Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kediri

Sejak 9 Bulan Terakhir ini, Kantor OJK Kediri Telah Menerima 320 Surat Pengaduan

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri hingga September 2023 telah menerima layanan konsumen sektor jasa keuangan sebanyak 724 layanan. 

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Sudarma Adi
Tribun Pontianak
ILUSTRASI - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Didik Mashudi

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri hingga September 2023 telah menerima layanan konsumen sektor jasa keuangan sebanyak 724 layanan. 

Rinciannya, meliputi 320 surat pengaduan, 331 permintaan konsultasi dan informasi melalui walk in dan 73 melalui telepon. 

Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto menjelaskan, ada 3 besar topik pengaduan yang disampaikan.

Di antaranya, perihal restrukturisasi, relaksasi kredit, pembiayaan sebanyak 89 pengaduan, data sistem layanan informasi keuangan (SLIK) 57
pengaduan dan penolakan pelunasan kredit pembiayaan dipercepat 38 pengaduan.

Baca juga: Tangani Dugaan Aksi Bullying Oknum Guru pada Siswi SMP di Kediri, Polisi Panggil 9 Orang

"Berdasarkan klasifikasi industri, sebagian besar pengaduan yang diterima berasal dari konsumen sektor perbankan 66,56 persen dan perusahaan pembiayaan 20,63 persen," jelas Bambang Supriyanto, Kamis (26/10/2023).

Dijelaskan Bambang, sejak Januari sampai dengan September 2023, OJK Kediri telah melaksanakan 63
kegiatan edukasi keuangan dengan total peserta sebanyak 16.256 orang dan sasaran peserta berasal dari pelaku UMKM, penyandang disabilitas, pondok pesantren, guru, penggerak PKK, ibu rumah tangga, karang taruna, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum di wilayah eks-karesidenan Kediri dan Madiun. 

Sedangkan materi yang disampaikan mencakup pengenalan OJK, perencanaan keuangan, sosialisasi terkait Sistem Layanan Informasi Keuangan, Fintech P2P Lending.

Baca juga: Perkuat Pengembangan PKK, Kades se-Kabupaten Kediri Diminta Alokasikan Dana

Selain itu juga alternatif pembiayaan, permodalan, investasi disektor perbankan, pasar modal, industri keuangan non-bank, waspada investasi ilegal, dan literasi keuangan digital, serta updating informasi perihal modus-modus kejahatan yang digunakan pada era keuangan digital maupun pencegahannya.

Sementara upaya peningkatan literasi keuangan difokuskan pada sasaran prioritas yaitu pelajar, pelaku UMKM, penyandang disabilitas, dan masyarakat 
daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). 

Dalam upaya mendorong pertumbuhan literasi dan inklusi keuangan, OJK Kediri aktif berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah daerah, lembaga jasa keuangan dan seluruh lapisan masyarakat guna mempermudah masyarakat dalam memahami karakteristik sektor jasa keuangan dan memperluas akses masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan. 

Diharapkan melalui beragam kegiatan masyarakat semakin waspada dan terhindar dari berbagai modus kejahatan keuangan digital maupun investasi ilegal.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved