Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pesawat TNI Jatuh di Pasuruan

Kondisi Terkini Pesawat TNI yang Jatuh di Pasuruan, Warga di Lokasi Histeris, Sempat Tabrak Tebing

Kondisi terkini pesawat TNI jatuh di Pasuruan terungkap, warga sempat histeris dan panik.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
YouTube/Kompas TV
Detik-detik pesawat TNI yang jatuh di Pasuruan, warga panik menyaksikan ledakan di lokasi kejadian. 

Tulisan di potongan ekor pesawat itu terbaca dengan nomor seri TT-3103.

Dipantau TribunJatim.com dari video Kompas TV, kondisi terkini pesawat itu terlihat parah.

Puing-puing terlihat mewarnai lokasi tempat rekaman itu diambil.

"Ini kondisinya," ungkap warga dalam video tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar informasi sebuah pesawat tempur mengalami kecelakaan di Desa Keduwung, kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, jatim, Kamis (16/11/2023).

Informasi ini berupa video berdurasi sekitar 8 detik yang menampilkan bangkai pesawat militer di sebuah lahan.

Informasi video ini disertai narasi pesawat tempur latihan jatuh setelah menabrak tebing di utara area pegunungan Tengger, Desa Keduwung, kecamatan Puspo, Pasuruan.

Baca juga: BREAKING NEWS - Pesawat Militer TNI Jatuh di Pasuruan

Belum diketahui kronologi lengkap insiden ini. 

Saat ini, jurnalis Tribunjatim Network sedang mengupayakan informasi lengkap mengenai insiden ini, termasuk mengkonfirmasi kebenarannya.

Bla dilihat dalam video, di bangkai pesawat terlihat tail number TT-3103 di bawah gambar bendera Merah Putih. Selain itu juga terlihat ada tulisan TNI di bodi pesawat tersebut.

Bila merujuk dari laman TNI AU, pesawat dengan tail number TT-3103 ini adalah pesawat tempur taktis Super Tucano buatan Brasill.

Pesawat tempur ini didatangkan pada 2012 dan 2013 silam di pangkalan TNI AU Abdul Rahman Saleh, Malang.

Pesawat Super Tucano EMB 314 dengan kursi ganda ini dulunya digunakan untuk menggantikan operasional peswat OV-10 Bronco skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh, Malang.

Pesawat ini memiliki kemampuan serang antigerilya (counter insurgency), pengendali udara depan (forward air control), dukungan udara dekat (close air support), penyekatan dan pertahanan udara yang berkecepatan rendah sehingga dapat melakukan identifikasi musuh dimedan perang.

Sumber: Kompas TV
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved