Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Kemenag Minta Pimpinan Ponpes di Trenggalek Gandeng Ahli dalam Proses Pembangunan Gedung

Buntut Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk, Kemenag minta pimpinan pondok pesantren Trenggalek gandeng ahli dalam proses pembangunan gedung.

TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
MITIGASI - Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Trenggalek, Agus Prayitno ditemui di Kantor Kemenag Trenggalek, Kelurahan Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (8/10/2025). Kemenag mengimbau pondok pesantren menggandeng ahli dalam proses pembangunan gedung tinggi. 

Poin Penting:

  • Tak mau kejadian ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo terulang, Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek memasifkan sosialisasi kepada pondok pesantren.
  • Kemenag sebagai pembina pondok pesantren mempunyai tanggung jawab besar terhadap keberlangsungan kegiatan di dalam pondok pesantren, terutama keselamatan santri.
  • Kemenag menyarankan agar pimpinan pondok pesantren menggandeng ahli dalam proses pembangunan gedung.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek memasifkan sosialisasi kepada pondok pesantren sebagai bentuk mitigasi agar bencana di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, tidak terulang, Rabu (8/10/2025).

Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Trenggalek, Agus Prayitno mengatakan, pihaknya telah keliling ke beberapa pesantren mengimbau kepada pimpinan pondok pesantren agar melibatkan ahli dalam membangun gedung ataupun bangunan lainnya.

"Kita menyampaikan ke pimpinan pesantren ketika ada proyek bangunan agar koordinasi ke pihak yang berwenang seperti (Dinas) PUPR," kata Agus, Rabu (8/10/2025).

Kemenag sebagai pembina pondok pesantren mempunyai tanggung jawab besar terhadap keberlangsungan kegiatan di dalam pondok pesantren, terutama keselamatan santri.

Walaupun memang Kemenag tidak mempunyai kapasitas untuk ikut campur dalam urusan bangunan.

"Kita tidak bisa menyentuh perkara bangunan, misalnya bangunan tingkat tiga itu besinya harus (ukuran) berapa kita tidak tahu itu," ucapnya.

Agus mengakui, dalam arkanul ma'had atau lima rukun utama untuk mendirikan pesantren tidak menyertakan syarat atau spesifikasi bentuk bangunan.

Sehingga Kemenag menyarankan agar pimpinan pondok pesantren menggandeng ahli dalam proses pembangunan gedung.

"Tapi di Trenggalek belum ada yang menjulang tinggi. Hanya ada dua pesantren yang lantai tiga yaitu di Kelurahan Kelutan (Kecamatan Trenggalek) dan Kecamatan Durenan," ucapnya.

Baca juga: Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah Haikal Korban Ponpes Al Khoziny, Dimakamkan di Samping Ayahnya

Di Kabupaten Trenggalek, terdapat lebih kurang 76 pondok pesantren, namun rata-rata hanya memiliki 200-300 santri sehingga tidak perlu bangunan yang terlalu tinggi.

"Untuk musibah di Sidoarjo kita ikut berbelasungkawa sebagai umat Islam, insyaallah (santri yang meninggal dunia) syahid (meninggal dalam keadaan baik) karena saat menuntut ilmu," pungkasnya.

Sebelumnya, sebuah bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore.

Sejumlah orang terluka, termasuk beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved