorogo dan BNI. Kurang lebih ada 100 orang,” ujar Kapolres Ponorogo, AKBP Wimboko, Kamis siang.
Dia menjelaskan 100 anak yang mendapatkan merupakan data dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P3A). Ini dilakukan agar bantuannya tidak tumpang tindih.
“Mudah-mudahan bermanfaat. Bisa meringankan bantuan bagi mereka yang mendapatkannya,” kata mantan Kapolres Bondowoso ini.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengatakan bersyukur atas kerjasama dengan Polres Ponorogo. Dia menyebutkan bahwa pemerintah di Ponorogo baik itu dari Pemkab, Polres, Kodim semua menjadi satu mencarikan solusi problematika.
Pemkab Ponorogo, kata dia, juga telah menganggarkan per-makan-an untuk yatim piatu sebesar Rp 13 Miliar.
“Kami masih terus sisir, urusan perut selesai. Jangan sampai anak yatim kekurangan atau kecer. Anak-anak yatim,” bebernya,
Kepala Kadinsos P3A, Supriyadi mengatakan bantuan yang diserahkan ini menyasar anak yatim, piatu serta yatim pitu khusus terdampak covid 19. Jumlah yang diserahkan Rp 1 juta.
“Bantuan untuk 5 bulan. Per bulan memang Rp 200 ribu. Bertepatan dengan hari Bhayangkara ada 100 anak. Tahap berikutnya hari adhyaksa 72 orang,” pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
kakak beradik yang tinggal di gubuk
makan nasi dengan garam
4 kakak beradik yatim piatu
TikTok
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Tangis Ibu karena Anaknya Pecahkan Meja Marmer Rp 26 Juta, Pihak Cafe Malah Minta Maaf |
![]() |
---|
Bayar Tiket Bus Rp 125 Ribu Hanya Dikembalikan Rp 100 Ribu, Penumpang Kesal Nunggu 2 Jam |
![]() |
---|
Laila Karyawan Bank Disekap usai Dituduh Rusakkan Kamera Teman, Bayar Rp 15 Juta Jika Ingin Pulang |
![]() |
---|
Raya yang Tubuhnya Dipenuhi Cacing 1 Kg Tinggal di Rumah Bambu Berlubang, Gubernur Murka Hukum Desa |
![]() |
---|
Anak Anggota Dewan ini Pamer Kena Tilang saat Kemudikan Mobil: Gak Semua Anak DPR Suka Nyuap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.