Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Baru 2 Tahun ASN, Pilu Petugas Imigrasi Tewas Dilempar WNA dari Lantai 19 Apartemen, Pelaku Mabuk

Seorang petugas imigrasi tewas terjatuh dari lantai 19 apartemen di Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten.

Tribun Tangerang/Gilbert dan Kompas.com
Petugas imigrasi tewas diduga dilempar WNA (kiri tangan diikat) dari lantai 19 apartemen di Tangerang. 

Ia hanya mengurung diri di dalam kamar.

Tri Fattah diketahui bernama lengkap Tri Fattah Firdaus.

Mengutip situs resmi Rumah Detensi Imigrasi Jakarta, Tri Fatah Firdaus berstatus sebagai staf keamanan dan ketertiban.

Namun menurut kabar yang beredar, Tri Fattah baru bertatus sebagai PNS selama 2 tahun terakhir.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, polisi masih mendalami motif tewasnya TFF hingga jatuh dari lantai 19 apartemen.

Polisi juga sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Tim kolaborasi interprofesi sudah datang ke TKP dari Puslabfor, Kedokteran Forensik, serta Tim Inafis," ucap Hengki.

Baca juga: Sosok Pria Diduga Ayah Bayi Selebgram Zhafira, Awal Hubungan Terkuak, Tak Mau Pacar Baru Tahu Aib

Tri Fattah (kiri), petugas imigrasi tewas diduga dilempar WNA (kanan tangan diikat) dari lantai 19 apartemen di Tangerang.
Tri Fattah (kiri), petugas imigrasi tewas diduga dilempar WNA (kanan tangan diikat) dari lantai 19 apartemen di Tangerang. (Instagram/rudenimjakarta dan Kompas.com)

Kombes Hengki Haryadi, mengatakan pihaknya melibatkan ahli forensik untuk memeriksa jenazah korban.

"Kami mendatangkan tim labfor, dalam hal ini kimia biologi forensik, untuk mengetahui apakah di TKP ditemukan tanda kekerasan," kata Hengki di Mapolda Metro Jaya, Jumat (27/10/2023) dilansir dari Kompas.com.

"Ternyata setelah olah TKP memang ditemukan bercak-bercak darah, tanda-tanda lain yang mengarah terjadinya tindak pidana," imbuh dia.

Sementara ini, penyidik memeriksa warga negara Korea Selatan berinisial KH yang diduga terlibat dalam kasus itu.

"Masih kami kumpulkan data-data kedokteran forensik, juga mendalami apakah ada jejak-jejak DNA pelaku di tangan korban, tubuh korban, baju korban, dan sebagainya," tutur Hengki.

Hengki berucap, di dalam unit apartemen itu hanya ada TF dan KH.

Polisi pun masih mendalami hubungan TF dengan KH.

"Ini masih kami dalami (hubungan TF dan KH), yang saya sebut rangkaian perbuatan sebelum masuk ke dalam kamar. Apa yang terjadi, kami lagi dalami juga," ucap dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved