Berita Gresik
Kronologi Pesilat di Gresik Tewas Saat Ujian Kenaikan Sabuk, Lakukan Kuda-kuda dan Dipukuli Senior
Kronologi pesilat di Gresik tewas saat ujian kenaikan sabuk, lakukan kuda-kuda hingga dipukuli senior, bahkan ada yang pakai bambu, korban lemas.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Sulton Sulaiman, kuasa hukum keluarga pesilat di Gresik yang meninggal dunia saat ujian kenaikan sabuk, menjelaskan kronologi kejadian yang mengakibatkan M Aditya Pratama (20) asal Desa Semampir, Kecamatan Cerme, Gresik, meninggal.
Sulton menjelaskan, M Aditya Pratama merupakan anggota salah satu perguruan silat di Gresik.
Pada Sabtu (7/10/2023) malam, M Aditya Pratama mengikuti ujian kenaikan sabuk perguruan silat yang ia ikuti.
Di sana, korban harus melewati empat pos agar bisa lulus dan mendapatkan sabuk biru.
“Setiap pos ada sekitar 15 orang, termasuk para senior korban. Di pos pertama, korban mulai melakukan kuda-kuda hingga dilakukan pemukulan kepada korban dari seniornya. Bahkan ada yang mukul memakai bambu,” ujarnya, Rabu (11/10/2023).
Selesai di pos pertama, kondisi badan korban sudah tidak kuat, dan lemas.
Sampai di pos kedua, ujiannya satu lawan satu, dan satu lawan dua.
Korban pun sudah kewalahan hingga akhirnya tidak sadarkan diri di pos kedua.
Kemudian korban dibawa ke Puskesmas Cerme, dan dilanjutkan ke RSUD Ibnu Sina Gresik.
“Saat di RSUD Ibnu Sina Gresik, korban dua kali mengalami koma. Pada Minggu malam, jantung korban sempat berhenti, lalu dilakukan pemeriksaan jantung, bergerak kembali. Senin paginya, sebelum malamnya meninggal. Jantung kembali berhenti hingga akhirnya meninggal Senin malam. Korban koma dua kali, dan detak jantung berhenti dua kali. Hingga korban dinyatakan meninggal dunia,” ungkapnya.
Baca juga: Pasca Viral Bullying di SMPN Cimanggu, Kepala Sekolah Ungkap Siswa Pelaku Pernah Juara Pencak Silat
Dari hasil autopsi di rumah sakit, korban mengalami pendarahan otak total, 180 derajat. Juga ada pembekuan dan pendarahan di bagian leher, serta retak dan pendarahan tulang rusuk nomor 7.
“Kemungkinan sementara, penyebab kematian korban bukan dari benda tumpul. Karena tidak ada bekas luka di bagian luar badan korban. Pasti para pelaku menganiaya, bisa dengan tangan maupun kaki,” pungkasnya.
Ayah korban, Ngatrip menyebut, setelah salat Maghrib, sang anak berpamitan untuk pergi ujian kenaikan sabuk di Jalan Poros Desa Cerme Kidul.
"Anak saya pamit katanya ada tes kenaikan. Mau naik sabuk biru," ujar Ngatrip, Selasa (10/10/2023).
Baca juga: BREAKING NEWS - Siswa Perguruan Silat di Banyuwangi Tewas, Sempat Pamit Ikut Ujian Kenaikan Sabuk
Gresik
Desa Semampir
Kecamatan Cerme
RSUD Ibnu Sina
TribunJatim.com
Berita Gresik terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
siswa tewas usai ujian kenaikan sabuk
6 Wisata Pantai di Gresik, Terbaru Pantai Hippo, Tawarkan Hamparan Pasir Putih hingga Hutan Mangrove |
![]() |
---|
3 Kecelakaan Besar di Gresik dalam Seminggu, Salah Satunya Tewaskan 7 Orang, Rombongan Jemaah Umrah |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Gresik Gelar Sosialisasi Program Perlindungan Pekerja |
![]() |
---|
Terungkap Motif Perampokan di Perum De Naila Gresik, Berawal Pelaku Gadaikan Perhiasan ke Korban |
![]() |
---|
Program Industri Mengajar Tahap 3, PT Smelting Bekali Siswa 5 SMK di Gresik Hadapi Dunia Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.