Dalih Anak Polisi & Ponakan Pejabat Bully Temannya, Ngaku Bercanda & Pelukan, Ortu Korban Tak Terima
Setelah video aksi bully viral, beredar video klarifikasi yang dibacakan salah satu pelaku.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Dituding mem-bully sampai lecehkan teman sekelas, pelaku yang merupakan anak polisi dan ponakan pejabat mengaku cuma bercanda.
Korban diketahui adalah salah seorang siswi di SMAN 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Sedangkan pelaku ternyata adalah anak polisi dan keponakan anggota DPRD Langkat.
Kini pelaku mengklarifikasi dan minta maaf hingga peluk korban.
Awalnya aksi bully tersebut viral di media sosial.
Untuk yang kesekian kalinya, aksi bully kembali terjadi di lingkungan sekolah.
Kali ini peristiwa tersebut dialami satu siswi di SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Pantauan wartawan Tribun Medan, aksi perundungan siswi atau korban yang diketahui berinisial A, diduga dilakukan teman satu kelasnya.
Korban diganggu atau di-bully dengan cara mengolok-oloknya.
Tak hanya itu, jilbab korban yang sudah bagus diperbaiki, malah ditarik oleh salah satu terduga pelaku bullying berinisial BNQ.
Ironisnya, BNQ diduga sudah sering mem-bully korban.
Juga disebut-sebut jika terduga pelaku merupakan keponakan anggota DPRD Langkat berinisial P.
Parahnya lagi, dalam video yang beredar, BNQ menyentuh atau memegang daerah sensitif perempuan di bagian dada.
Padahal BNQ dan korban berjenis kelamin yang sama, yaitu perempuan.
Baca juga: Bantah Hina Murid SD Bawa Bekal Ulat Sagu, Guru di Bojonegoro Ungkap Fakta di Baliknya: Unik
Aksi bully tersebut diduga direkam oleh FDM yang kemudian disebarluaskan ke media sosial dan akhirnya beredar viral.
Tak hanya itu, FDM juga berstatus anak aparat kepolisian.
Meski ada pelajar lain saat aksi bully terjadi, tapi tak ada seorang pun yang melerai hingga mencegahnya.
Orang tua korban pun akhirnya mengetahui peristiwa yang membuat malu anaknya.
Video viral ini juga sudah diketahui oleh sejumlah guru di lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri di Kabupaten Langkat.
Diketahui aksi bully tersebut terjadi di dalam ruang kelas seusai jam mengajar guru, Jumat (13/10/2023).

Orang tua korban berinisial W menyebut, aksi bully yang menimpa anaknya diketahui pada siang harinya, setelah mendengar keterangan dari teman korban.
"Pada Sabtu (14/10/2023) pagi, guru sekolah mendatangi rumah kami menjelaskan hal ini," ujar orang tua korban berinisial W, Minggu (15/10/2023).
"Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu (pelaku) terhadap anak saya (korban)," imbuh W.
W tak habis pikir melihat tingkah laku anak-anak zaman sekarang.
W menambahkan, orang tua beserta anak-anak yang melakukan bully terhadap anaknya juga sudah datang ke rumahnya, Sabtu (14/10/2023) malam.
"Mereka datang baik-baik, ya kami terima. Cuma saya bilang, kejadian ini terjadi di sekolah dan selesainya tidak di rumah ini," ujar W.
W lalu menegaskan, persoalan tersebut harus diselesaikan di sekolah, karena aksi bully terjadi di ruang kelas.
W berharap agar ketiga pelaku yang melakukan bully terhadap anaknya dapat dikeluarkan dari sekolah.
"Anak saya (korban) sudah saya larang sementara untuk sekolah karena nge-drop pada Sabtu (14/10/2023). Namun guru menyuruh untuk tetap datang," ujar W.
"Saya berharap anak-anak itu (para terduga pelaku perundungan) harus dikeluarkan dari sekolah."
"Jangan dibiarkan, nanti bisa jadi penyakit, dapat memberi contoh kepada anak-anak lain untuk melakukan hal yang sama."
"Kalau tidak dikeluarkan, tidak akan menjadi efek jera kepada yang lain dan kejadian seperti ini dapat terulang kembali," sambungnya.
Baca juga: Hina Murid Cuma Anak Petani, Guru SMA Kini Minta Maaf Setelah Diprotes Siswa Lain, Didepak Kelas
Namun demikian, setelah video aksi bully tersebut viral, beredar video klarifikasi yang dibacakan oleh FDM.
Namun sayang, video klarifikasi tersebut hanya dilakukan sepihak.
Dikutip dari unggahan akun Instagram @seputaran.binjai, Senin (16/10/2023), dalam video klarifikasinya, ketiga pelaku ini meminta maaf kepada korban.
Para pelaku mengaku hal itu dilakukannya hanya sekedar candaan saja dan tidak bermaksud untuk mem-bully temannya sendiri.
"Kami bermaksud mengklarifikasi atas beredarnya video yang beredar di media sosial."
"Video tersebut merupakan candaan saja dan tidak bermaksud mem-bully teman saya," ucap salah satu pelaku.
Kendati begitu, akibat aksinya tersebut pelaku meminta maaf kepada korban dan Kepala Sekolah serta orang tuanya.
Ketiganya berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.
"Dengan ini kami memohon maaf kepada teman saya, kepada bapak Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan, dan terkhusus orang tua kami, dengan ini kami berjanji tidak akan mengulangi lagi mulai hari ini dan seterusnya," terangnya.
Setelah menyampaikan permohonan maaf, para pelaku akhirnya memeluk korban.

Ditanya soal video klarifikasi ini, W selaku orang tua korban mengaku sudah mengetahuinya.
Namun langkah tersebut tidak dilakukan di hadapan para orang tua, baik itu korban maupun pelaku perundungan.
"Tidak bisa seperti itu (melakukan klarifikasi), saya tidak ada di situ. Intinya saya tidak terima anak saya diginikan (menjadi korban perundungan)," ujar W.
Terpisah, Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin mengakui, adanya aksi bully yang dilakukan anak-anak didiknya.
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan penyelesaian terkait aksi bully tersebut.
"Masih dalam proses penyelesaian, besok Senin (16/10/2023), semua orang tua dipanggil ke sekolah," ujar Nano Prihatin.
Di soal video klarifikasi disebut sepihak yang hanya dilakukan sekolah, Nano Prihatin menyebut, hanya permintaan maaf saja dari pelaku.
"Itu hanya permintaan maaf dari pelaku, proses tetap berjalan dengan melibatkan orang tua siswa," tutup Nano.
anak polisi
SMAN 1 Stabat
Kabupaten Langkat
Sumatera Utara
bully
viral di media sosial
Nano Prihatin
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Media Internasional Soroti 5000 Siswa Jadi Korban Kasus Keracunan MBG, Pengawasan Dipertanyakan |
![]() |
---|
Daya Beli Wisatawan Turun, Agrowisata Belimbing di Tulungagung Bikin Inovasi Penjualan |
![]() |
---|
Kata Pakar soal Buku yang Disita Polisi dari Para Pendemo: Sebaiknya Lebih Bijak |
![]() |
---|
PPP Jatim Dukung Agus Suparmanto Jadi Calon Ketua Umum, Siap Deklarasi di Jakarta |
![]() |
---|
Cerita Ayu Ting Ting Tak Berkomunikasi dengan Enji Baskoro, Sang Anak Ikut Menanggapi Santai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.