Pilpres 2024
Singgung PKB Bermassa Besar di Jatim, Pengamat: Dukungan Yenny Wahid ke Ganjar Perlu Dipertimbangkan
Salah satunya adalah keberpihakan barikade Gus Dur, yang dipimpin oleh Yenny Wahid, kepada pasangan Ganjar dan Mahfud MD dalam menyukseskan pemilu.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Panggung kontestasi pemilu kian memanas. Keberpihakan koalisi menjadi sorotan utama dalam ajang pemilu tahun 2024.
Salah satunya adalah keberpihakan barikade Gus Dur, yang dipimpin oleh Yenny Wahid, kepada pasangan Ganjar dan Mahfud MD dalam menyukseskan pemilu mendatang.
Keputusan itu sempat menghebohkan public, pasalnya PDIP memiliki rekam jejak sejarah yang kurang baik dengan Gus Dur.
Hal itu tentu menuai berbagai sorotan, termasuk Dr Siti Aminah Dra MA, pengamat politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR).
Aminah mengkritisi dukungan Yenny Wahid kepada Ganjar-Mahfud. Menurutnya, ini merupakan mesin politik pragmatis yang tidak berdasarkan pada substansi dan ideologi.
Melainkan karena kekecewaannya terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin selaku Ketua Umum PKB.
“Barikade Gus Dur ini adalah bagian dari mesin politik. Yang perlu dipertimbangkan adalah politik itu sangat cair, akan ada banyak mesin-mesin politik baru yang akan dijalankan untuk memenangi Pilpres 2024. Mesin politik ini bisa menggunakan sumberdaya yang ada untuk memenangkan Pilpres,” ujar pengamat politik UNAIR itu, Rabu (1/11/23).
Baca juga: Kemana Dukungan Gusdurian di Pilpres 2024? Yenny Wahid Segera Umumkan Usai Mendaftar Semua
Aminah menjelaskan bahwa PKB dan PDI-P di Jawa Timur masing-masing memiliki akar massa besar di Jatim dan bisa menjadi kantong suara untuk menaikkan elektabilitas Ganjar-Mahfud. Namun, dia mengatakan bahwa ada cawapres lain di luar PDIP yang juga massanya ada di Jatim, seperti Muhaimin yang berpasangan dengan Anies Baswedan. Dia mengatakan bahwa pemilih akan mempertimbangkan banyak hal dalam menentukan pilihan mereka, tidak hanya berdasarkan pada endorsement tokoh publik.
Lebih lanjut, Aminah juga mengungkapkan bahwa dukungan tokoh publik kepada kandidat presiden merupakan kemunduran dalam pendidikan politik masyarakat.
Dia mengatakan bahwa tokoh-tokoh publik sekarang berperan sebagai calo politik yang menjual massanya ke partai politik lain untuk menerima reward di kemudian hari.
Dalam hal ini, Aminah juga mempertanyakan tentang kemampuan Yenny Wahid dalam membangun koordinasi mesin politik di antara mesin-mesin NU yang ada dengan baik. Menurutnya, tidak semua warga NU afiliasinya ke PKB, partai yang didirikan oleh Gus Dur. Ia juga mengatakan bahwa kolaborasi antara NU dan PDIP merupakan kolaborasi politik yang lebih berorientasi pragmatis.
Baca juga: Yenny Wahid Lempar Kode Capres yang Bakal Didukung di Pilpres 2024, Dekat dengan Keluarga Gus Dur
“Pertanyaannya, mampukah Yenny Wahid membangun koordinasi mesin politik di antara mesin-mesin NU yang ada dengan baik. Karena tidak semua warga NU afiliasinya ke PKB kan? Ini menjadi menarik, NU dengan komandan Yeni Wahid berkolaborasi dengan PDI-P. Mungkin Yeni Wahid bisa memobilisasi mesin politik muslihat yang ada sampai pelosok-pelosok desa. Dan ini kolaborasi politik yang sesuai dengan konteks politik saat ini yang lebih berorientasi pragmatis,” ungkap Aminah.
Maka dari itu, Ia menyarankan agar Ganjar-Mahfud tidak hanya mengandalkan dukungan tokoh publik, seperti Yenny Wahid yang merupakan putri dari mantan presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, melainkan juga menyampaikan gagasan-gagasannya secara jelas dan konkret kepada publik. Dia mengatakan bahwa substansi dan ideologi juga harus menjadi pertimbangan utama dalam menilai kandidat.
Relawan Prabowo-Gibran Ponorogo Gelar Syukuran Potong 9 Tumpeng, Gas Pol Dukung Kang Giri di Pilkada |
![]() |
---|
Mahfud MD Akui Tak ada Tawaran dari Prabowo-Gibran, Deretan Tokoh Jatim Berpotensi Masuk Kabinet |
![]() |
---|
Pilpres 2024 Berakhir, PKB dan NasDem Kini Merapat ke Prabowo-Gibran, Begini Reaksi Santai PAN |
![]() |
---|
Analisa Peta Politik Pasca Pilpres 2024, PKB Berpotensi Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, PDIP Oposisi |
![]() |
---|
Pilpres 2024 Tuntas, Demokrat Jatim Ajak Semua Pihak Bersatu: Rapatkan Barisan, Songsong Masa Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.