Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tren Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan

Hasil Razia Pedagang Mainan di Sekolah Usai Viral Belasan Siswa SD Situbondo Sayat Tangan Sendiri

Anggota Samapta Kepolisian Resort Situbondo, menggelar razia kesejumlah pedagang mainan di sekolah sekolah, Rabu (04/9/2023).

Penulis: Izi Hartono | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/IZI HARTONO
RAZIA PEDAGANG - Anggota polisi Situbondo saat gelar razia pedagang mainan di sekolah usai viralnya siswa SD sayat tangan sendiri, Rabu (4/10/2023) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Izi Hartono

TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Anggota Samapta Kepolisian Resort Situbondo, menggelar razia pedagang mainan di sekolah, Rabu (04/9/2023).

Razia pedagang yang dipimpin Kasat Samapta, AKP Sudpendi ini, untuk memastikan dan mengatisipasi pedagang di sekolah tidak menjual benda berbahaya yang dapat disalah gunakan oleh para siswa.

Seperti halnya yang dilakukan belasan siswa SD dengan melukai atau menyayat lengan sendiri tersebut.

Sayangnya, dalam razia itu petugas tidak menemukan benda berbahaya yang dijual para pedagang itu.

Selain merazia, anggota Samapta juga memberikan sosialisasi kepada pedagang yang berjualan di sekolah agar tidak menjual benda benda alat yang berbahaya dan dapat disalahgunakan.

Kasat Samapta Polres Situbondo, AKP Sudpendi mengatakan, pihaknya telah melalukan patroli dan himbauan kepada pedagang di dua sekolah di wilayah Situbondo, terkait viralnya kasus siswa SD sayat tangan sendiri.

"Para pedagang mainan di sekolah sudah mengerti, tapi kami tetap mengedukasi pedagang agar tidak menjual benda yang benbahaya,' ujarnya.

Baca juga: Diduga Ikuti Tren, 11 Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan Sendiri, Kepsek: Tak Ada yang Disalahkan

Mantan Kapolsek Panarukan ini menjelaskan, pada saat berpatroli pihaknya juga melihat guru yang sedang berjaga jaga dipintu masuk sekolah.

"Tadi saat dilakukan pemeriksaan kita tidak menemukan benda atau barang yang berpotensi digunakan untuk sayata sayatan itu," katanya.

Dikatakan, pihaknya berharap agar kasus sayatan tak kembali terjadi, karena akan dapat menimbulkan keresahan bagi wali murid dan masyarakat.

"Saya harap kasus sayatan itu jangan sampai terjadi, karena efeknya jika mengenai anak orang tua akan resah. Kita akan terus memberikan himbauan di sekolah sekolah," jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah Kapolres Situbondo, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengatakan, pihaknya menghimbau semua pihak terkait, terutama Dinas Pendidikan, para guru dan kepala sekolah untuk tetap mengwasi kegiatan muridnya.

Baca juga: Penyebab Munculnya Tren Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan, Psikolog Unej: Mereka Tahu Itu Salah

Mantan Kasat PJR Polda Jatim ini menyangkan kejadian (siswa menyayat lenganya, Red)  yang melalui media sosial untuk dijadikan tren.

"Saya sangat miris mendengar itu, mudah mudahan dengan kejadian ini tidak berkembang atau menjadikan tren yang aneh aneh," ujar perwira berpangkat dua melati dipundaknya ini.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved