Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Magetan

Gunung Lawu Kembali Membara, Titik Api Terlihat di Magetan, Lokasi Sulit Dijangkau

Gunung Lawu kembali membara, titik api terlihat di Magetan, lokasi sulit dijangkau manusia karena dikelilingi jurang dan tebing.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Febrianto Ramadani
Pantauan titik api Gunung Lawu di sisi Kabupaten Magetan, Rabu (17/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu belum padam sepenuhnya.

Titik api dilaporkan masih terlihat di sisi Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Asper BKPH Lawu Selatan, Windu Prasitama mengatakan, titik api muncul pasca Posko Karhutla di Desa Ngiliran ditutup, Senin (16/10/2023).

Penutupan dilakukan usai titik api dinyatakan nihil.

"Posko ditutup demi faktor efektivitas, mengingat kebakaran sebelumnya telah mereda. Status tanggap darurat diturunkan menjadi pemulihan. Namun kemarin sore muncul lagi titik api," ujar Windu, Rabu (18/10/2023).

Menurutnya, lokasi yang terbakar terletak di Petak 73.

Hanya saja, lokasi tersebut sulit dijangkau oleh manusia, lantaran dikelilingi jurang dan tebing.

Diduga masih ada bara api yang kembali menyala akibat terkena embusan angin kencang.

Baca juga: Nasib Mbok Yem Terkini saat Karhutla di Gunung Lawu, Sehat dan Enggan Untuk Pindah dari Warung

"Selain itu, angin bertiup sangat kencang dapat membahayakan petugas. Untuk dijangkau oleh petugas bila dilakukan pemadaman manual, sangat membahayakan petugas bila dipaksakan," terangnya.

"Untuk penyebabnya pasti muncul titik api baru tersebut, belum diketahui, kami masih terus melakukan penyelidikan," sambungnya.

Saat ini, pihaknya bersama TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan warga hanya bisa membuat ilaran atau sekat bakar, agar tidak menjalar ke hutan produksi maupun permukiman warga.

Baca juga: Cerita Penanganan Kebakaran Gunung Lawu Magetan, Angin Kencang dan Medan Tebing Jadi Kendala

"Kami terkendala medan yang sulit. Tebing terjal ditambah lagi angin bertiup dari barat sangat kencang. Kami hanya bisa menunggu di bawah sembari membuat ilaran," ucapnya.

"Yang terbakar berupa padang sabana rerumputan, semak kering hingga tanaman rimba campur. Untuk hutan pinus masih aman saat ini," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved