Berita Trenggalek
TP PKK Trenggalek Study Tiru Penyelesaian Sampah hingga Pengembangan Industri Kulit ke Magetan
Novita Hardini mengajak TP PKK Trenggalek study tiru penyelesaian permasalahan sampah hingga pengembangan industri kulit ke Magetan.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini mengajak anggotanya study tiru ke Kabupaten Magetan.
Ada sejumlah titik yang dikunjungi rombongan tersebut, mulai dari lokasi percontohan pengelolaan sampah dan ketahanan pangan, hingga sentra industri pengrajin kulit Kabupaten Magetan.
Menurut Novita Hardini, yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten Trenggalek, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mengembangkan UMKM di Kabupaten Trenggalek.
Salah satunya memfasilitasi pengrajin kulit di Kabupaten Trenggalek yang mulai tumbuh untuk mempunyai outlet, sehingga bisa memamerkan produknya secara langsung.
Apalagi karya-karya dari pengrajin kulit di Trenggalek juga kekinian dan mengikuti selera pasar.
"Ingin sebenarnya bisa mendorong The Craft Man, salah satu pengrajin kulit kita bisa mempunyai outlet seperti di Magetan ini," kata Novita Hardini, Minggu (5/11/2023).
Di lokasi lainnya, Novita Hardini mengajak anggotanya study tiru terkait pengelolaan sampah dan ketahanan pangan di Desa Taji, Kecamatan Karas, Magetan.
Master Of Economic UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung itu berharap pengelolaan sampah serupa bisa dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan di Trenggalek.
"Membuka mata adalah jalan terbukanya inspirasi. Tanpa melihat, maka seluruh lapisan penggerak masyarakat tidak mampu melahirkan inovasi," ucap istri Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin tersebut.
Baca juga: Tak Kapok Masriah Berulah Lagi, Kembali Jadi Tersangka, Buang Sampah Sambil Joget di Rumah Tetangga
Kunjungan kerja tersebut diharapkan bisa memberi inspirasi bagi TP PKK Kabupaten Trenggalek, yang kemudian dirumuskan menjadi program kerja tahun depan.
Di Desa Taji, Rombongan PKK Kabupaten Trenggalek melihat perjalanan pemerintah desa setempat mengolah sampah di daerahnya dengan baik dari hasil otak-atik yang dilakukan membuat tungku pembakar sampah.
Bahkan tungku yang dibuat, diyakini tidak hanya mengolah, tapi menyelesaikan permasalahan sampah tanpa residu polusi.
Apalagi pembakaran sampah yang dilakukan tanpa menggunakan listrik atau atau bahan bakar.
Baca juga: Depo Sampah Simpang Lima Gumul Kediri Segera Dipindah, Pemkab Bakal Tata Ulang Taman Hijau
"Proses pembakaran tidak menggunakan bahan bakar ataupun listrik. Sampah basah atau kering tidak dipilah, kecuali logam atau kaca. Kalaupun terbawa masuk ke tungku tidak masalah, namun bisa mengganggu pembakaran," tutur Kepala Desa Taji, Sigid Supriyadi.
Trenggalek
Novita Hardini
Magetan
Desa Taji
Kecamatan Karas
TribunJatim.com
berita Trenggalek terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
| Kisah Warga Trenggalek Bangun Kedai Healthy Food dari Modal Rp 200 Ribu, Kini Jadi Langganan Bupati |
|
|---|
| Sapi Potong Sehat Jadi Prioritas Vaksinasi PMK di Trenggalek, Dinas Peternakan: Bisa Vaksin Mandiri |
|
|---|
| Modus Penipuan Jual Beli Emas Rp 27 Juta, Pelaku Hanya Bermodal HP, Wanita Trenggalek Jadi Korban |
|
|---|
| Masa Pendaftaran Seleksi PPPK Gelombang Kedua Trenggalek Diperpanjang, Terakhir 20 Januari 2025 |
|
|---|
| Brak, Pohon Tumbang Timpa Warung di Desa Kedunglurah Trenggalek, Sempat Ganggu Arus Lalin |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.