Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Alasan Yosef Bunuh Tuti dan Amalia? Cairkan Dana Yayasan Rp 200 Juta usai Jadi Ketua, Yoris Hengkang

Teka-teki motif pembunuhan ibu dan anak di Subang mulai terjawab. Yosef nekat bunuh karena yayasan?

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TribunJabar - TribunBogor
Alasan Yosef Bunuh Tuti dan Amalia? Cairkan Dana Yayasan Rp 200 Juta usai Jadi Ketua, Yoris Hengkang 

TRIBUNJATIM.COM - Teka-teki motif pembunuhan ibu dan anak di Subang mulai terjawab.

Baru terungkap apa yang dilakukan Yosef setelah istri dan anaknya tewas, yang kata tersangka Danu, dibunuh olehnya.

Yayasan Bina Prestasi Nasional diduga menjadi alasan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu dibunuh pada 2021 lalu.

Hal ini ditegaskan oleh pernyataan pengacara Muhamad Ramdanu alias Danu.

Pengacara Danu mengatakan, yayasan itu harus diselidiki agar motif pembunuhan ibu dan anak di Subang terungkap.

"Bongkar dulu yayasan, kalau sudah dibongkar baru ketahuan (motif kasus Subang)," kata Achmad Taufan.

Melansir dari TribunBogor ( grup TribunJatim.com ), Yayasan Bina Prestasi Nasional terletak di Curugrendeng, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.

Yayasan itu terbentuk tahun 2009, dirintis oleh Yosef Hidayah dan istri mudanya, Mimin.

Baca juga: Terungkap Yosef Bunuh Tuti dan Amalia Pakai Golok? Danu Tak Menolong, Yoris: Kenapa Papa Setega itu

Mimin menjadi bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional selama 2 tahun.

Posisinya kemudian digantikan istri pertama Yosef, Tuti Suhartini.

"Awalnya Yoris ketua yayasan sebelum terjadi pembunuhan. Yosef dewan pembina, Tuti bendahara, Amel sekretaris," papar pengacara Yoris anak Yosef, Leni Anggraeni.

Selama menjabat, Tuti dan Amel mendapat penghasilan sebesar Rp 10 juta, Yoris Rp 10 juta. 

Sedangkan Yosef, mendapat uang dari yang diberikan oleh Tuti.

Baca juga: Sosok 5 Tersangka Kasus Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Termasuk Yosef Suami dan Ayah Korban

Setelah terjadi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef Hidayah menempati jabatan sebagai Ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Sedangkan Yoris Raja Amarullah menjadi kepala sekolahnya.

"Kata Yoris, Mimin kesel kali minta uang teh harus ke mama terus kan mama bendahara. Mungkin yah," kata Leni.

Informasi dari Yoris, kata Leni, sebagian staf di yayasan tersebut merupakan keluarga Mimin.

"Stafnya banyak keluarga bu Mimin" katanya.

Leni Anggraeni menerangkan kesaksian Yoris, tak ada proyek bernilai fantastis di yayasan tersebut.

Katanya, hanya ada pencairan dana BOS.

"Kalau setahu Yoris gak ada proyek (nilai fantastis). Tahunya ada dana BOS aja. Gak ada uang lain-lain, kalau pengakuan a Yoris," kata Leni.

Dana BOS di yayasan tersebut cair dua atau tiga kali per tahunnya.

Nominalnya sekitar Rp 200 juta sampai Rp 300 juta sekali cair.

"Dari satu yayasan bisa Rp 1 miliar. Itu bukan uang (pribadi), buat sekolah, buat guru. Gak mungkin bisa di (mainkan) ini," kata Leni.

Baca juga: Pengakuan Soal Yoris Ancam Yosef, Yoris Pernah Diruqyah, Kakak Amalia Kasus Subang Temperamental?

Namun begitu Leni mengungkap kejadian tak biasa yang dialami kliennya, Yoris.

Beberapa waktu setelah pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef mendadak meminta Yoris mencairkan dana.

Yoris yang masih dalam kondisi berduka ditinggal ibu dan adiknya, langsung naik darah pada Yosef.

"Ribut sama pak Yosef. 'Belum ge mamah udah bahas uang'. Makanya sama Yoris gak mau ikut campur urusan uang. Ada pencairan oleh orang pak Yosef. Ada Rp 200 juta,. Yoris gak ikutan," katanya.

Yoris tak terima ketika suasana masih bersedih, Yosef justru sibuk mengurus uang.

"Udah ngomongin duit. 'Yoris coba cairkan itu uang'. Ini kan lagi sedih," kata Leni.

Baca juga: Ada yang Dilakukan Amalia-Tuti di Luar Rumah Malam Sebelum Tewas, Yoris Dicurigai Tutupi Sikap Yosef

Kepada TribunnewsBogor.com beberapa waktu lalu, Yoris Raja Amarullah sempat mengaku dipaksa untuk kembali menjabat sebagai kepala sekolah.

"Ditarik lagi sama si papah (Yosef) soalnya papah maksa Yoris buat ngejalanin sekolah lagi dulu lewat Kades Jalancagak ya saya mengalah," kata Yoris lewat pesan WhatsApp kepada TribunnewsBogor.com.

Ia mengaku sudah tak lagi menjadi pengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"Sekarang mah keluar dari yayasan jadi kepala sekolah," kata Yoris.

Kini, polisi menetap 5 tersangka pada kasus tersebut.

Kelima tersangka itu adalah M Ramdanu alias Danu, Yosef Hidayah suami sekaligus ayah dari korban, Mimin istri kedua Yosef, Arighi Reksa Pratama, anak dari Mimin dan Abi anak dari Mimin.

Kasus Subang ini mulai terungkap setelah 2 tahun mandek berkat pengakuan Danu yang mendatangi Mapolda Jabar, Senin (16/10/2023).

Pembunuhan sendiri terjadi 18 Agustus 2021 silam.

Sejauh ini, baru Danu yang mengaku terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.

Sementara keempat tersangka lain masih membantah terlibat.

Baca juga: Ibu Danu Kasus Subang Selesai Diperiksa & Bungkam, Yosef Pemanggilan ke-15, Suami Tuti Belum Datang

Polisi dari Polda Jabar masih mendalami motif dan peran masing-masing tersangka pembunuhan.

"Kita masih mendalami motif para tersangka ini, kemudian kita juga masih mengumpulkan barang bukti lain dan mencari bukti lain yang digunakan untuk melakukan pembunuhan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan saat ditemui di Mapolda Jabar, Rabu (18/10/2023).

Surawan memastikan bakal memberikan informasi lengkap setelah penyidik selesai melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku.

"Belum, nanti kalau motif sudah ada akan disampaikan ke teman-teman semua. Mudah-mudahan semakin terang benderang terutama motif," katanya.

Baca juga: Terkuak Permintaan Terakhir Tuti ke Yosef sebelum Pembunuhan, saat Bulan Purnama, Mimin Lalu Telepon

Sebelumnya, (Dirkrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan, pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang telah menyerahkan diri.

"Ya, betul. M Ramdanu (MR)," ujar Surawan saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Selasa (17/10/2023) malam.

Peristiwa pembunuhan ibu dan anak di subang ini terjadi Rabu (18/8/2021), di Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat.

Saat ini, para tersangka termasuk Mimin sudah ditahan di rumah tahanan di Mapolda Jabar.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved