Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

VIRAL TERPOPULER Sindikat Penimbun Pertalite Dibongkar - Tolak Toilet Berbayar, Guru Madura Dimutasi

4 berita viral terpopuler, Jumat (22/9/2023). Sindikat penimbun Pertalite dibongkar hingga tolak aturan toilet berbayar, guru Madura dimutasi.

Editor: Elma Gloria Stevani
Kolase Instagram - SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ dan KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO
4 berita viral terpopuler, Jumat (22/9/2023) di TribunJatim.com 

TRIBUNJATIM.COM - Sepanjang dua hari terakhir, ada banyak peristiwa terjadi di Tanah Air dan mancanegara.

Peristiwa membahagiakan atau kabar kurang menyenangkan terangkum dalam segmen berita viral terpopuler berdasarkan berita yang tengah hangat diperbincangkan.

Satreskrim Polresta Jogja membongkar sindikat penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite di Jogja dan Sleman.

Mereka menjual BBM tanpa izin dan dalam sehari mengedarkan Pertalite hingga 800 liter.

Tujuh orang yang melakukan penimbunan dan penjualan Pertalite tanpa izin itu telah diamankan. Mereka adalah AD (29) warga Sumenep, Madura, serta BD (46) warga Bekasi, Jawa Barat, yang berperan sebagai pemodal.

Selain itu ada SF (21), DY (21), IP (21) dan HJ (28) warga Sumenep, Madura, serta SG (21) warga Jember, Jawa Timur. Kelimanya berperan sebagai karyawan yang bertugas membeli BBM ke SPBU dan mengedarkannya ke penjual bensin eceran.

Kasat Reskrim Polresta Jogja, AKP Archye Nevada mengatakan pengungkapan kasus ini bermula dari adanya laporan tipe A yang berisi adanya penyalahgunaan BBM subsidi yang diperjualbelikan dengan tidak memiliki izin pada tanggal 9 September 2023.

Dari penyelidikan terhadap laporan tersebut, polisi menangkap seorang berinisial IP di Jalan Sardjito, Sleman. IP diamankan saat membawa jeriken berisi Pertalite untuk diedarkan di Kota Jogja dan Sleman.

Kemudian, seorang guru di Madura mendadak kena mutasi sepihak yang membuat dirinya dipindahkan ke sekolah swasta.

Alasan mutasi ini rupanya karena guru tersebut memiliki pendapat yang berbeda dengan kepala sekolah.

Guru bernama Mohammad Arif yang diketahui merupakan Waka Kesiswaan di MAN 1 Pamekasan, Madura ini membuat pengakuan mengejutkan ke publik mengenai dirinya yang dimutasi secara sepihak.

Hal ini rupanya karena dirinya memiliki pendapat berbeda dengan Kepala Sekolah mengenai toilet berbayar yang ia sebut sangat tidak adil untuk para siswa dan pengguna toilet.

Kepala Sekolah bernama Lukman ini mendadak membuat aturan mengenai toilet di sekolah. Setiap siswa yang ingin menggunakan toilet harus membayar biaya sebesar Rp 500.

Mohammad Arif langsung saja menentang gagasan dari Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan ini. Dirinya menyebut bahwa fasilitas sekolah merupakan milik negara yang memang bisa digunakan untuk siswa.

Pendapat guru di Madura ini rupanya berimbas fatal. Dirinya bahkan harus terkena mutasi sepihak dari sekolah tersebut. Sebelumnya, dirinya bahkan diberhentikan tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved