Berita Trenggalek
Workshop Batik Tulis Tertua di Trenggalek Padukan Motif Tradisional dengan Selera Generasi Muda
Di tengah modernisasi gaya berpakaian yang semakin modern, kain batik khas Trenggalek punya tempat tersendiri di hati masyarakat.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Ndaru Wijayanto
Sementara itu, Soekono bersyukur hingga saat ini usaha batiknya masih bisa berjalan. Ia teringat satu-satunya semangat ia dalam menjalani usaha tersebut adalah tidak ingin batik Trenggalek mati.
Baca juga: Peragaan Batik Merah Putih, Cara Kreatif Remaja Kediri Tumbuhkan Semangat Nasionalisme
"Awal dulu tahun 1960 an saya juga belajar membatik sedikit demi sedikit. Setelah bisa saya jualan di Pasar Pon, awal dulu merintis juga sulit, tersendat-sendat tapi berkat kegigihan kami Alhamdulillah berjalan dan berkembang sampai sekarang," terangnya.
Ia juga teringat pada medio tahun 1980 an, antusias masyarakat untuk mengenakan batik sempat turun drastis, terutama di kalangan anak-anak muda.
Saat itu, ia dan perajin batik lainnya berlomba untuk membuat motif yang dirasa bisa menarik kembali minat anak muda.
"Makanya sampai sekarang untuk generasi muda ada motif sendiri, tapi tetap kita sertakan motif tradisionalnya agar terjaga," jelas Soekono.
Kisah Warga Trenggalek Bangun Kedai Healthy Food dari Modal Rp 200 Ribu, Kini Jadi Langganan Bupati |
![]() |
---|
Sapi Potong Sehat Jadi Prioritas Vaksinasi PMK di Trenggalek, Dinas Peternakan: Bisa Vaksin Mandiri |
![]() |
---|
Modus Penipuan Jual Beli Emas Rp 27 Juta, Pelaku Hanya Bermodal HP, Wanita Trenggalek Jadi Korban |
![]() |
---|
Masa Pendaftaran Seleksi PPPK Gelombang Kedua Trenggalek Diperpanjang, Terakhir 20 Januari 2025 |
![]() |
---|
Brak, Pohon Tumbang Timpa Warung di Desa Kedunglurah Trenggalek, Sempat Ganggu Arus Lalin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.