Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Jawaban Ketus Kepsek SD di Menganti Gresik soal Muridnya yang Buta karena Dicolok Tusuk Pentol

Inilah jawaban ketus kepala sekolah SD di Menganti Gresik soal kasus muridnya yang buta karena matanya dicolok tusuk pentol.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Willy Abraham
Kondisi SA, siswi SD di Menganti yang dicolok matanya pakai tusuk pentol, Sabtu (16/9/2023). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Inilah jawaban ketus kepala sekolah SD di Menganti Gresik soal kasus muridnya yang buta karena matanya dicolok tusuk pentol.

SA (8) siswi kelas 2 SD di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik mengalami kebutaan seusai ditusuk pentol.

SA kondisinya saat ini kesulitan membaca.

"Kesulitan membaca dan mengaji, matanya harus ditutup satu baru bisa. Kalau dua-duanya dibuka untuk membaca kesulitan, lama untuk membaca," kata Samsul, ayah korban saat ditemui di rumahnya.

SA sudah tidak sekolah sejak kejadian pada bulan lalu.

Dia belajar di rumah. Samsul mengaku masih mencari tahu dimana keberadaan pelakunya.

"Manggil guru les, belajar di rumah," kata Samsul.

Baca juga: Nasib Siswi SD di Menganti Gresik, Dipalak Kakak Kelas dan Matanya Dicolok Tusuk Bakso, Kini Buta

Kepala Sekolah SDN 236 Menganti Gresik Umy Latifah merespon usai mediasi kasus siswi kelas 2 SDN yang buta akibat dicolok tusuk pentol.

Mediasi digelar antara orang tua korban SAH (8) siswi kelas 2 SDN yang mengalami kebutaan, kemudian PPA Satreskrim Polres Gresik, Polsek Menganti, dan kepala Sekolah.

Mediasi berjalan kurang lebih dari 2 jam. Dalam mediasi tersebut kepala sekolah enggan menemui awak media. Dia berjalan kaki langsung menuju ruang kepala sekolah.

"Sorry saya punya hak untuk tidak bicara," ucap Umy Latifah, Sabtu (16/9/2023).

Kanit Reskrim Polsek Menganti, Iptu Ekwan mengatakan, pihaknya mendampingi penyidik unit PPA Satreskrim Polres Gresik.

"Penyidik PPA melakukan serangkaian penyelidikan dugaan adanya kejadian yang ada di sekolahan tersebut penyidikan gambaran awal lain-lain bisa ditanyakam penyidik PPA," ujarnya.

Awal mula peristiwa pahit itu. Saat itu pada hari Senin (7/8) lalu putrinya masuk sekolah. Ada acara lomba-lomba 17 Agustus.

Tak berselang lama, korban ditarik oleh diduga kakak kelasnya menuju ke sebuah lorong yang berada di antara ruang guru dan pagar sekolah. Di lorong tersebut, korban dimintai uang jajan secara paksa atau ditarget.

Wajah SA ditutupi tangan kemudian dicolok tusuk pentol itu. Dicolok-colokkan dari atas kebawah kena bagian mata kanan.

Saat itu, ada luka sedikit. Dia melihat seragam anaknya ada bekas darah. Saat pulang sekolah, lanjut Samsul, ia mendapat keluhan dari putrinya bahwa mata kanannya tidak bisa melihat.

Langsung dibawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo Surabaya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Dr Soetomo, diketahui ada kerusakan pada syaraf mata kanan putrinya. Hal itu membuat mata kanan putrinya tidak bisa melihat. Samsul pun geram. Tak terima putrinya yang rajin belajar itu mengalami kebutaan.


Infoemasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TriibunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved