5 Bulan Jenazah TKW Sangadah di Arab Saudi Tak Dipulangkan, Adik Pilu Ungkap Sikap Jahat Majikan
Lima bulan jenazah TKW Sangadah di Arab Saudi tak dipulangkan, adik pilu ungkap sikap jahat majikannya.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kisah jenazah Tenaga Kerja Wanita atau TKW asal Subang, Jawa Barat, yang belum dipulangkan dari Arab, viral di media sosial.
Hampir lima bulan jenazah TKW asal Subang bernama Sangadah tersebut tertahan di Arab Saudi dan belum dipulangkan.
Kejadian ini viral setelah dibagikan oleh aktivis TKI, Faisal Soh, di kanal YouTubenya, Selasa (31/10/2023).
Lalu apa alasan jenazah TKW tersebut bisa sampai lima bulan tak dipulangkan?
Baca juga: Pesan Menyayat Dona Mantan TKW Sebelum Meninggal, Sudah Tak Berharap karena Lemas, Suami Masih Cinta
Faisal Soh pun menemukan rumah keluarga TKW Sangadah di Subang.
Ia menemui adik dari mendiang TKW asal Subang tersebut.
Adik Sangadah mengatakan bahwa adiknya terpaksa berangkat ke Arab Saudi karena keadaan.
Dikatakannya, sebelumnya anak Sangada yang akan berangkat Jepang, bahkan sudah meminjam uang ke sana-sini, namun ujungnya tertipu.
Bahkan kondisi anak Sangadah disebut depresi setelah kejadian tersebut.
"Tadinya kan dianya berangkat ke Saudi itu ya keadaan terpaksa," kata adik Sangadah, dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (1/11/2023).
"Anaknya kan tadinya mau berangkat ke Jepang udah pinjam sana-sini, banyak utang gitu, terus ketipu, enggak berangkat."
"Terus anaknya tuh depresi, tadi dianya yang berangkat gitu," tutur adik Sangadah.
Sebelumnya, Sangadah sempat mengaku sakit dan minta transfer uang dari keluarganya.
"Terus dia katanya sakit, pengin Rp15 juta, transfer dari sini sama kakaknya, boroknya rumah (digadaikan)," lanjutnya.
Bberapa kali Sangadah mengeluh sakit namun tak kunjung dipulangkan.
Ditambah majikannya yang justru menyebut akan membelikan keranda mayat apabila Sangadah mati.
Sangadah bahkan sempat menyebut takut meninggal di perantauannya tersebut.
"Terus katanya, 'Saya sakit, takut mati di sini, terus kata majikan perempuannya bilang, 'Kalau kami sakit saya beliin keranda mayat'," sambung kakak Sangadah.
Sangadah juga sempat bercerita bahwa majikannya kerap kali bersikap jahat.
"Katanya majikan perempuannya itu jahat suka mukul, kalau itu suka nginiin kepala gitu (dipukul kening)."
"Jadi itu banget gitu majikan, katanya galak gitu," ungkapnya lagi.
Sangadah mengeluhkan sakit dada hingga sesak tapi tidak dipulangkan.
Baca juga: Penyebab Dona Eks TKW Meninggal Dunia, Pesan Terakhir Sebut Tuhan dan Bahas Rumah: Gak Ada Harapan
Diketahui, Sangadah sempat ingin pulang terus menerus sebelum Ramadhan tahun lalu.
Ia takut bernasib seperti adiknya yang meninggal dunia di luar negeri juga.
"Katanya, 'Saya takut kayak adik saya mati di sini'. Kan pernah adik saya meninggal dunia di Arab Saudi waktu Corona, jadi dikubur di sana, enggak bisa pulang," ungkapnya.
Lebih lanjut adik Sangadah mengungkap, hampir semua keluarganya sempat menjadi TKW di luar negeri.
Keluarga sendiri mendapatkan kabar meninggalnya Sangadah dari KBRI setelah setengah bulan.
"Kabar meninggalnya kapan, kabar meninggalnya waktu mau bulan bulan haji, kalau orang Jawa itu bulan hapid mau bulan haji gitu."
"Terus kan katanya kayak, gini ya dengar meninggal tuh dari KBRI ya katanya Ibu Sangada meninggal, udah setengah bulan."
"Kejam enggak? Baru udah setengah bulan baru dikasih kabar," terangnya.

Sangadah baru mendapatkan empat bulan gaji, bahkan gajinya berbeda dari yang lainnya.
Diketahui, Sangadah padahal telah satu tahun lebih bekerja sebagai TKW.
Disinggung soal PT yang memberangkatkannya, adik Sangadah menyebut, tidak ada PT, jadi hanya menumpang proses.
Ia mengakui, keluarganya kurang paham soal resmi atau tidaknya.
"Enggak punya PT, jadi numpang proses. PT yang memberangkatkan ini enggak ada bicara PT-nya, ya enggak tahu sih, orangnya juga pada kabur," jelasnya.
"Apakah ini jadi korban TPPO ya, berangkat resmi enggak Bu?" tanya Faisal Soh.
"Ya enggak tahu sih, katanya apa ilegal," jawab adik Sangadah.
"Kakak saya itu kan orangnya enggak ngerti, buta huruf, enggak mungkinlah pengin ilegal, ya mungkin ya sponsornya, ya tahunya ya resmi, yang penting berangkat," sambungnya.
Baca juga: Wasini 16 Tahun Tak Pernah Gajian, Si TKW Sakit Liver dan Paru-paru Keluarga Tak Tahu, ‘Tolong Saya’
Adik Sangadah berharap bahwa kakaknya tersebut agar segera dipulangkan.
Beberapa bulan ini pihak keluarga kontak terus pihak KBRI, namun tak kunjung mendapatkan balasan.
Keluarga pun kini dibantu oleh pegawai desa untuk mengurusnya.
"Enggak pernah diangkat (KBRI), tapi ada pegawai desa yang ngurus katanya."
"Harapannya ya cepat pulang, cepat dipulangin gitu kakak saya."
"Iya kan udah lama (meninggalnya), kasihan," pungkas adik Sangadah.
Sementara itu keberadaan TKW atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Wasini (51) di Arab Saudi akhirnya diketahui, setelah hilang kontak selama 16 tahun.
Warga Desa Beduyut, Kecamatan Bangodua, Indramayu, ini sebelumnya sempat mengirim video minta tolong agar bisa dipulangkan.
Video Wasini yang berdurasi 59 detik dan meminta pertolongan itu pun sempat menjadi sorotan,
Pasalnya Wasini tampak secara diam-diam merekam aksinya.
Baca juga: ODGJ Romlah Melahirkan Sendirian di Depan Toko Emperan, Warga Syok Bayi 7 Hari Dimandikan di Got
Dalam video tersebut Wasini tampak seolah merekam sembari sembunyi-sembunyi dan dengan suara pelan menggunakan earphone atau headset.
Wasini tampak khawatir apabila tindakannya yang minta tolong tersebut diketahui oleh majikan.
"Nama saya Wasini, TKW dari Arab Saudi. Pak Jokowi dan Ibu Nina tolong saya," ujar dia dalam rekaman video yang diterima Tribun Cirebon, Jumat (27/10/2023).
Melalui video tersebut Wasini mengutarakan keinginannya untuk pulang ke Indonesia.
Wasini mengaku sangat ingin bisa pulang.
Namun ia tak berani kepada majikannya.
Dalam video singkat tersebut ia juga mengatakan soal kondisinya yang sakit.
Ia didagnosa oleh dokter menderita penyakit paru-paru dan liver.
Kendati demikian, gajinya selama 16 tahun bekerja tak pernah dikasih.
Karena kondisi tersebut, pihak keluarga dalam hal ini melapor ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu.

Ketua SBMI Indramayu, Akhmad Jaenuri mengatakan, berdasarkan informasi dari keluarga, diketahui Wasini awal berangkat ke Arab Saudi pada tahun 2007 silam.
Sejak saat itu, tidak ada kabar lagi dari TKW tersebut.
Pihak majikan diketahui tidak memperbolehkan Wasini untuk berkomunikasi dengan keluarganya.
Di sisi lain, setiap Wasini meminta ingin pulang, majikannya hanya menjanjikan dan tidak pernah memberikan izin.
Hingga akhirnya Wasini mengeluh sakit-sakitan pada April 2023.
Wasini menderita penyakit paru-paru dan liver.
Sejak April 2023 tersebut, Wasini diizinkan menghubungi keluarganya di kampung halaman.
Oleh majikannya, Wasini diberikan ponsel.
Wasini pun lalu mencari kontak keluarga lewat media sosial hingga akhirnya keberadaannya bisa diketahui.
Wasini juga akhirnya merasakan mendapat gaji setelah 16 tahun bekerja tanpa upah.
Namun gaji yang ia terima hanya setara satu bulan gaji saja.
"Yang diberikan cuma 1.000 riyal," ujar Wasini.
Saat ini Wasini sangat berharap bisa dipulangkan ke tanah air.
SBMI pun akan berupaya untuk memulangkan Wasini, termasuk memperjuangkan hak-hak TKW tersebut.
Siap-siap, Harga Tiket KBS Bakal Naik, Target Pendapatan Tahun ini Capai Rp6 Miliar |
![]() |
---|
Polres Magetan Resmikan Gedung TMC Setia, Dilengkapi 41 Kamera Canggih untuk Pantau Lalu Lintas |
![]() |
---|
Mayapada Hospital Surabaya Wujudkan Perlindungan Kesehatan Pekerja Bersama BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Potret Buram Bojonegoro, Bocah Kelas 6 SD Ngebet Ajukan Dispensasi Kawin |
![]() |
---|
Remaja 17 Tahun di Malang Tewas Tertabrak Truk usai Gagal Menyalip |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.