Arti Kata Pundungan Berasal dari Bahasa Sunda dan Contoh Penggunaannya, Istilah Populer di Medsos

TRIBUNJATIM.COM - Tribunners kali ini kita akan membahas arti kata pundungan.

Kata pundungan adalah salah satu istilah yang populer di media sosial.

Tak sedikit anak muda yang menggunakan kata pundungan dalam komunikasi sehari-hari.

Kata pundungan berasal dari bahasa Sunda yang maknanya berhubungan dengan sifat negatif atau sifat buruk seseorang.

Bagi yang belum paham, berikut penjelasan soal arti kata pundungan .

Baca juga: Cuaca Jatim Rabu 18 Oktober 2023: Tertinggi Suhu di Lamongan 36 Derajat, Bagaimana dengan Surabaya?

Arti Pundungan dalam Bahasa Sunda

Popularitas kata pundungan membuat masyarakat di luar suku Sunda turut menggunakannya dalam komunikasi sehari-hari.

Sayangnya, kata pundungan masih sering disalahartikan.

Mengutip buku Tata Bahasa Sunda karya Ardiwinata (Daeng Kanduruan), pundungan berasal dari kata dasar pundung yang artinya merajuk. Pundungan berarti perajuk atau orang yang mudah marah dan merajuk ketika keinginannya tidak dipenuhi.

Dalam bahasa Sunda, ada kata lain yang maknanya serupa dengan pundungan, yakni ambek yang artinya marah karena keinginannya tidak terpenuhi.

Dalam Bahasa Indonesia, kata pundungan sama dengan ngambekan yang maknanya seseorang yang mudah merajuk.

Kata ngambekan merupakan bahasa gaul dan tidak masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ).

Selain ngambek, sinonim kata pundungan lainnya adalah bersungut-sungut dan mengomel. Kedua kata tersebut menjelaskan sifat seseorang yang cenderung negatif.

Baca juga: Arti Kata Spek VOC yang Trending di Media Sosial X, Bahasa Gaul Tentang Sosok Pacar

Contoh pundungan dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika seorang anak kecil mogok makan dan tidak mau keluar kamar seharian.

Sikap negatif tersebut disebabkan oleh keinginannya untuk membeli mainan tidak terpenuhi.