Pernikahan Seketika Buyar Gegara Identitas Sang Pengantin, Mempelai Pria Kaget, Kades: Memang Agak
Pernikahan seketika buyar gegara identitas sang pengantin, mempelai pria kaget.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Warga di Dusun Bun Salak, Desa Jago, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), digegerkan dengan pernikahan seorang wanita.
Peristiwa ini langsung viral setelah diunggah dan tersebarnya informasi melalui media sosial.
Pasalnya terkuak jika identitas calon mempelai wanita merupakan seorang laki-laki tulen.
Sontak pernikahan tersebut batal digelar lantaran identitas asli terkuak.
Baca juga: Artis Cantik Diceraikan Suami karena Gaya Hidup Suka Pesta, Pernikahan Belum 5 Tahun Retak
Dikonfirmasi Kompas.com, Kepala Desa Jago, Deni Wirawan, membenarkan adanya peristiwa tersebut di wilayahnya.
Hal itu dialami seorang warga berinisial SN (30).
Ia nyaris resmi menikahi seseorang yang dikira adalah seorang wanita berinisial NE (18).
NE sendiri merupakan warga Desa Krame Jati, Kabupaten Lombok Tengah.
"Belakangan diketahui, NE adalah seorang pria dengan identitas asli ZK," katanya, Selasa (12/9/2023).
Deni menjelaskan, awalnya NE melakukan prosesi merarik pada Kamis (7/9/2023) malam.
Merarik dimulai dari pinangan calon mempelai pria yang kemudian membawa calon mempelai perempuan ke rumahnya.
Setelah tiga hari, prosesi dilanjutkan dengan proses nyelabar.
Proses nyelabar merupakan salah satu tahapan proses dari tradisi perkawinan Suku Sasak Lombok, setelah mempelai wanita dibawa ke rumah pengantin pria.
Dalam proses ini, keluarga mempelai pria memberikan kabar pada keluarga mempelai wanita, bahwa si anak (perempuan) telah menikah.
Namun keluarga mempelai wanita justru kebingungan saat mendapat kabar pernikahan.
Lantaran mereka merasa tidak memiliki anak wanita.
Saat melakukan proses nyelabar, diketahui ternyata NE merupakan seorang pria yang dikenal memiliki kecenderungan memiliki sifat wanita.
"Informasi dari Kepala Dusun setempat, benar seperti itu, diketahu NE ini ternyata seorang pria saat proses nyelabar," kata Deni.
Baca juga: Kabar Pengantin yang Pernikahannya Penuh Lalat hingga Tamu Jijik, Kini Dapat Rezeki Bisa Ulang Momen
Kepala Dusun setempat kemudian memberi tahu pada calon pengantin pria bahwa yang akan dinikahinya adalah seorang pria, bukan wanita.
Kepala Dusun Pengalang, Desa Krame Jati, Asip juga mengungkapkan, setelah calon mempelai wanita diketahui adalah seorang pria, pernikahan itu pun batal.
"Iya benar, NE seorang laki-laki, memang agak memiliki sikap ke perempuanan," kata Asip melalui pesan singkat.
Asip menjelaskan, saat ini NE telah dipulangkan ke rumah keluarganya di Desa Krame Jati.
"Sekarang NE sudah di rumah. Mereka belum sempat dinikahkan."
"Beruntung cepat diketahui pada saat nyelabar," kata Asip.

Sementara itu baru-baru ini sebuah video menjadi sorotan publik karena memperlihatkan pesta pernikahan yang digelar megah di dalam masjid.
Bahkan pernikahan yang digelar secara megah di dalam masjid tersebut juga diiringi dengan musik yang berdentum kencang.
Tampak dalam video, kedua pengantin asyik berjoget diiringi musik yang mengiringi pesta pernikahan.
Tak ayal pesta pernikahan tersebut mendapat kritik dan hujatan dari publik.
Baca juga: Pernikahan Anak Artis Jadi Sorotan, Tak Ada Mobil Mewah? Pengantin Naik Transportasi Umum: Lancar
Melansir TribunStyle.com, diketahui pesta pernikahan tersebut digelar di Kairo, Mesir.
Netizen mengecam keras pernikahan yang digelar secara megah lengkap dengan tarian dan nyanyian tersebut.
Mereka ramai mengkritik karena pesta pernikahan kedua pengantin dalam video diadakan di dalam Masjid Mohammad Ali.
Para netizen menilai jika pasangan pengantin tersebut tidak menghormati masjid.
Dilansir dari Gulf News, video pengantin berjoget tersebut direkam di masjid yang terletak di dalam Istana Salah Al Deen.
Dalam video tersebut terlihat pengantin dan para tamu yang asyik berjoget mengikuti irama DJ.
Bahkan ada beberapa wanita tampil tanpa jilbab, seolah-olah mengabaikan kesucian Islam dan masjid tersebut.
Menurut netizen, tindakan seperti itu tidak boleh dilakukan di masjid karena merupakan tempat ibadah yang seharusnya dihormati.
Menyusul hal itu pula, netizen menyerukan tindakan hukum yang tepat untuk diambil terhadap penyelenggara acara tersebut.
Namun sejauh ini belum ada pernyataan resmi terkait kejadian tersebut.

Sekadar info, Masjid Mohammad Ali di Kairo merupakan salah satu landmark bersejarah bagi industri pariwisata di Mesir.
Desainnya mencerminkan keindahan Masjid Sultan Ahmed di Istanbul, Turki, yang dibangun pada tahun 1616.
Masjid ini juga memiliki kemiripan dengan Masjid Khalid bin Al Walid di Homs, Suriah.
Terutama pada keseluruhan struktur, kubah, dan menaranya.
Dusun Bun Salak
Desa Jago
Kabupaten Lombok Tengah
Nusa Tenggara Barat
pernikahan
Deni Wirawan
Desa Krame Jati
nyelabar
Suku Sasak
pengantin
Dusun Pengalang
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, Satlantas Polres Tuban Fasilitasi Driver Ojol Perpanjang SIM |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono: Peningkatan PAD Tak Boleh Bebani Rakyat |
![]() |
---|
Universitas Jember Selidiki Kasus Asusila di Ruang UKM, Dua Mahasiswa Diperiksa |
![]() |
---|
Petani di Trenggalek Semringah Alokasi Pupuk Subsidi Tahun 2025 Bertambah |
![]() |
---|
Viral di Medsos, Mahasiswa Universitas Jember Diduga Berbuat Asusila di UKM, Petugas Temukan Kondom |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.