Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Siswi SMA di Langkat Dibully Teman, Ortu Korban Tak Terima dan Disdik Bertindak, Sepakat Damai

Beginilah nasib pilu yang dialami siswi SMA di Langkat yang menjadi korban bully temannya. Ortu korban sempat tak terima hingga akhirnya sepakat damai

Editor: Elma Gloria Stevani
Kolase TribunMedan.com/IG Kabarnegri
Kejadian pilu dialami seorang siswi SMAN 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) karena menjadi korban bullying atau perundungan temannya. 

TRIBUNJATIM.COM - Kejadian pilu dialami seorang siswi SMAN 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) karena menjadi korban bullying atau perundungan temannya.

Dinas Pendidikan pun turun tangan menyelesaikan kasus tersebut.

Aksi perundungan itu viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi di dalam kelas. Korban saat itu, tampak sedang duduk di kursinya, sementara para pelaku mengelilingi korban.

Mereka terlihat mengenakan seragam pramuka. Aksi para siswi itu direkam oleh salah seorang yang berada di depan korban.

Para pelaku tampak berkali-kali menarik jilbab korban hingga bagian rambutnya terlihat.

Mereka melakukannya sambil mengejek korban.

Tak hanya itu, beberapa kali para pelaku memegangi tubuh korban.

Bahkan, mereka juga sempat memegangi bagian sensitif korban.

Saat korban tengah memperbaiki jilbabnya, seorang pelaku malah kembali menarik jilbab korban. Aksi itu terjadi berkali-kali.

Korban tampak tidak merespons perlakuan para pelaku. Dia hanya diam sambil terus berupaya memperbaiki hijabnya.

Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sumut M Basir Hasibuan merespons soal video viral itu.

Dia membenarkan peristiwa itu terjadi di SMAN 1 Stabat.

Aksi itu kata Basir terjadi pada Jumat (13/10/2023).

"Itu kejadiannya hari Jumat. Benar (di SMAN 1 Stabat)," kata Basir pada hari Minggu (15/10/2023).

Basir menyebut korban kini telah berusia 22 tahun.

Korban memiliki keterbatasan, sehingga di umurnya saat ini, korban masih duduk di bangku kelas 3 SMA.

Menurut Basir, korban memang kerap menjadi korban perundungan teman-temannya. Meski begitu, Basir mengaku perundungan itu tidak bisa ditoleransi.

"Usianya sudah 22 tahun, ada lah kita bilang keterlambatan. Mereka bercanda terlalu berlebihan," ujarnya.

Dia mengatakan pihak sekolah langsung mengambil langkah usai kasus itu viral .

Ketiga anak yang melakukan perundungan itu juga telah dipanggil dan membuat pernyataan permohonan maaf.

Bahkan, kata Basir, orang tua dari ketiga pelaku juga telah mendatangi rumah korban untuk meminta maaf.

"Hari Sabtu, begitu dapat informasi sekolah langsung memanggil anak yang bersangkutan. Jadi, sudah minta maaf siswa yang tiga itu, itu langkah pertama. Langkah kedua, tadi malam sudah datang orang tua yang tiga itu ke rumah orang tua yang di-bully. Orangtuanya juga sudah minta maaf," kata Basir.

Basir menyebut pihak sekolah juga akan bertemu dengan orang tua pelaku dan korban.

Pertemuan itu direncanakan digelar besok di SMAN 1 Stabat.

Dia berharap pertemuan itu bisa memberikan pelajaran serta pemahaman kepada para pelaku untuk tidak melakukan aksi serupa.

"Jadi, besok resminya difasilitasi sekolah, saya minta datang semua untuk dibuat pertemuan, jangan lagi ke depan ada seperti itu, walaupun kondisi anaknya seperti itu. Biar murid yang lain juga tahu, sampai seperti itu urusannya," pungkasnya.

Orang Tua Korban Mengaku Tak Terima

Mendengar kabar anaknya dibully di sekolah, orang tua korban berinisial W mengaku tidak terima dengan aksi yang dilakukan para pelaku.

Meskipun BNQ dan dua teman lainnya telah meminta maaf di media sosial.

"Tidak bisa seperti itu (melakukan klarifikasi), saya tidak ada di situ. Intinya saya tidak terima anak saya diginikan (menjadi korban perundungan)," ujar W, Minggu (16/10/2023),dikutip dari TribunMedan.

Usai kejadian tersebut viral, ia mengaku pihak sekolah mendatangi kediamannya.

Bahkan, terduga pelaku dan orang tuanya juga telah mendatangi rumah W.

Namun, ia tetap menginginkan kasus tersebut diselesaikan di sekolah.

"Mereka datang baik-baik, ya kami terima. Cuma saya bilang, kejadian ini terjadi di sekolah dan selesainya tidak di rumah ini," ujar W.

Akibat aksi bullying tersebut, W meminta agar anaknya sementara waktu tidak bersekolah terlebih dahulu.

Sebab, kini kondisi A disebut drop usai dibully teman-temannya itu.

Namun, W mengatakan pihak SMAN 1 Stabat tetap meminta A untuk datang.

Ia pun berharap agar para pelaku dikeluarkan dari sekolah agar hal serupa tidak terulang kembali.

"Saya berharap anak-anak itu (para terduga pelaku perundungan) dikeluarkan dari sekolah. Jangan dibiarkan, nanti bisa jadi penyakit, dapat memberi contoh kepada anak-anak lain untuk melakukan hal yang sama. Kalau tidak dikeluarkan, tidak akan ada efek jera kepada yang lain dan kejadian seperti ini dapat terulang kembali," sambungnya.

Sepakat berdamai

Siswi SMA di Langkat yang lakukan bullying pada teman sekelasnya kini pihak orang tua sepakat berdamai.

Pertemuan antara orang tua pelaku dan korban berlangsung di ruangan perpustakaan SMAN 1 Stabat, Senin (16/10/2023).

Dalam pertemuan itu, selain wali murid dari masing-masing korban dan pelaku, hadir juga Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Binjai-Langkat, Syaiful Bahri.

"Kita sudah mengambil keputusan, pelaku tetap disekolah, toh dia punya cita-cita. Jadi orangtua sepakat, pelaku tetap sekolah di sini, yang penting korban diberikan pendampingan psikolog untuk memperbaiki mental," ujar Nano dilansuir dari TribunMedan.com, Senin (16/10/2023).

Diungkapkan Nano jika pelaku dan korban merupakan siswi kelas dua belas.

"Korban dan pelaku duduk di kelas XII IPS 1," ujar Nano.

Pasca kejadian aksi bullying yang viral di media sosial, Nano mengatakan akan terus melakukan sosialisasi baik terhadap guru maupun para siswa dan siswi.

Bukan tanpa sebab, hal ini menurut Nano untuk mencegah adanya perundungan.

"Karena itu menyangkut harkat martabat teman-temannya siswa. Kita terus melakukan sosialisasi baik itu kepada guru-guru pada saat masuk ke sekolah, dan kita ada tim anti bullying yang sekarang sedang berlangsung di ruangan kelas, untuk mengantisipasi bullying agar tidak terjadi lagi di sekolah kita," ujar Nano.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved