Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Status Janda Disindir, Ibu Siswa SD yang Kakinya Diamputasi Kini Ikut Dibully Teman Anaknya: Bakar

Sindir status janda, ibu siswa SD yang kakinya diamputasi kini ikut di-bully teman anaknya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/tvOneNews - Wartakotalive.com
Kini ibu dari siswa SD yang kakinya diamputasi usai dirundung teman, ikut di-bully 

TRIBUNJATIM.COM - Ibu siswa yang kakinya diamputasi diduga setelah jadi korban bully, kini malah jadi bulan-bulanan teman sekolah anaknya.

Padahal belum surut perjuangan FAA sembuh dari penyakit kanker tulang yang dideritanya.

Kini ibu FAA, Diana, mengaku banyak mendapat hujatan dari teman-teman anaknya.

Hal itu setelah ia menuntut keadilan untuk dugaan bullying terhadap FAA.

Baca juga: Kaki Siswa SD Diamputasi, Ortu Sebut Jadi Korban Bullying, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Bercanda

Pengakuan ini disampaikan Kuasa Hukum FAA, Mila.

Hujatan banyak berasal dari alumni SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Bekasi, tempat dimana anaknya diduga mengalami bullying.

"Ada beberapa kemarin yang sangat miris, ada status dari teman-temannya F satu kelasnya itu ya."

"Dengan alumni anak 09 itu, yang menghujat ibunya F," ungkap Mila saat dihubungi Tribun Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Mila menyebutkan, banyak bukti-bukti tangkapan layar berisi hujatan dengan kata-kata tidak etis dan mengarah kepada Diana.

Hujatan tersebut terkait dengan status Diana sebagai orang tua tunggal bagi FAA.

Dilansir dari Kompas.com, salah satunya bahkan berisi ajakan teman-temannya untuk membakar rumah ibu FAA yang merupakan seorang janda.

"Itu sudah saya screenshot semua yang memberikan kata-kata yang tidak etis."

"Ada yang begini, 'Ya sudah, kita bakar ramai-ramai saja yuk rumah janda itu'," katanya.

Mila ataupun Diana tidak menyangka ucapan seperti itu keluar dari anak-anak di bawah umur.

Oleh sebab itu, mereka mempertanyakan hasil didikan pihak sekolah yang bersangkutan karena menganggap sejumlah aksi bullying sebagai tindakan biasa.

"Beginilah hasil didikan ketika gurunya saja menyampaikan bahwa bullying atau perundungan itu hal yang biasa," ungkapnya.

"Maka menciptakan pemikiran dan juga kualitas dari generasi muda atau muridnya menjadi seperti itu untuk attitude dan manner-nya," tambah dia.

Adapun tangkapan layar status berisi hujatan tersebut sudah disimpan Mila sebagai bukti untuk dilaporkan ke pihak berwajib.

Baca juga: Pengakuan Sekolah soal Siswa Dibully Berujung Diamputasi, Sebut Bercanda, Ortu FAA: Diolok Anak Mama

Diberitakan sebelumnya, kaki kiri FAA harus diamputasi usai di-sleding oleh temannya.

Peristiwa bermula saat Februari 2023, FAA dan kelima temannya ingin jajan di luar sekolah saat jam istirahat.

Salah satu teman FAA melakukan aksi sleding kepadanya.

FAA kemudian terjatuh, kakinya terlihat memar, tetapi tidak ada luka luar.

Singkatnya, tiga hari kemudian FAA merasakan sakit pada kakinya.

Diana pun memaksa sang anak untuk bercerita.

SDN Jatimulya 09 Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, TKP siswa diduga jadi korban bullying hingga diamputasi
SDN Jatimulya 09 Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, TKP siswa diduga jadi korban bullying hingga diamputasi (Wartakotalive.com - TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

"Dironsen dan dirujuk ke MRI. Didiagnosis ada infeksi dalam. Itu pada akhir Maret, karena prosesnya enggak cepat, kami berusaha obati dulu," tutur Diana.

Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan, tapi tidak kunjung membuahkan kesembuhan, bahkan kondisi FAA semakin memburuk.

Puncaknya pada Agustus 2023, dokter melakukan tindakan operasi amputasi, karena kondisi kaki FAA yang dalam observasi terakhir didiagnosis kanker tulang.

"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang."

"Dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan."

"Jadi harus diamputasi," imbuh Diana.

Saat ini FAA masih menjalani perawatan di RS Kanker Dharmais Jakarta.

Baca juga: Dalih Anak Polisi & Ponakan Pejabat Bully Temannya, Ngaku Bercanda & Pelukan, Ortu Korban Tak Terima

SD Negeri Jatimulya 09 Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pun buka suara.

Pihaknya membantah ada siswa yang menjadi korban perundungan hingga menyebabkan kakinya diamputasi.

"Tadi kami sudah berklasifikasi, kami tidak ada perundungan sama sekali dan prosesnya sudah ke hukum," kata Wakil Kepala SDN Jatimulya 09, Sukaemah, Selasa (31/10/2023).

"Jadi kami sedang menunggu proses hukum," imbuhnya, mengutip Tribun Jakarta.

Sukaemah menjelaskan, kejadian yang menimpa siswa berinisial FAA bermula pada 22 Februari 2023.

Ketika itu FAA diselengkat oleh salah satu temannya saat jalan menuju ke kantin.

Hal ini yang diduga dianggap oleh orang tuanya sebagai perundungan.

"Mereka bercanda, bercanda, main terus jajan, jadi kalau untuk perundungan kayanya terlalu jauh," terang dia.

Beberapa hari setelah insiden tersebut, FAA memang dikabarkan sakit pada kakinya.

Bahkan dia harus mendapatkan perawatan intensif.

SDN Jatimulya 09 Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, TKP siswa diduga jadi korban bullying hingga diamputasi, pihak SD membantah ada siswa yang menjadi korban perundungan hingga menyebabkan kakinya diamputasi
SDN Jatimulya 09 Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, TKP siswa diduga jadi korban bullying hingga diamputasi, pihak SD membantah ada siswa yang menjadi korban perundungan hingga menyebabkan kakinya diamputasi (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Pihaknya sekolah, lanjut Sukaemah, tetap memenuhi hak belajar FAA sampai dia dinyatakan lulus Sekolah Dasar dan lanjut ke Sekolah Tingkat Menengah.

"Ujian kami ke rumahnya, masuk SMP juga lewat kita, jadi semua kita fasilitasi, sampai dia masuk SMP 4, kita dampingi," terangnya.

Sosok FAA, lanjut Sukaemah, merupakan siswa yang aktif dan pintar.

Hal ini yang mendasari argumennya bahwa tidak ada perundungan di sekolah.

"F itu anak pintar anak cerdas, pasti kalau diinikan temannya, pasti lapor sama bu gurunya, tapi selama ini enggak ada," tegasnya.

Meski begitu, pihak sekolah tetap menghormati proses hukum yang telah dilayangkan orang tua FAA ke Polres Metro Bekasi terkait dugaan bullying.

"Sudah masuk ke kepolisian, mungkin nanti diproses hukum ya nanti di kepolisian," jelas dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved