Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Pelaku Bully Teman Sekelas Diduga Anak Polisi di Langkat, Pegang Bagian Sensitif: Candaan Saja

Sosok pelaku bully SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat diduga anak oknum polisi dan keponakan anggota DPRD Langkat. Pegang bagian sensitif korban.

Editor: Hefty Suud
Kolase via TribunTrends.com - Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi perundungan atau bully di SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Sosok pelaku diduga anak oknum polisi dan keponakan anggota DPRD Langkat. 

Meski ada pelajar lain saat aksi bully terjadi, tapi tak ada seorang pun yang melerai hingga mencegahnya.

Orangtua korban pun akhirnya mengetahui peristiwa yang membuat malu anaknya.

Video viral ini juga sudah diketahui oleh sejumlah guru di lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri di Kabupaten Langkat.

Baca juga: Pengakuan Murid SMP Asahan Trauma Sekolah, Di-Bully Sejak Kelas 7 Tak Dibela Guru? Mereka Jijik

Diketahui aksi bully itu terjadi di dalam ruang kelas seusai jam mengajar guru, Jum'at (13/10/2023).

Orang tua korban berinisial W sendiri menyebut, aksi bully yang menimpa anaknya diketahui pada siang harinya, setelah mendengar keterangan dari teman korban.

"Pada Sabtu (14/10/2023) pagi, guru sekolah mendatangi rumah kami menjelaskan hal ini. Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu (pelaku) terhadap anak saya (korban)," ujar orang tua korban berinisial W, Minggu (15/10/2023).

W tak habis pikir melihat tingkah laku anak-anak zaman sekarang.

W menambahkan, orangtua beserta anak-anak yang melakukan bully terhadap anaknya juga sudah datang ke rumahnya, Sabtu (14/10/2023) malam.

Foto korban ketika jilbabnya ditarik oleh terduga pelaku di dalam ruang kelas SMA N 1 Stabat, Langkat, Sumatera Utara, Minggu (15/10/2023).
Foto korban ketika jilbabnya ditarik oleh terduga pelaku di dalam ruang kelas SMA N 1 Stabat, Langkat, Sumatera Utara, Minggu (15/10/2023). (TRIBUN MEDAN/HO)

Baca juga: Fakta Asli Siswa Bawa Bekal Ulat Sagu, Guru Tanya Biduran Ternyata Bukan Mengejek: Mendampinginya

"Mereka datang baik-baik, ya kami terima. Cuma saya bilang, kejadian ini terjadi di sekolah dan selesainya tidak di rumah ini," ujar W.

Kemudian, W menegaskan persoalan tersebut harus diselesaikan di sekolah, karena aksi bully terjadi di ruang kelas.

W berharap agar ketiga pelaku yang melakukan bully terhadap anaknya dapat dikeluarkan dari sekolah.

"Anak saya (korban) sudah saya larang sementara untuk sekolah karena ngedrop pada Sabtu (14/10/2023). Namun guru menyuruh untuk tetap datang," ujar W.

"Saya berharap anak-anak itu (para terduga pelaku perundungan) harus dikeluarkan dari sekolah. Jangan dibiarkan, nanti bisa jadi penyakit, dapat memberi contoh kepada anak-anak lain untuk melakukan hal yang sama.

Kalau tidak dikeluarkan, tidak akan menjadi efek jera kepada yang lain dan kejadian seperti ini dapat terulang kembali," sambungnya.

Namun demikian, pasca viral video aksi bully tersebut, beredar video klarifikasi yang dibacakan oleh FDM.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved