Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Petaka Capcin Maut, 10 Siswi MTs Tulungagung Muntah-muntah, Sempat Janggal Ada Cairan Putih Asam

Tak lama setelah minum capcin, 10 siswi MTsN 4 Tulungagung, Kecamatan Bandung, keracunan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jatim Network/David Yohanes - Sajian Sedap
Belasan siswi MTSN 4 Tulungagung keracunan usai tenggak minuman capcin 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM - Petaka minuman dingin cappuccino cincau alias capcin, 10 siswi MTs di Tulungagung, Jawa Timur, keracunan muntah-muntah.

Setelah melakukan olahraga di sekolah, beberapa siswi MTs di Tulungagung ini berniat membeli capcin di depan sekolah.

Tak lama setelah meminum cappuccino cincau, 10 siswi MTsN 4 Tulungagung, Kecamatan Bandung, diduga keracunan.

Baca juga: Belasan Siswa SD di Purwokerto Mendadak Keracunan Massal, Mual-mual seusai Konsumsi Permen Cair

Wakil Kepala Kesiswaan MTsN 4 Tulungagung, Siti Hasanah, menjelaskan awal peristiwa dugaan keracunan berawal.

Saat itu para pelajar selesai melaksanakan kegiatan olahraga pada Sabtu (16/09/2023) pagi.

"Sebelumnya anak didik kelas delapan, ada kegiatan olahraga yang dipandu guru pengampu," kata Siti Hasanah di ruang kerjanya, melansir Kompas.com.

Tanpa sepengetahuan guru olahraga tersebut, diketahui ada sejumlah pelajar keluar area sekolah membeli minuman yang dijual di depan sekolah.

"Begitu kegiatan selesai, anak didik kami langsung ke depan yang ternyata membeli minuman tersebut," terang Siti Hasanah.

Dari keterangan para siswa juga diketahui, ada sebanyak 15 pelajar yang membeli minuman capcin serta minuman lain di pinggir jalan dekat jalan masuk sekolah.

"Setelah dilakukan observasi, bersama pihak Puskesmas, ada 10 orang yang diduga mengalami keracunan," terang Siti.

Kesepuluh pelajar yang mengalami gejala keracunan tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas Bandung.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim nedis, lima pelajar harus menjalani perawatan di Puskesmas, sedangkan lima pelajar lainnya menjalani rawat jalan.

"Dari 10 pelajar yang diduga keracunan, lima dirawat, lima lainnya rawat jalan, dan kondisinya semakin membaik," terang Siti.

Pada Sabtu (16/9/2023) sore, sebanyak lima pelajar MTsN 4 Tulungagung, masih menjalani perawatan medis di Puskesmas setempat.

Salah satu korban menjelaskan, mereka merasakan sakit perut, mual, hingga muntah-muntah.

Tepatnya sekitar 10 menit setelah mengkonsumsi minuman dingin cappuccino cincau yang dibeli di depan sekolah.

"Sekitar 10 menit setelah minum es yang kami beli di depan sekolah, perut terasa mual, kepala pusing, juga muntah-muntah," terang salah satu pelajar MTsN 4 Tulungagung, Delfina, di ruang perawatan Puskesmas Bandung.

Baca juga: Kondisi Puluhan Warga Lamongan Keracunan Makanan, Police Line di Rumah TKP, Polisi Ambil Sampel

Menurut Siti Hasanah, sebenarnya ada larangan bagi siswa untuk membeli makanan dan minuman di luar sekolah.

Namun saat itu para siswa sedang olahraga di lapangan rumput yang ada di depan sekolah.

"Olahraganya kadang di halaman dalam sekolah, kadang di lapangan depan sekolah."

"Kebetulan para siswa sedang olahraga di lapangan depan," jelas Siti, Sabtu (16/9/2023).

Tanpa sepengetahuan guru, ada siswa yang membeli capuccino cincau dan teh merek terkenal, di penjual yang ada di tepi Jalan Raya Bandung-Durenen.

Pihak sekolah pun baru tahu setelah ada 15 anak yang mengalami pusing dan muntah-muntah.

Sebanyak 10 siswa MTsN 4 Tulungagung di Jalan Raya Bandung-Durenan Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, keracunan, Sabtu (16/9/2023).
Sebanyak 10 siswa MTsN 4 Tulungagung di Jalan Raya Bandung-Durenan Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, keracunan, Sabtu (16/9/2023). (Tribun Jatim Network/David Yohanes)

Terkait peristiwa dugaan keracunan minuman tersebut, polisi melakukan penyelidikan.

Selain meminta keterangan sejumlah saksi, polisi mengamankan sisa minuman sebagi barang bukti.

Polsek Bandung bersama Puskesmas Bandung datang ke sekolah untuk mengambil sampel minuman yang dikonsumsi para siswa.

"Kejadian ini sudah dilakukan pemeriksaan oleh polisi," ujar Siti Hasanah.

"Saya juga sempat bilang ke penjualnya, sambil menunjukkan minuman yang dibeli."

"Saya bilang, 'Mbak, ini minuman yang Mbak jual, kemungkinan beracun'."

"Penyampaian saya itu, agar tidak ada korban lain," sambung Siti Hasanah.

Siti sempat mengambil wadah bekas minuman untuk ditunjukkan kepada penjualnya.

"Saya hanya sampaikan, bahwa siswa kami muntah-muntah setelah meminum minuman yang mereka jual."

"Harapannya diperhatikan, supaya tidak ada korban lain," ujarnya.

Baca juga: Muntah Pulang dari Acara Hajatan, Puluhan Orang di Lamongan Diduga Keracunan, Ada yang Masuk ICU

Sementara itu para siswi yang mengalami keracunan mengungkap soal adanya tekstur aneh pada minuman capcin yang mereka beli.

Salah satu siswi yang dirawat, Delfina, mengaku baru pertama kali membeli capuccino cincau yang ada di depan sekolah.

Tidak ada yang aneh dari rasanya, namun saat hampir habis, ada bagian yang berwarna putih dan rasanya agak asam.

"Setelah minum, berselang 10 menit langsung pusing dan muntah-muntah. Rasanya seperti berputar," katanya.

Kondisi Delfina dan kawan-kawan menurun karena terlalu banyak mengeluarkan cairan.

Mereka harus diinfus untuk mendapatkan cairan pengganti.

Setelah mendapat perawatan, lima siswi ini berangsur membaik dan sudah bisa duduk, meski masih diinfus. 

Setelah mendapat penanganan medis, kondisi kelima pelajar tersebut sudah berangsur membaik.

"Sudah tidak pusing, tidak mual, sudah baikan," terang Delvina.

Kasus ini pun masih dalam penyelidikan Polsek Bandung, Polres Tulungagung.

Alami keracunan massal, lima siswi MTsN 4 Tulungagung di Jalan Bandung-Durenan Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung, Tulungagung, masih menjalani perawatan di Puskesmas Bandung, Sabtu (16/9/2023).
Alami keracunan massal, lima siswi MTsN 4 Tulungagung di Jalan Bandung-Durenan Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung, Tulungagung, masih menjalani perawatan di Puskesmas Bandung, Sabtu (16/9/2023). (Tribun Jatim Network/David Yohanes)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved