Pesawat TNI Jatuh di Gunung Bromo Pasuruan, BPBD Sebut ada Korban Jiwa: Saya Bawa Kantong Jenazah

TRIBUNJATIM.COM - Pesawat TNI yang jatuh di Lereng Gunung Bromo menyebabkan korban jiwa.

Hal itu dikonfirmasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan.

BPBD Pasuruan menyebut jika evakuasi korban dari peristiwa pesawat TNI yang jatuh tersebut.

BPBD menyebut jika berdasarkan informasi masyarakat setempat bahwa jatuhnya pesawat tempur jenis Super Tucano di lereng Gunung Bromo di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan pada Kamis (16/11/2023), mengakibatkan adanya korban jiwa.

Hal ini disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat TNI yang Jatuh di Pegunungan Pasuruan, Didatangkan dari Brasil

Dia mengungkapkan, informasi adanya korban tewas tersebut diperolehnya dari masyarakat yang menghubungi pihaknya.

 Sugeng mengatakan, pihaknya diminta oleh warga setempat untuk membawa kantong jenazah.

"Ada informasi seperti itu (korban jiwa). Ini saya juga membawa kantong jenazah," katanya dikutip dari YouTube Breaking Kompas TV, Kamis (16/11/2023).

Namun, Sugeng mengaku belum mengetahui jumlah korban tewas akibat insiden pesawat jatuh ini.

"Pokoknya ada evakuasi. Tapi belum (tahu jumlah korban tewas). Pokoknya ada jenazah yang dievakuasi," tuturnya.

Lebih lanjut, Sugeng mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak Polres Kabupaten Pasuruan dan Kodim.

"Saya juga sudah koordinasi dengan Kodim dan Polres, sudah," tuturnya.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan di YouTube Kompas TV, tampak pesawat tempur Super Tucano itu jatuh di sekitar area persawahan.

Baca juga: Kondisi Terkini Pesawat TNI yang Jatuh di Pasuruan, Warga di Lokasi Histeris, Sempat Tabrak Tebing

Adapun nomor ekor tersebut, yaitu TT-3103.

Menurut laporan dari jurnalis Kompas TV, Babul Arifandhie, belum diketahui jumlah korban tewas maupun luka-luka pasca insiden jatuhnya pesawat tersebut terjadi.