Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Penampakan Isi Dalam Toilet Sekolah Rp 200 Juta, 2 Proyek yang Dibuat, Pengamat Heran: Tidak Wajar

Begini penampakan isi dalam toilet sekolah di Kota Bogor yang menelan dana sampai Rp 200 juta. Masing-masing ada 2 proyek.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunnewsBogor.com
Penampakan toilet sekolah di Bogor yang menghabiskan dana sampai Rp 200 juta 

TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini tengah ramai dibicarakan kegiatan pembangunan toilet sekolah yang dananya fantastis.

Permintaan dana bernilai ratusan juta rupiah, penampakan isi di dalam toilet sekolah Rp 200 juta itupun menimbulkan rasa penasaran.

Ternyata, dana Rp 200 juta itu tak hanya dihabiskan satu proyek saja, melainkan ada dua proyek di sekolah berbeda.

Jadi total pengerjaan proyek pembuatan toilet sekolah itu menghabiskan Rp 400 juta.

Melihat kondisi ini, pengamat mengurai pendapat sekaligus memberikan pesan.

Pembangunan toilet baru yang menelan anggaran sampai 200 juta di SMPN 9 Kota Bogor tetap berlangsung.

Pembangunan toilet ini seperti diketahui  jika dilihat dari Laman LPSE tidak ditenderkan dan merupakan proyek Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor.

Di SMPN 9 Kota Bogor ini memang fasilitas toilet masih belum memadai.

Kepala SMPN 9 Kota Bogor, Hidayat megatakan, bahwa toilet yang kini ada tak sebanding dengan jumlah murid yang ada.

"Kalau kamar mandi (toilet), bayangkan jumlah siswa 984. Kamar mandi atas cuma ada 4 buat laki-laki. Di bawah ada 2 kamar mandi laki-laki, ada 5 kamar mandi perempuan. Udah, nggak ada lagi," kata Kepala SMPN 9 Kota Bogor, Hidayat saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Senin (2/10/2023), seperti dikutip TribunJatim.com

Baca juga: Nasib Guru yang Dimutasi Protes Toilet Siswa Berbayar, Dipanggil Itjen Kemenag, Minta Pindah

Sambung Hidayat, pihaknya sampai membuat kembali toilet saking tidak berimbang dengan jumlah murid yang ada.

"Maka saya buat di musola ada kamar mandi dulu, ada 3. Tapi toiletnya nggak ada buat BAB. Ikhtiar sama guru-guru nyumbang, terbangun 3," tambahnya.

Pihak SMPN 9 Kota Bogor pun akhirnya mengajukan anggaran toilet kepada Dinas Pendidikan Kota Bogor.

Dinas Pendidikan Kota Bogor akhirnya menyetujui pengajuan itu dan dicairkanlah anggaran senilai 200 juta rupiah.

Gambaran sementara proyek pembangunan toilet sekolah
Gambaran sementara proyek pembangunan toilet sekolah (TribunnewsBogor.com)

"Sekolah mengajukan dulu ke Disdik. Toilet didahulukan, lalu di prioritaskan. Karena kita terus minta. Kasihan anak-anak. Bayangkan kalau dia nggak kuat, kebelet, mau ke mana. Sekarang banyakan ke masjid, tapi gantian perempuan laki-laki," jelasnya.

"Yang menetukan besaran anggarannya itu Disdik. Kami mengajukan kamar mandi saja, perbaikan. Kan sekolah mah boro-boro nggak punya ahli itunya. Alhamdulillah bisa diitukan (disetujui)," tambahnya.

Dengan anggaran 200 juta, kini SMPN 9 Kota Bogor bakal mempunyai 4 toilet baru.

Baca juga: Pemicu Remaja Terjun Bebas di Rusun Menteng, Pemuja Adolf Hitler Tak Percaya Tuhan, Ortu: Berlebihan

Toilet ini pun ditarget selesai pada November 2023 mendatang.

"Tadinya mau dibikin di atas, ketika ada pergantian pejabat Disdik dibilang tidak memungkinkan. Yaudah saya mah, kebetulan masih ada tanah di belakang, sekaligus perbatasan dengan warga," jelasnya.

Terkait spesifikasi toiletnya sendiri, nantinya toilet baru SMPN 9 memiliki WC duduk.

Selain WC duduk, 3 urinoir ikut dipasang serta nantinya memiliki 3 wastafel.

"Saya kira itu lebih bagus dari yang sebelumnya.  Saat ini, pekerjaan sedang berlangsung, sudah lewat sebulanan sekarang," tandasnya.

Baca juga: Kisah Gadis 19 Tahun Tak Sadar Hamil, Kaget Keluar Kaki Bayi dari Rahim saat ke Toilet, Keajaiban

Pembangunan dua toilet baru SMP Negeri di Kota Bogor menghabiskan anggaran yang cukup fantastis.

Menilik laman LPSE Kota Bogor pembangunan toilet ini menghabiskan anggaran sampai 200 juta masing-masing sekolah.

Proyek ini jika menilik laman LPSE buka merupakan proyek tender dan dihandle langsung oleh satuan kerja Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor.

Pembangunan toilet ini dilakukan di SMPN 17 Kota Bogor serta SMPN 9 Kota Bogor.

Anggaran pembangunan ini justru mendapat respon pedas dari pengamat politik dan kebijakan publik, Yusfitriadi.

Penampakan toilet sekolah yang dibangun
Penampakan toilet sekolah yang dibangun (Tribun Bogor)

Yusfitriadi menilai, bahwa anggaran 200 juta ini bisa jadi dua ruang kelas baru.

"200 juta itu sudah jadi 2 ruang kelas baru, bukan hanya untuk pembangunan toilet, atau untuk pembangunan toilet di 5 sekolah," kata Yusfitriadi, Senin (2/10/2023), dikutip jatim.tribunnews.com dari Tribun Bogor

Selain itu, sambung Yusfitriadi, yang namanya sekolah negeri pasti sudah mempunyai toilet yang memadai.

Kalaupun ada supporting dana untuk toilet, seharusnya hanya untuk rehab atau renovasi.

Baca juga: Jawaban Santai Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan soal Toilet Berbayar untuk Siswa: Hanya Dua Pekan

"Masih banyak lembaga pendidikan yang belum mempunyai toilet yang memadai. Bagi saya anggara sebesar itu hanya untuk toilet dua sekolah sangat tidak wajar," tegasnya.

Pihaknya berharap, ada pemeriksaan keuangan yang dilakukan oleh BPK.

"Oleh karena itu saya berharap pihak pemeriksa keuangan, baik inspektorat maupun BPK "melototin" penggunaan anggaran tersebut. Syukur-syukur masih bisa diubah, misalnya didistribusikan kepada sekolah yang betul-betul membutuhkan anggaran toilet tersebut," ujarnya.

Yusfitriadi pun menilai, selain anggaran yang sia-sia bagi toilet, Disdik Kota Bogor dinilai kurang melakukan survei.

Ada tiga poin yang seharusnya diperhatikan oleh Disdik Kota Bogor.

Baca juga: Pembelaan Kepsek SMA di Madura soal Guru Dimutasi usai Tolak Toilet Siswa Berbayar Rp 500: Kesadaran

"Pertama, survei. Seharusnya setelah ada pengajuan proposal dari sekolah, dinas pendidikan melakukan survei dulu untuk mematakan aspek kelayakan  dan seberapa besar dana yang dibutuhkan,"

"Kedua, rasionalitas. Ini bukan akan membangun toilet hotel, kantor atau ruang pertemuan, yang membutuhkan toilet serba lux dan dengan tanah yang luas. Ini akan bangun toilet sekolah, sehingga harusnya dinas pendidikan merasionalkan program dengan anggaran," tegasnya.

"Ketiga, empiris. Tentu saja dinas pendidikan sudah sangat berpengalaman dalam urusan menganggarkan sebuah item bangunan di sekolah,"

"Seharusnya berkaca pada pengalaman. Saya hawatirnya di akhir tahun seperti ini penganggaran masuk ke tradisi "menghabiskan" anggaran, sehingga mempunyai potensi untuk disalahgunakan oleh para pejabat dinas yang tidak bertanggungjawab," tandasnya. (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved