Berita Nganjuk
Melalui Pembinaan Kader Bina Keluarga Balita, Pemkab Nganjuk Terus Fokus Penurunan Angka Stunting
Melalui pembinaan kader Bina Keluarga Balita atau BKB, Pemkab Nganjuk terus fokus pada penurunan angka stunting.
Penulis: Achmad Amru Muiz | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Achmad Amru Muiz
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Penurunan angka stunting terus menjadi konsentrasi Pemkab Nganjuk.
Satu di antaranya dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Nganjuk dengan menggelar pembinaan kepada kader Bina Keluarga Balita (BKB) yang tergabung dalam Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).
Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengatakan, pihaknya mengapresiasi kepada para kader yang selama ini telah bekerja luar biasa dalam menurunkan angka stunting.
Upaya tersebut mendekati target dengan penurunan angka stunting.
"Kasus stunting ini sangat berhubungan erat dengan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Nganjuk selalu kami katakan yang dibangun yakni SDM-nya, maka bidang kesehatannya harus bagus. Sebagai kader juga harus sehat," kata Marhaen Djumadi, Senin (18/9/2023).
Dikatakan Marhaen Djumadi, saat ini Nganjuk sudah semakin maju, termasuk dalam pelayanan kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.
Hal tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Kabupaten Nganjuk.
"Nganjuk sudah punya aplikasi Nganjuk Smart City. Semua ada di sana termasuk pelayanan kesehatan, orang mau berobat ke rumah sakit bisa cek di aplikasi. Manfaatkan sebaik mungkin, sekarang semua lebih mudah," ucap Marhaen Djumadi.
Baca juga: Perangi Stunting di Madiun, Kaji Mbing Kukuhkan Forum Anak dan Gelar Sosialisasi Remaja Masjid
Sementara Kepala Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk, Nafhan Tohawi mengatakan, pihaknya bangga atas semangat warga Kecamatan Nganjuk dalam menurunkan angka stunting, khususnya di wilayah Kecamatan Nganjuk.
"Sesuai dengan janji kami akan menemui ibu-ibu kader sekalian. Kami sangat terharu dan bangga sekali inovasi Kecamatan Nganjuk luar biasa dan ini menginspirasi kami semua juga diri sendiri dalam menurunkan angka stunting di wilayah Nganjuk," kata Nafhan Tohawi.
Untuk itu, dikatakan Nafhan Tohawi, pihaknya juga bertekad pada tahun 2024 nanti akan diprogramkan serta dianggarkan bantuan berupa telur dan susu yang menyasar pada baduta dan balita yang terindikasi stunting.
Baca juga: 200 Warga Nganjuk Terima Sertifikat Tanah PTSL, Marhaen Djumadi: Bisa Jadi Tambahan Modal Usaha
"Nanti wilayah Kecamatan Nganjuk bisa berkolaborasi dengan organisasi profesi di Kabupaten Nganjuk," ujar Nafhan Tohawi.
Dengan ikut sebagai kader, ungkap Nafhan Tohawi, warga akan turut membangun negara Indonesia khususnya dalam menciptakan dan meningkatkan SDM unggul, dampaknya yakni multiple effect.
"Jadi apa yang harus dilakukan ibu-ibu kader yakni menghimpun data (data orang menikah, data ibu hamil, data bayi/baduta/balita). Yang kedua melaksanakan tupoksi kader juklak juknis dari PPKB. Ketiga yakni koordinasi, komunikasi, kolaborasi dengan jajaran 3 pilar desa dan turunannya. Keempat, monitoring dan evaluasi, termasuk memonev program Solasting ini berhasil atau tidak. Tujuannya untuk memudahkan kerja," tutur Nafhan Tohawi.
Baca juga: Tribun Jatim Network Kolaborasi dengan PT Telkom, Bantu Percepatan Penurunan Stunting di Surabaya
stunting
Nganjuk
Marhaen Djumadi
Indeks Pembangunan Manusia
Nganjuk Smart City
TribunJatim.com
berita Nganjuk terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Dipinjami Motor untuk Berobat, Pria di Kediri Malah Gadai Vario Teman untuk Foya-foya |
![]() |
---|
Pasang Kabel WiFi, Pemuda Nganjuk Malah Tewas Tersengat Listrik, Tubuh Tersangkut |
![]() |
---|
Pj Bupati Nganjuk Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Bahas Pandangan Fraksi Terkait Raperda RPJMD dan Desa |
![]() |
---|
Pj Sri Handoko Resmikan Etalase UMKM, Jadi Jujukan Pelancong Beli Oleh-oleh Khas Nganjuk |
![]() |
---|
Pria Paruh Baya di Nganjuk Diringkus di Warung, Bawa Uang Tombokan Judi Togel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.