Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dampak Kemarau Panjang, Warga Terpaksa Minum Air dari Batang Pisang: Tidak Ada Uang untuk Beli

Untuk sekadar menenggak segelas air minum akibat alami kemarau panjang, mereka sampai mencari di batang pohon pisang.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO
Yoseph Rizal warga Dusun Klotong, Desa Bura Bekor, Kecamatan Bola, NTT, membelah batang pisang untuk mendapatkan air 

Untuk mendapatkan air dari batang pisang secukupnya, warga menebang beberapa pohon pisang di kebun dekat pekarangan rumah.

Pohon-pohon pisang tersebut ditebang lalu dibuatkan lubang pada pangkal pisang agar dapat menmapung air pisang.

Batang pisang yang sudah dilubangi ditutup kembali dengan kulit pisang dan daun pisang hingga satu hari lamanya.

Hingga air dalam batang pisang yang sudah dilubangi tertampung penuh air.

Lalu air tersebut digayung dan diisi dalam ember, kemudian dibawah pulang ke rumah untuk dimasak dan dikonsumsi.

"Pohon dibuat lubang untuk ambil pada sore hari, sehingga paginya airnya bisa diambil untuk dimanfaatkan," kata Yoseph.

Kisah ratusan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa meminum air dari batang pohon pisang imbas kekeringan
Kisah ratusan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa meminum air dari batang pohon pisang imbas kekeringan (BuzzOnEarth.com)

Sementara itu warga di Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT, harus menggali dasar sungai yang mengering untuk mendapatkan sisa-sisa air di dalam tanah.

Untuk mendapatkan air minum bersih, setiap hari warga harus berjalan kaki sejauh 100 meter menuju sungai untuk mengambilnya.

Sesampai di kali, baik ibu-ibu maupun anak-anak harus membuat lubang kecil di pinggir kali dengan kedalaman 50 cm agar lubang galian dapat mengeluarkan air.

Usai mengali lubang kecil, air dalam lubang galian dibiarkan selama 10 menit agar kotoran dalam lubangan galian meresap.

Lalu diletakkan dengan bak plastik yang sudah dihubungkan agar benar-benar mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi.

Pantauan Tribun Flores, di sungai Desa Reroroja, sekelompok anak-anak datang ke sungai untuk mandi.

Sebelum mandi, mereka menggali lubang-lubang kecil di pinggir sungai untuk mendapatkan air minum bersih, untuk bisa dibawa ke rumah.

Tangan-tangan kecil ini dengan telaten membuat lubang di pinggir kali agar bisa mendapatkan air bersih untuk bisa dibawah ke rumah.

Warga Desa Reroroja, Maria Alexa mengaku, setiap hari ia bersama teman-teman dan orang tua datang ke sungai untuk mengambil air dengan membuat lubang kecil.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved