Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Pasien Ditikam Pembesuk di RS Magelang, Awalnya Adu Mulut, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Nasib pasien ditikam pembesuk di rumah sakit Kota Magelang, Jawa Tengah. Awalnya adu mulut. Pelaku ternyata pernah dirawat di rumah sakit jiwa.

Editor: Hefty Suud
Thinkstockphotos via TribunBali
Ilustrasi pasien ditikam pembesuk di sebuah bangsal rumah sakit di Kota Magelang, pada Sabtu (11/11/2023) kemarin. Kini pelaku dan korban sedang menjalani perawatan intensif. 

TRIBUNJATIM.COM -  Pasien salah satu rumah sakit di Kota Magelang, Jawa Tengah ini bernasib nahas. 

Bagaimana tidak, tengah dirawat karena sakit, ia malah ditikam oleh pembesuk. 

Akibat insiden penikaman itu, pasien mengalami luka di bagian pelipis, lengan, dan punggung.

Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Berikut kronologinya: 

Baca juga: Sakit Hati Ditagih 1 M, Dukun Pengganda Uang Habisi Pegawai Honorer, Korban sempat Dilaporkan Hilang

Baca juga: BREAKING NEWS - Mahasiswi Unej Tewas saat Diklat Pecinta Alam di Lereng Argopuro Jatim

Baca juga: Terjerat Utang Rp800 Juta, Pasutri di Klaten Tewas Minum Racun, Jasad Ditemukan Berpelukan di Kasur

Kasus pasien ditikam pembesuk itu terjadi di sebuah bangsal rumah sakit di Kota Magelang, pada Sabtu (11/11/2023) kemarin.

Seperti diketahui, pasien berinisial LL (67) dan satu anggota keluarga yang mendampinginya, EL (46), ditikam oleh pembesuk.

Pembesuk berinisial JN (55) adalah teman lama LL.

JN berasal dari Pekanbaru, Riau.

Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Magelang Kota Kompol Budiyuwono Fajar Wisnugroho mengatakan, Sabtu itu, JN menjenguk korban.

Namun, mereka tiba-tiba terlibat adu mulut.

Pertengkaran tersebut berujung dengan penikaman terhadap korban.

Ketika mengetahui kejadian itu, pihak rumah sakit langsung meminta pertolongan polisi.

Seorang anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Magelang Kota langsung menuju lokasi.

Dia lalu menangkap pelaku dan mengamankan sebilah pisau yang dipakai JN untuk menganiaya korban.

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Musibah Tewas Ditabrak KA Blambangan - Sosok Mahasiswa Unair yang Tewas di Mobil

"Anggota menjalankan tugasnya sebagai anggota polisi, dengan melakukan tindakannya yang dianggap perlu untuk mengamankan terduga pelaku,” ujarnya, Sabtu, dikutip dari Tribun Jogja.

Akibat kejadian itu, LL yang dirawat sejak 4 November 2023, mengalami luka di bagian pelipis, lengan, dan punggung.

Sedangkan, EL terluka pada bagian lengan dan paha.

Saat ini, pelaku dan korban sedang menjalani perawatan intensif untuk pemulihan luka-lukanya.

ILUSTRASI Pembunuhan. Kasus di warung bakso baru-baru ini terjadi.
ILUSTRASI - Pasien rumah sakit di Kota Magelang, Jawa Tengah dianiaya pembesuk . (Kompas.com)

Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa

Usai diamankan, pelaku dibawa ke kantor polisi. 

Dalam pemeriksaan awal, JN diduga mengalami gangguan jiwa karena sering bercerita mengenai hal-hal gaib.
Budiyuwono menuturkan, dugaan tersebut dikuatkan oleh keterangan anak angkat terduga pelaku.

Ia menyebutkan, JN pernah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa.

Pihak kepolisian kini sedang melakukan pendalaman terkait latar belakang kesehatan mental pelaku.

"Saat ini terduga pelaku sedang kita konsultasikan kepada dokter di rumah sakit jiwa Kota Magelang," ucapnya.

Polres Magelang Kota menyatakan akan menangani kasus penikaman di rumah sakit ini secara serius, dan pelaku akan dimintai pertanggungjawaban sesuai dengan hukum yang berlaku.

Baca juga: Nenek Prong Nyaris Tewas di Sungai Demi Ambil Uang Rp 400 Ribu, Alasan Nekat Pilu, Hanya Punya itu

Baca juga: Nasib Bidan Kalbar Tewas Dicekik karena Tolak Hubungan Intim, Kamarnya Berserakan Pecahan Cermin

Kisah lain, pasutri minum racun hingga tewas berpelukan di Klaten viral di media sosial.

Pasangan suami istri tersebut diketahui merupakan warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Klaten.

Insiden pasutri tewas minum racun ini terjadi pada 11 Oktober 2023 lalu.

Kala itu Y (37) dan IDP (39) ditemukan ayahnya tak bernyawa di tempat tidur, bersampingan setengah berpelukan.

Ayah IDP, Agus Abdul Rokhim (67) yang saat itu berkunjung ingin melihat cucunya ternyata sudah menangis histeris di samping jasad kedua orang tuanya.

Dua orang anak tersebut merupakan karunia yang didapatkan korban setelah 3 tahun menikah.

Kini, kedua anaknya pun menjadi yatim piatu dan diasuh oleh kakek dan neneknya.

Sementara, setelah satu bulan kasus kematian pasutri di Klaten ini diselidiki, polisi akhirnya mengetahui penyebabnya.

Baca juga: Nasib Pilu Kakek di Magetan Pergi Tak Pamit, Ditemukan Terbujur Kaku di Parit, Dikira Hilang

Keduanya diduga kuat tewas karena mengakhiri hidup.

Diketahui alasan pasutri tersebut mengakhiri hidup lantaran terlilit utang yang jumlahnya ratusan juta.

Adapun diketahui, utang pasutri tersebut mencapai Rp 800 juta.

KBO Satreskrim, Iptu Umar Mustofa mengatakan, setelah Y dan IDP tewas, banyak orang mendatangi rumah mereka untuk menagih utang.

"Dugaan kuat (bunuh diri) karena di sisi lain kan petunjuk sudah memperkuat."

Pasutri di Klaten mengakhiri hidup lantaran terlilit utang yang jumlahnya ratusan juta. Anak menangis histeris di samping jasad orang tua.



Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Terlilit Utang Rp800 Juta, Alasan Pasutri di Klaten Minum Racun hingga Tewas Berpelukan, https://sumsel.tribunnews.com/2023/11/10/terlilit-utang-rp800-juta-alasan-pasutri-di-klaten-minum-racun-hingga-tewas-berpelukan?page=all.
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Pasutri di Klaten mengakhiri hidup lantaran terlilit utang yang jumlahnya ratusan juta. Anak menangis histeris di samping jasad orang tua. Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Terlilit Utang Rp800 Juta, Alasan Pasutri di Klaten Minum Racun hingga Tewas Berpelukan, https://sumsel.tribunnews.com/2023/11/10/terlilit-utang-rp800-juta-alasan-pasutri-di-klaten-minum-racun-hingga-tewas-berpelukan?page=all. Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

"Dia utangnya juga banyak. Utangnya ada orang per orang, perbankan juga."

"Kemarin sementara dari penyidik yang mendata pada saat beberapa hari setelah meninggal itu totalnya ada sekitar Rp 800 juta," jelas KBO Satreskrim, Iptu Umar Mustofa didampingi Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Yulianus Dica Ariseno, di Mapolres Klaten, dilansir dari Tribun Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Diketahui, pasutri ini mengakhiri hidup dengan cara minum zat beracun.

Hal tersebut dikuatkan dengan hasil sampel makanan dan cairan teh yang dikirim laboratorium forensik (Labfor) Semarang, Jawa Tengah.

Dari hasil Labfor, cairan teh yang diuji mengandung zat kimia berbahaya.

Kandungan kimia berbahaya itu berasal dari obat nyamuk cair.

"Minuman yang diminum pasutri, setelah kita bawa ke labfor, hasil dari yang kita ambil kemarin, di dalamnya ada kandungan kimia berbahaya," ucapnya.

Umar mengungkapkan kandungan obat nyamuk cair yang masuk ke dalam minuman tersebut yang diminum pasutri.

Setelah diketahui penyebab kematian pasutri yang tewas berpelukan, Polres Klaten akan menghentikan penyelidikan kasus ini.

Ditambah, polisi juga tidak menemukan indikasi tindakan kriminal, termasuk unsur pembunuhan dalam kasus tersebut.

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved