Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menu Diet

Mengenal Flexitarian, Menu Diet Semi-Vegetarian yang Bisa Makan Daging, Ampuh Turunkan Berat Badan

Mari mengenal menu diet flexitarian, diet semi-veetarian yang tetap bisa makan daging dan memiliki manfaat selain menurunkan berat badan.

Editor: Elma Gloria Stevani
nito/Shutterstock
Ilustrasi menu diet flexitarian. 

TRIBUNJATIM.COM - Diet flexitarian merupakan pengaturan pola makan yang lebih mengutamakan konsumsi pangan dari nabati, terutama sayuran dan buah-buahan.

Selain itu, pelaku flexitarian boleh mengonsumsi berbagai olahan seperti, olahan kacang-kacangan (tahu dan tempe), olahan susu (yoghurt dan keju), serta gandum dan biji-bijian utuh.

Mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah dapat meningkatkan volume lambung dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

Hal ini menyebabkan rasa lapar menurun dan berdampak pada penurunan berat badan.

Bahkan menu diet Flexitarian tidak harus berhenti mengonsumsi daging, hanya saja porsi makannya harus dikurangi.

Hal ini dilakukan agar menurunkan jumlah kalori lebih cepat, misalnya dari makan daging rutin selama seminggu dikurangi jadi 2 kali dalam seminggu.

"Sebenarnya kalau flexitarian diet itu bukan berarti ngga boleh makan daging sama sekali. Boleh, asalkan porsinya dibatasi," ucap Astri Puji Lestari, Content Creator sekaligus pegiat Flexitarian Diet dalam Webinar "Flexitarian: Sustaining the Healthy Habits with Real Food", Kamis (3/12/2020).

Ahli gizi dr Rita Ramayulis DCN MKes menjelaskan, sebanyak 93,6 persen masyarakat Indonesia belum mengonsumsi sayur dan buah setiap harinya dalam porsi yang cukup untuk tubuh.

Di sini, metode flexitarian bisa menjadi pilihan yang tergolong cukup mudah untuk diadopsi oleh orang-orang yang baru memulai menerapkan gaya hidup sehat dan berkelanjutan.

"Dengan konsisten mengonsumsi buah dan sayur sebagai porsi utama setiap harinya, masyarakat dapat merasakan berbagai manfaat baik dari metode ini," ujar dr Rita.

Selain itu, menu diet flexitarian juga memiliki manfaat selain menurunkan berat badan.

Berikut di antaranya.

1. Menurunkan kolesterol

Mengonsumsi susu dan yoghurt dalam flexitarian diet membantu menurunkan risiko hiperkolesterolnemia.

Selain itu, serat dalam metode diet ini mampu memutus siklus kembalinya kolesterol dari usus halus ke hati.

2. Kesehatan pencernaan

Metode diet ini mengandung serat tinggi untuk memproduksi gut microbiota yang berfungsi untuk menangkal serangan penyakit dari luar tubuh.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved