Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2024

Muhaimin Iskandar Tanggapi Imbauan Gus Yaqut Soal Tak Pilih Pemimpin Pemecah Belah Umat: Tak Layak

Merespon pernyataan itu, Bacawapres dari Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar menyebut pernyataan Gus Yaqut itu tak layak ditaggapi.

Editor: Torik Aqua
Kolase Istimewa
Bacawapres Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar tanggapi imbauan Gus Yaqut minta masyarakat tak pilih pemimpin pemecah belah umat 

Pihaknya juga menyebut Anies memiliki kriteria menggabungkan dan menjaga keutuhan umat beragama khususnya di Jakarta.

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf juga merespons pernyataan Yaqut soal memilih capres.

Yahya Cholil atau Gus Yahya mengatakan seruan Menag Yaqut tersebut merupakan hal yang positif.

Menurutnya, hal itu diserukan supaya masyarakat kita tidak lagi terjebak dalam situasi yang berpotensi perpecahan.

"Ya kalau buat saya sih itu postitif, supaya masyarakat kita tidak lagi terjebak dalam situasi yang berpotensi perpecahan seperti itu

"Tapi selebihny abisa tanya langsung ke menterinya lah," ujarnya, dikutip dari youTube KompasTV, Rabu (6/9/2023). 

Lebih lanjut, saat ditanya apakah PBNU memiliki imbauan serupa kepada warga NU, Gus Yahya menilai sejauh ini keadaan masih aman-aman saja.

"Sejauh ini sih kita lihat keadaaan masih aman-aman saja, kita belum tahu perkembangannya nanti ya," tuturnya. 

Pengamat: menyasar ke Anies Baswedan

Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi membaca sosok pemimpin pemecah belah umat yang dimaksud Menag Yaqut adalah Anies Baswedan

Namun menurut Burhanuddin, jika melihat pernyataan Yaqut dari sisi normatif  bermakna imbauan secara umum.

Tetapi secara politik, menurut Burhanuddin, pernyataan Yaqut itu menyasar ke satu sosok yaitu Anies Baswedan.

"Tetapi kalau dibaca secara politik, memang pernyataan Gus Men Yaqut ini tidak bisa dilepaskan dari sasaran tembak yang ingin diarahkan ke capres tertentu."

"Nah saya membaca capres tertentu yang jadi sasaran atau target dari pernyataan tersebut adalah Anies Baswedan," kata Burhanuddin, dalam program Kompas Petang, Senin (6/9/2023). 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu beralasan, pernyataan Yaqut tidak terlepas dari Pilkada DKI Jakarta yang pernah diikuti Anies pada 2017 silam.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved